rindu keluarga

31 5 4
                                    

Pemuda itu duduk diatas pasir dipinggir pantai pesisir. berhari-hari setiap malam penggunjung ditempat itu bertanya-tanya kenapa pemuda itu selalu duduk diatas pasir pantai pesisir "apa dia tidak kedinginan" tetapi mereka tidak berani untuk bertanya.

Suatu hari ada orang yang berkunjung disana terlihat ada seorang melihat pemuda itu dengan merasa ibah dia selalu merenung tidak ada arah lain hanya duduk saja di pinggir pantai akhirnya dia memutuskan untuk bertanya "kenapa kamu selalu duduk di atas pasir setiap malam? apakah kamu tidak kedinginan?"
pemuda itu menjawab "aku rindu keluargaku karena aku disini hanya pendatang baru untuk membantu ekonomi keluargaku"

lalu orang itu bertanya lagi " kenapa kamu tidak menghubungi keluargamu saja?"
pemuda itu menjawab "aku takut nanti keluagaku khawatir dengan keadaanku disini"

orang itu menjawab pertanyaan lagi "kenapa tidak bekerja di tempat tinggalmu saja?"

pemuda itu menjawab "aku tidak mau menjadi beban hidup keluargaku sendiri, sedangkan mamaku sedang tidak baik-baik saja di desa sana"

Pemuda itu selalu fokus kearah depan melihat rembulan yang bermunculan dengan bermantulan air dan bintang bertaburan di langit, telinga yang selalu mendengar ombak air, matanya selalu melihat kearah kelap-kelip bangunan yang menjulang di jalan raya dengan berbicara pada seorang yang ada disampingnya.

"kalau gitu bagaimana kamu kerja di restauranku?"jawab orang itu.
saat mendengar tawaran pekerjaan pemuda itu langsung sangat senang ada orang yang menawarkan lowongan pekerjaan pada dirinya
"serius pak?terimah kasih banyak pak saya sangat senang bisa bekerja di restaurant bapak, kalau boleh tau kapan dimulai kerjanya?" tanya pemuda itu
"serius! besok saja kamu bekerja, ini aku beri kartu alamat restaurantku, jangan telat harus tepat waktu karena banyak pelanggan yang berdatangan." ucap si pemilik restauranr
" baiklah bos sekali lagi terima kasih banyak atas bantuanmu bos." jawab pemuda itu
"baiklah sama-sama, jangan panggil saya bos panggil saja pak rahman. Ya sudah saya pergi dulu sampai ketemu besok." ucap si pemilik restaurant
"baik pak rahman." jawab pemuda itu

setelah berbincang dengan pak rahman pemuda itu bergegas pulang untuk persiapan awal kerja besok, sehingga dia tidur lebih awal dari biasanya.

                             ......

keesok harinya dia bersiap untuk bekerja di restaurant, dengan berangkat menggunakan bis pada pukul 06.00 dengan duduk diatas kursi bis sambil menghirup udara segar pemuda itu sangat bahagia akhirnya dia tidak sia-sia merantau disini, sampailah pemuda itu di restaurant pada pukul 07.00 pemuda itu turun dan langsung masuk ke restaurant dengan wajah riang sambil di iringi irama musik di dalam restaurant dengan membersihkan kaffe dan melayani pelanggan yang berdatangan. waktu tidak terasa begitu cepat pada pukul 03.00 sore dia membersihkan meja setalah digunakan oleh para pelanggan tadi dan juga pemuda itu menghidupkan lampu di teras agar malamnya tidak gelap. jika banyak pelanggan pemuda itu lembur kerja sampai pulang pukul 05.00 atau lebih.

sebulan sekali pemuda itu selalu metransfer uang untuk keluarganya di desa. melalui atm milik tetanganya yang selalu membantu keluarga pemuda itu diwaktu kesulitan. pemuda itu juga jarang sekali mentelfon keluarganya karena keluarganya tidak memiliki handpone satu pun hanya di antara keluarganya pemuda itu saja yang memiliki handpone untuk berkomunikasi kepada keluarga lewat hp tetangga pemuda itu.

saat pemuda itu memiliki luang segera pemuda itu menelfon keluarganya lewat tetangganya
"Assalamu'alaikun wr.wb" pemuda itu telfon
"Wa'alaikumsalam wr.wb" jawab disebrang telpon yang tak lain dan tak bukan adalah tetangganya
" bu tolong hp ibu kasihkan ke keluarga saya, saya ingin mengobrol sebentar" pemuda itu bertanya
"boleh nak sebentar yah" jawab tetangga pemuda itu
"nak ada apa" jawab bapak pemuda itu
"pak bagaimana kabarnya juga ibu sama adik" jawab pemuda itu
"baik nak, kamu disana juga baik nak? apa disana tidak ada kendala?'jawab bapak itu
"alhamdulillah pak, saya disini baik-baik saja tidak ada kendala apapun"jawab pemuda itu
"nak gimana kabarnya? ibu khawatir bangett disini, ibu kangen banget, kamu kapan pulang di desa nak?"telponnya direbut oleh ibu pemuda itu
"baik bukk, aku juga kangen banget kepada ibu, jaga kesehatan buk jangan terlalu memikirkan keadaanku disini aku baik-baik saja disini "jawab pemuda itu
pemuda itu tanganya bergetar ingin sekali menangis, ingin sekali memeluk ibunya tapi dia tidak bisa karena belum cukup untuk kebutuhannya didesanya. pemuda itu berusaha untuk tegar semaksimal mungkin.
"iya nak ibuk akan jaga kesehatan disini kamu juga yah jangan lupa makan, sholat, dan juga istirahat jangan terlalu kelelahan"jawab ibu pemuda itu
"baik bu, yaa sudah buk saya tutup telponnya, Assalamu'alaikum wr.wb"jawab pemuda itu
"wa'alaikumsalam wr.wb" jawab ibu pemuda itu
pemuda itu langsung memutuskan sambungan telpon ia tidak kuat untuk menahan kepedihan yang terasa dihati, pemuda itu menangis sejadi-jadinya karena tidak kuat menahan tangisannya. dia rindu dengan ibunya suara paruh baya yang selalu dia rindukan dan juga ayah berserta adeknya.
ia tidak ingin terlalu bersedih, pemuda itu segera bangkit bergegas bekerja secepat mungkin untuk mengumpulkan uang dan bisa pulang kedesanya.

pemuda rantau yang rindu pada keluarganyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang