1. Winona Michelle

7 3 0
                                    

Hallo panggil aku Noni, ini adalah kisah fantasy yang jauh dari sistem logika jika kalian menganggap ah terlalu berlebihan ataupun bagaimana itu hak kalian mau mengkritik apapun tapi Noni harap kritik lah dengan sopan.

Jika ada kesamaan latar, tempat, suasana atau karakter sungguh ketidak sengajaan, ini adalah cerita dari karangan Noni sendiri.

Semua karakter, latar, tempat disini tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata!


Selamat membaca love 🌷

***

Ketukan heels menggema di seluruh koridor, kaki jenjang dengan tubuh semampai berjalan dengan penuh wibawa.

Ia Winona Michelle, wanita karir dengan sejuta pesona kharisma nya.

Dengan aura kepempimpinan, serta busana elegant yang melekat di tubuh idealnya menandakan ia adalah wanita berkelas.

Banyak pasang mata menyorot dengan kagum Winona, sang pemilik acara hari ini.

Saat ini adalah hari jadi perusahaan Hg Patrick company, perusahaan yang sudah 55 tahun berdiri atas usaha keras kakek buyut nya dengan sang istri. Setelah pengalihan nama perusahaan karena sang kakek dan nenek meninggal di serahkan kepada anaknya, wildan ayah winona. Sempat kritis pada saat masa kepemimpinan wildan, karena pada dasarnya Wildan tidak mampu menguasai teknik berbisnis ia bahkan tidak suka dengan bisnis namun terpaksa karena tanggung jawab, ia adalah seniman terkenal bukan pebisnis. Lambat laun Hg Patrick company semakin rugi, lalu Winona sebagai anak tunggal dari keluarga Patrick mengambil alih dengan percaya diri, dengan waktu yang cukup singkat 2 setengah tahun perusahaan yang hampir bangkrut kini telah melesat menjadi perusahaan maju terkenal pada masa kini.

Matanya menatap tamu undangan dengan sorot tegas menebarkan aura kepempimpinan.

"Panjatkan rasa syukur kepada tuhan yang telah memberikan kesehatan dan kesejahteraan kepada kita, disini saya ingin mengatakan Trimakasih kepada rekan rekan terhormat karena telah menghadiri pesta hari jadi Hg Patrick company yang ke 55" jeda Winona saat mendengar riuh tepuk tangan dari penguni pesta.

"Hanya sekian yang saya sampaikan saya harap rekan rekan menikmati pesta nya, saya pamit undur diri" setelah mengatakan itu, Winona beranjak dari panggung dan duduk dengan rekan kerjanya.

Awalnya mereka berbincang bincang dengan asik sampai suatu ketika suara teriakan panik dari penghuni pesta kini membuat atensi Winona teralihkan.

Terlihat api melahap atap bangunan, Winona segera mengerahkan semua penghuni pesta agar keluar melewati tangga darurat, saat semua sudah keluar hanya dirinya dan penjaga yang tersisa. Saat hendak berlari tubuhnya lemah hingga ambruk karena terlalu banyak menghirup asap.

"Nona!!" ucap panik penjaga yang masih tersisa.

Sebelum mendekati Winona sang penjaga keamanan itu  tertimpa oleh reruntuhan bangunan.

"Arghhh!" Teriaknya.

"Jerry!" Ujar Winona lirih melihat teman masa kecilnya.

Sekuat tenaga ia berusaha bangkit, namun sebelum ia bangkit lampu kaca besar kini jatuh menimpa Winona.

Matanya terpejam dengan tubuh yang tertancap kaca lampu dengan tangannya menggenggam batu berwarna merah delima yang menyala.

***

~Winona POV~

Cahaya masuk menerangi wajahku, perlahan aku membuka mata. Sinar cahaya memasuki rentina membuat ku berkedip karena silau, aku terdiam sejenak.

Menatap sekeliling ku, ruangan yang bernuansa emas yang begitu luas serta beberapa aksesoris menghiasi membuat ruangan ini tampak begitu mewah.

Ku coba untuk duduk mencerna ruangan apa ini?.

Aku mengerutkan keningku melihat baju yang aku kenakan saat ini, seperti gaun putri putri kerajaan, serta rambut yang benar benar bukan warna rambut miliku.

Kakiku berusaha untuk berdiri, aku berjalan menuju cermin untuk melihat penampilan ku.

Aku melotot, jantungku berdetak kencang, kakiku melemas, otakku rasanya tidak mampu mencerna situasi macam apa ini.

Dirinya adalah Winona sang wanita karir dengan kulit sawo matang khas wanita asia serta rambut hitam legam dan mata hitam sehitam malam.

Bukan sosok gadis berambut keriting berwarna bata, kulit putih secerah susu.

Saat menggelengkan kepalaku tiba tiba sakit menerjang kepalaku "Arghhh kepalaku!" Rancau ku.

Memory seseorang terlintas di otakku, membuatku kesakitan, seperti kaset rusak yang berganti ganti. Nafasku sesak, jantungku yang baru saja berdetak kencang kini berdetak lemah, keringat membanjiri tubuhku. Aku tak berdaya.

Setelah beberapa menit sakit yang menerjang ku kini sudah sedikit mereda, nafasku terengah engah. Sungguh sakit sekali.

Aku terdiam memikirkan memori siapa yang terlintas di otakku, itu seperti gadis yang berada di cermin. Tunggu, apa aku pindah raga??.

Ah omong kosong macam apa itu Ona, jiwa berpindah raga? Oh sangat amat konyol. Itu tidak mungkin, mengapa semua ini tidak masuk akal.

Tapi, seharusnya sangat sedikit kemungkinan aku juga tidak akan selamat saat insiden kebakaran itu.

Hah aku tidak tahu takdir macam apa ini, aku masih sangat tidak percaya dan asing.

Tiba tiba aku di tarik oleh gaya gravitasi, aku amat sangat terkejut melihat ruangan berornamen mewah kini berganti dengan hamparan padang rumput yang di penuhi dengan bunga bunga indah.

Entah datang dari mana sampai aku tak menyadari bahwa ada seseorang di samping ku "Kau tidak berniat menutup mulutmu  Shanley?" Ucap wanita cantik yang amat sangat mirip dengan wanita yang berada di kaca.

Aku segera menutup mulutku, meruntuki sikap konyolku barusan.

Aku berdehem "siapa kau?".

Wanita tersebut tersenyum "maafkan diriku Shanley, aku Stephanie saudarimu. Aku harap kamu akan menemukan jati dirimu. Sudah cukup aku mengambil hakmu, saat ini aku sudah pasrah dan menyesal. Aku terlalu ingin menjadi dirimu walau itu tak akan pernah menjadi nyata. " ucap wanita bernama Stephanie membuat ku semakin bingung.

"Jangan berbelit belit aku tidak mengenalmu coba jelaskan apa maksud mu aku sudah bingung untuk mencerna apa yang diriku alami" Ujarku kesal karena lagi lagi semua suasana saat ini dan apa yang aku alami membuatku bingung dan ketakutan menjadi satu.

Wanita tersebut tersenyum lembut matanya memancarkan penyesalan yang amat mendalam, lalu ia menghela nafas "duduklah Shanley aku akan menceritakan kisah seorang saudari kembar" Winona menuruti perkataan Stephanie, ia duduk bersebelahan dengannya.

***

TBC

LEGGEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang