Susu 🔞

785 21 5
                                    

Max
x
Mew

Max : 25 tahun
Mew : 30 tahun

"Nghh- ahk-" Mew merasa nyeri di bahagian dadanya. Merasa basah di area dadanya, di dengan cepat membuka bajunya.

Melihat cairan putih yang keluar dari nipplenya, dia merasa heran. 'Kok keluar susu dari nipple ku sih' dia pergi ke kamar mandi.

"AGHHHH! KAPAN SUSU INI BISA BERHENTI!" Mew berteriak dari kamar mandi. Pintu kamar mandi nya tidak di tutup. Maka, suaranya bisa terdengar jelas oleh Max.

Max yang mendengar suara itu, langsung mengendor pintu kamar Mew. "PHI MEW, APA KAU OKE? KENAPA KAU TERIAK?" Max masih mengendor pintu itu dengan kuat.

Nasib aja pintu kamarnya sentiasa berkunci. Kalo tidak, pasti Max akan melihat nipple nya itu.

Mew yang panik langsung menutup tubuhnya dengan baju yang baru. Dia keluar dari kamar mandi itu. Membuka pintu kamarnya. Melihat Max yang panik tadi.

Max langsung menerobos masuk kamar Mew. Dia langsung bertanyakan "Phi, apa kau oke? Kenapa kau berteriak tadi? Terus, kenapa kau mengunci pintu kamar mu, phi? Kayaknya kau tidak per-" Max terdiam. Mew mencium bibirnya tanpa sengaja.

Mew melepaskan ciuman itu. "Bisa diam ga? Kayak cewe aja lo itu" Mew berleter panjang. "K-kenapa kau menciumku phi?" Max memegang bibirnya.

"Karena.. lo itu berleter kayak cewe" Mew mengepal tangannya di dada. "Kenapa lo masuk kamar gw?" Mew pengen menampar aja pria di hadapannya ini.

"Karena aku mendengar teriakkan dari kamu, phi" Max tegas. Dia tidak mengira apa yang akan terjadi kepadanya sekalipun. Kalo Mew sedang bertelanjang sekalipun, dia tidak heran. Karena dia berpikir bahwa mereka berdua ni cowo. Ga akan ada perasaan cinta diantara mereka.

Tapi karena Mew sudah mengambil ciuman pertamanya, maka timbul perasaan yang aneh di dadanya. "Woy! Kau mendengar ku, kan?" Mew melambaikan tangannya di hadapan Max.

Max tersadar dari lamunannya. Seketika, dada Mew terasa keluar air. "Akh-" Mew kesakitan tapi dia mampu mengawal suaranya. "Phi?" Max heran.

Max melihat area dada Mew. Terlihat cairan yang keluar dari nipple Mew. 'Hah? Kok bisa Phi Mew mengeluarkan susu?' tanya Max dalam hati.

Max mendekati Mew. Mew yang melihat ada bahaya yang akan terjadi, dia mundur ke belakang.

bukk

Mew telah terperangkap. Dia dikukung oleh Max di dinding kamar itu. "Kenapa kau mundur, phi? Kenapa kau takut dengan ku? Aku tidak berbuat apa-apa terhadap mu, phi.. Kenapa kau coba melarikan diri dari ku?" Max bertanyakan banyak soalan. Mew bingung harus menjawab apa.

"JAWAB AKU, PHI!" Max melantangkan suaranya. Mew gementar. Dia tidak pernah melihat Max yang marah terhadapnya.

"Aku.. aku.. akh-" Mew merasa dadanya diremas. Max meremas dadanya. "J-janganhh.. nghh" Mew mengeluarkan desahannya. Max membuka baju Mew. Melihat cairan putih keluar dari nipple Mew.

"Sejak kapan kau keluar susu, phi?" Max masih meremas dada Mew. Cairan putih itu mengalir deras. "Ahh.. hentikanhh.. akh-" Mew pengen mendorong Max tapi kekuatan Max lebih besar.

Max mengangkat Mew ala koala. Dia membaringkan Mew ke ranjang itu. Dia masih meremas dada Mew. Dia mendekati nipple Mew dan meraup nya. "Ahhh.. Max.. Hentikanhh.. nghh.. hmmp.." Mew mendesah tidak keruan. Dia tidak tahu ini enak apa sakit.

Max menyusu di dada Mew. Dia menghisap nipple Mew sampai tidak ada setetes susu yang keluar.

Dia beralih ke bahagian bawah Mew. Max menarik paksa celana dan celana dalam Mew. Sekarang Mew telanjang bulat.

Mew sudah tidak berdaya. Dia kecapean. Max membuka celana dan celana dalamnya. "Maafin aku phi" tanpa pelumas, Max memasukkan miliknya ke hole hangat Mew.

"AGHH! KELUARIN BENDA ITU! SAKITT!" Mew merasa nyeri dibahagian bawahnya. Merasa benda besar yang masuk ke area holenya.

Setelah selesai memasukkan kesemua miliknya ke dalam hole Mew, dia menggerakkan pinggulnya dengan perlahan. "Ahh- ahh- hmpp- nghh-" Mew mendesah keenakan.

Tempo itu semakin melaju. "Ahh- ahh- Max- aku mau keluar akh-" Mew sudah sampai kemuncaknya. "Sama phi" Max juga sampai kemuncaknya.

crot crot

Mew mengeluarkan cairannya. Max juga mengeluarkan cairannya di dalam lubang hangat Mew.

"Hahh.. hahh.. Aku lelah" Mew sudah tidak berdaya lagi. Max mengangkat tubuh Mew ala bride style dan membawanya ke kamarnya.

Dia meletakkan tubuh Mew di ranjang miliknya. Max mengambil air hangat dan membersihkan tubuh Mew.

Setelah selesai membersihkan tubuh Mew, Max pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. 'Apa yang aku sudah buat kepada phi Mew? Kenapa aku berbuat begitu kepadanya? Kau bodoh Max.. Kau bodoh..' Max menyesali perbuatannya. Dia tahu yang dia akan dibenciew setelah ini.

Max keluar dari kamar mandi. Hanya ada handuk kecil dililitkan di pinggulnya.

Dia mencari pakaian yang cocok untuknya dan phi kesayangannya. "Aku rasa ini pakaianku yang paling kecil" Max memakai pakaiannya. Dia mendekati Mew dan memakaikan pakaiannya itu untuk Mew.

Setelah selesai beres-beres, dia baring disebelah Mew dan memeluk pinggang ramping Mew. "Aku mencintaimu phi" Max berbisik dicuping Mew.

Mew membalikkan tubuhnya. Max kaget. Bukannya Mew udah tidur?

"Aku mendengar semua apa yang kau katakan Max" Mew meletakkan tangannya di pipi Max. "Aku juga mencintaimu, Max" Mew menarik Max dan mencium Max sekilas.

"Aku ga sangka phi mencintaiku juga" Max memeluk Mew dengan erat. Mew menolak sedikit pelukan Max. "Ga usah meluk ku erat banget, Max.. Aku ga bisa napas" Max melonggarkan pelukkannya.

"Aku mencintaimu phi" Max mengulangi katanya. "Aku juga Max" Mew membalas. Mereka saling berpelukan dan terbuai di alam mimpi.

-end-

.

.

.

.

.

//ga jelas banget ini cerita.. apapun jangan lupa untuk vote, komen Dan share ke temen-temen kalian yaa.. luv you!

Mew Suppasit harem bottom (oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang