Ayah 🔞

931 24 3
                                    

Max
x
Mew

Max : 30 tahun
Mew : 17 tahun

"Ayah, kita mau kemana?" Mew bertanyakan soalan. "Kita mau... ke pantai!" Max senang hati menjawab pertanyaan Mew.

"Wah! Aku suka pantai!" Mew bersorak gembira. "Kapan kita sampai, ayah?" Mew yang tidak sabar menunggu mobilnya berhenti di pantai.

skrikkk

"Kita udah tiba!" Max menghentikan mobilnya di bawah pohon. "Wah!" Mew berlari jauh dari Max. "MEW!" Max melihat anaknya yang sudah menghilang jauh darinya.

"Aduh, dimana Mew ku" Max mencari Mew. Dia melihat Mew dari kejauhan sedang asyik mengobrol sama orang yang tidak dikenalinya. Dia mendekati Mew.

"Mew" Max memanggil anaknya. Mew menoleh dan mendapati Max di belakangnya. "Ayah!" Mew memeluk erat sang ayah. "Kamu siapa?" Max melihat pria yang mencurigakan itu.

Pria itu berlalu pergi tanpa berkata apa-apa pun. "Mew, jangan ngobrol sama orang sembarangan ya.. entar diculik, siapa yang disalahin? Ayah juga yang akan disalahin" Max menasihati anaknya itu.

"Oke ayah" Mew tersenyum manis. "Udah, ayo kita check in dulu ya.." Max kembali ke mobilnya. Dia mengambil koper berisi pakaiannya dan Mew.

Di hotel..

"Saya mau check in satu kamar ya" Max mengeluarkan blackcard miliknya dan memberikan kepada pelayan hotel. "Pacar tuan kah?" Pelayan hotel itu bertanya sambil menunjuk ke Mew.

Mew yang melihat suasana hotel itu tidak sadar dirinya sedang menjadi topik hangat. Max hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa. "Kami akan menyiapkan kamar special untuk tuan" Pelayan itu memberikan semula blackcard tadi lalu menunduk hormat.

Tiba di kamar hotel..

Mereka masuk ke kamar itu. Mereka kaget melihat kamar itu dihiasi sama bunga ros yang cantik. Mew tidak tahu harus berkata apa. Max hanya mendiamkan dirinya.

"Apakah ayah memilih kamar yang salah?" Mew bertanya. "Kayaknya ini kamar yang kita pesan" Max berjalan mendekati kasur mereka. Dia melihat kasur itu yang dipenuhi bunga ros dan kata-kata manis di sana.

note : to married couple
We hope you guys happy with
this special room we gift..
Give feedback after you guys
enjoy the moment..

"Astaga" Max menepuk jidatnya. Dia gak sangka ini 'special room' itu. Mew mendekati Max. "Kenapa ayah?" Mew bengong. "Ga ada papa.. nanti kamu tidur di kasur ya" Max pengen pergi dari sini tapi ditahan Mew. "Kenapa aku harus tidur sendirian? Selama ini kita bisa aja tidur satu kasur.. Kenapa hari ini tidak?" Mew pengen Max menjawab pertanyaannya.

"Mew, ayah ada urusan" Max melepaskan tangan Mew. "Entar malam kita bicarakan perkara ini ya" Max keluar dari kamar hotel itu. Dia tidak tahu harus berbuat apa karena dia ga mau perasaan dia terhadap anaknya semakin dalam.

'Maafkan ayah, Mew..' Max menangis dalam hati.

.

.

Mew Suppasit harem bottom (oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang