Kayyisa Keisha Rumi gadis 17 tahun bertemu Tomu Adhinatha pria 26 tahun.
Rumi gadis polos ini jatuh hati pada tomu yang terlihat dewasa dan hangat saat itu.
Rumi berusia 22 tahun bertemu Tomu berusia 31 tahun, jauh sekali dari bayangannya saat dul...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~TAHUN 2018~
Nama ku Kayyisa Keisha Rumi biasa di panggil Rumi. Saat SMA, Wisudaan kami diadakan di Yogyakarta. Saat ini Umurku masih 17 tahun.
" Satu... Dua... Ti..ga.. Senyum "
Cekrek~~
Kami ber enam sedang asik berfoto-foto di candi Borobudur yang megah di belakang kami. Saat tengah asik berfoto-foto. Pandanganku teralihkan oleh pasangan sejoli yang tengah asik berfoto mesra sambil berpegangan tangan. Saat itu juga aku langsung teringat kata-kata ibuku.
Ibuku bilang~ " jika kamu berkunjung ke Candi Borobudur, saat di puncak Candi nanti, kamu harus melihat ke arah Selatan sambil memejamkan matamu "
' Hal yang konyol ' Gumamku sambil terkekeh
Ibuku bilang, jika aku melakukan hal itu maka aku akan menemukan jodohku. Hal itu yang di lakukan ibuku juga saat pertama kali bertemu dengan ayahku. Hal yang sangat lucu bukan. Konyol dan kekanak-kanakan.
" hmmm~~ "
Aku mengingat suatu hal. Tampaknya keluarga ku benar-benar sangat buruk dalam hal perjodohan, seperti mendapat kutukan dari para leluhur. Buktinya di keluarga ibuku dari 5 bersaudara hanya ibuku yang menikah dan itu pun saat umur ibuku 31 tahun dia bertemu dengan ayahku di candi ini.
Sangat tidak dapat dipercaya.
Dan Kakaku sampai sekarang umur dia 35 tahun belum menikah juga. Kalau di pikir-pikir aku jadi merasa takut dan khuatir.
Kakeku adalah pengrajin kayu yang handal, tapi dia peminum berat. Ayahku bekerja di pelayanan umum tapi sangat lemah. Teman-teman nya sangat iba padanya. Tidak ada kemewahan di keluarga kami karena kami tinggal di pedesaan. Itu akhir dari cerita keluarga ku.
Lagipula apakah suatu hari nanti atau tidak. Aku benar-benar berharap suatu hari nanti aku akan bertemu dengan jodohku.
Percaya atau tidak percaya. aku sekarang tengah berjalan menaiki candi Borobudur untuk mencapai puncaknya. Lumayan ramai orang yang datang berwisata di sini.
Saat tiba di puncak. Ku tarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ku pejamkan mata ku dan berputar menghadap ke selatan. Saat mataku tertutup, hanya terdengar suara orang-orang yang sedang asik berbincang bincang.
Ku buka mataku perlahan. sangat pelan. Setelah ku buka mataku sepenuhnya. Seorang pria dewasa berdiri tepat di depan ku. Tinggi semampai sangat tinggi sampai aku mendongak melihat wajahnya. Gagah dan tampan.
" wah~~ " celetuk ku sepontan sambil tersenyum sumringah. " permisi " ujarnya sopan, lalu mengambil botol air mineral yang tergeletak di samping kakiku.