Chapter 2 : Tujuan Lain

75 3 0
                                    

Aku pun membuka buku catatanku , coba untuk melanjutkan lirik yang sedang kubuat. tapi aku tidak bisa konsentrasi, apalagi karena masalah yang sedang ku hadapi ini. Orang bodoh mana yang mau menyembunyikan pembunuh bayaran dirumahnya. Dasar bodoh!

"Ahh,,bodohh!"

Tanpa sadar aku berteriak , orang2 yg duduk didekatku jadi bingung.

Tiba-tiba handpone ku berdering.

"Halo!!"

"Apa anda carl ? "

"Iya, kamu siapa?"

" Saya agen pemerintah, ada yg ingin saya tayakan kepada anda"

"Agen? polisi?" tanya ku karna penasaran

"Sebaiknya anda kembali kerumah anda, sesuatu telah terjadi dirumah anda"

Panggilannya lansung dimatikan.

"Maksudnya apa? halooo!!haloo ..ternyata sudah dimatikan"

Aku pun berpikir bukannya di rumahku ada seorang wanita pembunuh bayaran, dan orang tadi menyuruhku pulang. Apa jangan2 dia membunuh orang di sekitar rumah ku? aku pun semakin takut. mungkin aku dianggap terlibat .

Aku pun bergegas pulang.

Ditengah jalan pulang tiba-tiba ada yg menyekapku dari belakang. lalu dia menarikku ke gang kecil yang tidah jauh dari situ . Tanpa sengaja aku terjatuh kejalan. setelah berbalik aku terkejut ternyata yang menyekapku adalah Rene , pembunuh bayaran yang tinggal dirumahku.


"Apa yang kau lakukan? kenapa membawa ku dengan cara seperti ini? " tanya ku kesal sambil membersihkan baju ku .

Rene lalu menutup paksa mulutku dengan tangannya.

"Ssstt"

Dia pun berbisik ketelingaku "kita sedang di buru".

What? Diburu ? aku semakin takut mendengarnya. jantungku semakin cepat berdegup. Aku bermandi peluh. ohh tuhan apa aku akan mati hari ini?. Pikiranku semakin kacau.

Tanpa ku duga lewatlah dua orang berkaca mata hitam yang memegang senjata lewat depan gang. Mereka tidak melihat kami. Aku menghela nafas panjang, walaupun kakiku masih bergetar karena ketakutan.

Rene lalu lari menarik tanganku ke suatu tempat. Teryata dia membawaku ke taman. kami pun duduk di sebuah bangku yang agak tertutup dengan pohon supaya tidak ada yg melihat kami.

"Aku minta maaf carl " Rene memulai pembicaraan.

Dia melihat kearahku. Tidak seperti tadi pagi, dia agak berbeda.

"Mereka mengejar mu karena ku, aku minta maaf" lanjutnya sambil menundukkan kepalanya.

Aku tidak bisa berbuat apa2, aku terdiam sejenak. karena aku tau ini semua salah ku, aku yang memulainya karena rasa penasaranku. jika saja aku tak membawanya pulang.. aghhh sudahlah pikirku ini semua sudah terjadi.

"Sebenarnya apa yang terjadi? "

Dia pun mengangkat kepalanya dan menyeka air matanya. aku terkejut melihatnya, apa dia menangis? jadi tadi?

"Kau belum mengatakan kalau kau memaafkan aku" . Matanya berkaca-kaca aku sampai lupa kalau didepanku adalah wanita pembunuh bayaran.

"Iya aku memaafkanmu" kataku sambil memberikan tissu kepadanya.

Dia pun menyeka air matanya dengan tisu tersebut. setelah tenang dia pun menjelaskannya.

"Aku pembunuh bayaran di organisasi rahasia Libra. Sebenarnya aku menderita Alter ego atau biasa yang disebut kepribadian ganda, mereka merekrutku dan melakukan percobaan kepadaku. aku dilatih dan disuntik setiap hari dengan obat entah apa namanya. AKu baru sadar mereka mencoba memanfaatkan sisi burukku yang lain. mereka menjadikannya senjata pembunuh yang tanpa ampun. aku telah membunuh banyak orang. di misi ku yang terakhir aku gagal karena aku tak ingin mengeluarkan sisi burukku itu. mereka membawa ku ke markas ,tapi sesampai dimarkas aku mengamuk dan membunuh beberapa orang..."

Lalu Rene terdiam, terlihat raut wajahnya yang mengkerut seperti mencoba berpikir sesuatu.

"Tapi"

"Tapi apa?! " tanyaku yang semakin penasaran dengan ceritanya.

"Aku lupa dengan apa yang terjadi ketika itu, aku sadar ketika aku bangun dan berada dikamar mu carl. "

Aku mencoba mengerti dengan apa yang terjadi , aku belum pernah berada dalam situasi ini. ini perang ! aku tidak bisa apa2, aku tidak bisa memegang senjata, melempar pisau, atau membunuh orang yang tidak kukenal. Aku hanya Musisi. tapi sekarang....

"Apa yang harus kita lakukan sekarang"

Rene melihatku dan tersenyum.

"Kita akan pulang kerumah mu dan kita pergi dari kota ini"

Aku setuju dengannya, tapi aku teringat sesuatu.

"Baiklah, tapi bukankah orang2 itu masih dirumahku? aku tadi mendapat telepon dari mereka kalau mereka menyuruh pulang"

"kalau begitu Kita bereskan mereka, itulah tujuan lain kita kan? "

"tujuan lain ? " aku semakin heran dengan apa yang dikatakannya.

"ah lupakan saja carl.. "

Aku hanya mengernyitkan dahi, dan mencoba berpikir apa itu.

"Oa carl, aku ingin memperingatkan mu"

"Memperingatkan tentang apa? "

"Jika sisi burukku keluar, aku ingin kau lari "

Aku terkejut dengan kata-katanya. lari? jadi aku bisa dibunuhnya juga ? ohh tuhan .

Kami pun meninggalkan taman dan berjalan menuju kerumah ku...

ALTER EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang