hanya ber angan"

21 3 1
                                    

Ternyata hanya angan"ku saja, baru saja aku datang ke desa mensuprise kepada keluargaku akan kedatanganku ternyata disana yang aku terima sangatlah pahit.  Bagai disambar petir adikku langsung memelukku dan terisak dengan menggelegar aku tidak tahu apapun selama di kota karena selama ini aku jarang berkomunikasi dengan keluargaku. Tiba" ada seorang ibu" yang menghampiriku umurnya tua ternyata itu tetanggaku yang bersebelahan dengan rumahku.

Aku baru tahu keluargaku didesa, setelah mendengar tetanggaku yang juga telah merawat adikku selama aku di luar kota.
Kata tetanggaku "ayahmu meninggalkan keluargamu selama dua tahun terakhir dengan wanita lain dan ibumu meninggal satu tahun karena mengingat ayahmu saja selama ini adikmu aku rawat seperti anakku sendiri karena aku merasa kasian dengan adikmu seperti orang yang tidak tau arah selama ayahmu meninggalkan ibumu demi wanita lain, ibumu aku kasih beras untuk makan bersama adikmu"

Aku sedih saat mendengar penuturan tetanggaku dengan kebodohanku selama ini sehingga saat ini aku tidak peduli lagi dengan ayahku aku benci dengan ayahku yang aku anggap selama ini supermenku, kekuatanku, penolongku ternyata dia bajingan yang tidak punya hati. Dengan kekejaman ayahku dia memilih perempuan itu yang merusak keluarga harmonisku. Meninggalkan keluargaku demi perempuan lain dengan keadaanku yang sedang merantau diluar kota yaitu jakarta.

"maaf bu selama ini saya ngerepotin ibu dengan menjaga adikku dan juga ibuku"ucapku
"tidak apa-apa nak selama ekonomi saya terjangkau saya siap merawat, untung kamu sudah pulang ke desa karena saya juga kesulitan untuk mencari makan"kata tetanggaku
"ini bu saya kasih uang selama saya pergi, sekali lagi terimakasih banyak atas bantuan ibu"ucapku
"iya nak, ini uangnya saya kembalikan karena ibu ikhlas membantu"kata tetanggaku
"tidak bu, terima uangnya anggap saja ini bentuk terima kasihku pada ibu karena telah menolong keluargaku"kataku
"baiklah nak kalau ini kemauanmu, ini saya terima uangnya"kata tetanggaku
" ya sudah bu saya kembali kerumah,saya pamit sekali lagi terima kasih banyak"ucapku
"sama-sama nak"kata tetanggaku

setelah itu aku membawa adikku untuk pulang kerumah aku langsung memeluk adikku, adikku terisak tersedu-sedu.
adikku berkata"ayah jahat pada ibu kak,ibu selama ini stress tidak ada makan dan juga memikirkan ayah terus  kakak juga tidak ada disini, adik juga selama ini tidak sekolah jarang masuk sekolah karena tidak ada biaya untuk sekolah"
"maafkan kakak ya dek! kakak janji tidak akan meninggalkan adik lagi, dan juga akan membiayai sekolah adik lagi, adik senang kan sekolah lagi?"ucapku kepada adikku
"senang sekali kak, yeay bisa sekolah lagi"ucap adikku
aku sangat senang adikku kembali ceria lagi tidak seperti tadi yang wajahnya sedih seperti kekurangan kasih sayang.
"sekarang adik beres-beres mengemas baju untuk ke jakarta, nanti adik sekolah di jakarta dengan teman baru"kataku
"siap kak, adik akan ngemasi baju, yeay sekolah baru dan teman baru makasih kak"kata adikku.
Setelah itu aku juga membantu mengemasi bajunya. Segera aku dan adikku tidur untuk besok ke jakarta sebelum itu aku pesan tiket kereta api.

                           .........

Keesok harinya aku bersiap" dan juga adikku, setelah siap aku berangkat menggunakan taksi. Sebelum itu aku pamit kepada tetanggaku.
"assalamu'alaikum wr.wb"aku mengetuk pintu rumah tetanggaku
"wa'alaikum salam wr.wb"jawab tetanggaku
"bu saya pamit pergi ke jakarta bersama adikku, terima kasih banyak atas bantuan ibu selama ini"kataku kepada tetanggaku
"sama-sama, apakah kamu tidak kembali kesini dan gimana rumah itu?"kata tetanggaku
"aku mungkin tidak kesini lagi dan juga rumah itu akan aku jual"kata pemuda itu
"terus gimana ayahmu apakah tidak kau pamiti"kata tetanggaku
"tidak, biarkan dia besenang-senang dengan perempuan itu, aku sudah tidak mau berurusan dengan laki-laki yang menyakiti ibuku"ucapku menjawab pertanyaan tetanggaku.
Tiba-tiba dari kejauhan ada laki-laki dan perempuan dengan bergandeng tangan yang datang menghampiriku disaat orang itu mendekat ternyata itu ayahku dan istri barunya
"hey nak kamu sudah pulang, mau kemana lagi bawa koper?"kata ayahku
"aku mau ke luar kota bersama adik dan juga rumah itu akan aku jual"kataku
"bagaimana kamu tidak memberitahu ayah kalau rumah itu dijual dasar anak tidak tahu diri"kata ayahku
"ayah oh salah tapi mantan ayah, ayahku anggap sudah meninggal dunia dan satu hal mantan ayah katamu aku tidak tau diri oh jelass aku tidak tau diri yang selama ini aku diluar kota untuk merantau suapaya keluargaku tidak kelaparan terlilit ekonomi  tapi kenyataannya aku pulang dengan keadaan mantan ayahku yang sudah aku jadikan pedoman hidup ternyata tidak sesuai ekspetasiku malah realitanya meningalkanku demi perempuan lain"kataku dengan nada mengejek
"jaga omonganmu nak, kamu tanpa ayahmu itu kamu tidak ada di dunia ini"kata perempuan itu yaitu istri ayahku
"saya tidak sudi memiliki ayah yang sudah menyakiti ibuku, oh katamu aku tanpa ayah tidak ada didunia tentu saja aku lebih baik tidak ada di dunia ini hidup bersama bajingan"kataku dengan sedikit meninggi.
"sudah kamu pergi saja dari sini saya tidak sudi memiliki anak durhaka sepertimu yang tidak tahu diri, percuma sia-sia mendidikmu selama ini dan juga untuk rumah itu aku tidak akan pernah menjual kalau pun itu dijual uangnya akan aku bawa"kata ayahku
"baiklah kalau itu kemauanmu aku tidak akan minta sepeserpun hartamu itu aku tidak sudi meskipun itu rumah ibuku dan satu hal uang rumah itu aku kasih kepadamu karna bentuk terima kasihku selama ini sudah merawat ibuku dan adikku" ucapku yang sudah tidak bisa menahan amarah.
Ayahku dan juga istrinya tidak menghiraukan perkataanku dia sudah meninggalkanku dan adikku
"baiklah bu aku pamit terima kasih atas bantuannya, assalamu'alaikum wr.wb"ucapku kepada tetanggaku
"wa'alaikumsalam wr.wb, hati-hati nak dijalan semoga lancar perjalananmu"jawab tetanggaku
"baik bu"kataku.
Setelah itu aku dan adikku masuk ke taksi menuju stasiun kereta api setelah sampai di stasiun aku pun menunggu kereta api datang bersama adikku.

Setelah kereta api datang aku dan adikku pun masuk ke gerbang kereta api.
Beberapa jam aku sampai ke jakarta alhamdulillah aku sampai ke kotaku dengan selamat.
aku dan juga adikku pun menuju ke restaurant dengan menaiki taksi setelah sampai ke restaurant aku pun masuk bersama adikku.
"woww bagus sekali kak restaurantnya" ucap adikku
"ini restaurant kakakk sendiri selama pergi ke luar kota, kamu mandi dulu setelah itu bantu kakak untuk membuka restaurant ini"ucapku
"baik kak" ucap adikku

Setelah menyelesaikan pendaftaran adikku bersekolah di jakarta, banyak sekali yang berteman dengannya tidak cukup itu adikku juga selalu juara 1 sehingga aku sangat senang karena aku tidak sia-sia mendidiknya meskipun terlambat, dan juga aku bangga sekali dengan adikku. Setiap hari restauranku juga banyak sekali pelanggan yang berkunjung pagi hingga malam sehingga aku dan adikku kewalahan menghadapinya
karena kata pelanggan yang berkunjung juga pelanggan tetap berkomen masakannya enak sekali hingga aku dan adikku bahagia sekali atas keberhasilanku selama ini

pemuda rantau yang rindu pada keluarganyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang