Prolog

109 8 3
                                    

happy reading, ily.

ʚ ──────  ֹ  ᰔ ֪ ۫  ────── ɞ

"Vir. gue suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gue" Ungkap Raynand di kantin, disana banyak orang, alhasil mereka menjadi sorotan akibat raynand menyatakan cinta di tengah kantin.

"TERIMA"

"VIRAA, TERIMA KAK RAY, VIR!!"

"NGE-SHIP BANGET SAMA MEREKA"

"TERIMA"

"BERUNTUNG BANGET LO VIR!!"

"BENER!! DAPET KAPTEN BASKET"

"VIRR, TERIMA RAY-NYA"

"Eh?" Savira menatap ke sekelilingnya, ia mendapati banyak sekali murid SMA STARLIGTH yang berkumpul.

Sudah tak menjadi rahasia umum lagi, bahwa Savira menyukai Raynand yang menjabat sebagai ketua OSIS sekaligus kapten basket di SMA-nya, dan ternyata Raynand pun menyukainya.

Semulus itu nasib seorang gadis bernama Savira putri altair.

Savira. Gadis beruntung yang menerima takdir ini. Dia benar-benar tidak percaya bagaimana ini bisa terjadi. Seluruh mukanya memerah akibat malu.

"Terima!"

"Terima!"

Karna tak kunjung savira memberikan jawabannya mereka pun kembali berteriak.

"Astaga!" Savira menahan senyum tidak percaya. Jantungnya tidak aman. Betapa meronanya wajah dia sekarang! Dia sangat, sangat, sangat bahagia.

Ray, cowok itu masih menunggu jawaban dari azifa. Dia terkekeh sejenak melihat azifa yang sudah salah tingkah.

"Gimana zif?" Raynand mengangkat alis dengan senyuman manis yang terukir di wajahnya.

Azifa mengulum senyum. Akankah dia menolaknya? Mungkin semua orang akan tahu jawabannya.

"Hmm... gimana, ya?"

"Mau pastinya, kan?" Goda cowok itu, matanya sedikit menyipit karena tertawa, sungguh menggemaskan sekali.

"Hmm," Azifa tersenyum manis lalu mengangguk, "Iya, mau"

"Yeayy!!!!"

"CONTRATSSS BROO!!"

"Selamat, revan...gue dukung Lo!" Ujar ryan, sahabat dekat revan.

"PJ, dong Van"

"Tau! PJ dong vann!!!"

Revan tertawa, ia masih gugup dengan hal ini. Dia salah tingkah sendiri dan benar-benar masih lemas.

"kalian pesen makanan di kantin, bebas. gue yang bayar."

ʚ ──────  ֹ  ᰔ ֪ ۫  ────── ɞ

Tangan kekar dan berotot itu tanpa sadar meremas minuman kaleng di depannya.

Menatap muak apa yang terjadi di depan mereka sekarang, bak gula yang di kerumuni semut.

Nafsu makan Alaska jadi hilang, terutama karena mereka musuhnya.

"Ahhh, baper banget woi, di tembak di depan umum. So sweet!" alvindy menumpu dagu menatap kerumunan di depan mereka dengan kagum.

Tak lama kemudian, ia melirik Alaska di sebelahnya, menaruh harapan.

"Berisik!" gumam Alaska.

Kebahagiaan revan dan teman-temannya memang membangkitkan emosi Alaska

"Hahaha, iya. Pasti biar kayak di wattpad-wattpad. Ketua OSIS nembak adek kelasnya hahahah" sahut vella menyetujui.

"Ahh, aluna! Ayo kita kesana juga, liat mereka!" Nindy menarik-narik lengan aluna, tapi aluna terlihat seperti malas sekali untuk bergerak.

"Eh, itu si revan nembak siapa, sih?" Tanya Rezky.

"Bukan Ryan. Tapi revan, dia nembak azifa. Cantik woi, gue tadi pagi pas-pasan sama dia di koridor. Pantesan langsung di-klaim sama revan, takut keduluan sama cowok lain kali ya?" Jelas dafa

"Yang mana tuh?" Tanya sakka.

"Oh, yang username IG-nya i.zifa? Tau, tau gue. Bener, cakep dia, gue follow dia udah dari lama" Rezky mengangguk paham.

Mendengar obrolan teman-temannya kali ini membuat Alaska mengernyit kebingungan.

"Yang mana?" dua kata yang keluar dari mulut alaska mampu membuat nindy melotot.

Nindy melotot. Sesegera mungkin ia merapat ke mereka.

"Siapa? Cewek revan tadi? emang cantik? Seriusan cantik?"

"Kalo Lo mah, bukan bandingan, nin." Ucap sakka membuat Nindy menatapnya dengan malas.

"Nggak, nggak, Nindy gue lebih cantik pokoknya" Alaska menoleh ke cewek itu, tangannya naik dan mengusap rambutnya pelan.

Nindy mengulum senyum, dia perlahan menyandarkan kepalanya ke dada cowok itu. Alaska mengecup singkat pucuk kepalanya.

🥀🥀

Makasih udah mau baca<3
tandai kalo ada typo!!

vote dan komen karna itu sangat berharga buat aku<3

ALASKA | on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang