Selamat membaca
____________________
Azifa mematung di tempat. Otaknya masih tidak bisa bekerja dengan baik menanggapi cowok itu. Maksudnya apa?
Azifa terdiam menatap punggung yang berjalan keluar kantin untuk meninggalkannya. Jelas-jelas cowok itu sudah memukul cowoknya.
Azifa tidak boleh berpikir lain. Dia harus sadar, bahwa cowok itu adalah cowok berandal yang berbeda jauh dari cowoknya sekarang.
"Hei, ngapain masing bengong?"
Azifa tersentak saat Revan menjentikkan jari ke depan wajahnya. Dia langsung menoleh, dan meneguk ludah.
"Eh? Kak revan. Masih sakit?" Tanya azifa terbata-bata.
Azifa hendak memegang pipi cowoknya itu, namun malah Revan malah menurunkan tangan azifa dan menggenggamnya. "Ayo aku anter ke kelas, udah mau bel, nih."
Meskipun masih gugup, namun akhirnya azifa mengangguk. Revan menggandeng tangannya agar berjalan keluar kantin.
"Hm, oh ya, yang tadi itu... Cowok-cowok nakal ya, kak revan?"
Azifa mendongak, ingin mencari tahu ekspresi Revan. Namun Revan malah datar dan terus menatap kedepan.
"Ya, nggak bisa di ceritain. Pokoknya jangan pernah ngomong, deket apalagi bermasalah sama mereka"
Azifa hanya Mengangguk-angguk paham apa yang di katakan Revan padanya.
"Kalo cowok yang mukul kak revan itu, namanya kak Alaska ya?" Tanya azifa kepo. Bukan hanya ingin tahu tentang pelaku pertengkaran, namun azifa juga ingin tahu bagaimana sifat asli cowok itu.
Kenapa dia mengedipkan matanya pada azifa? Apakah cowok itu playboy, fuck boy, sad boy, bad boy dan semacamnya? Atau azifa yang salah lihat bahwa cowok itu benar-benar tersenyum pada azifa tadi?
"Oh. Itu. Iya, dia alaska. Dia memang gitu, bersikap seolah dia penguasa sekolah"
Revan berhenti melangkah "Masuk sana."
Azifa baru sadar, ternyata mereka sudah sampai di depan pintu kelas MIPA 2. Azifa tersenyum malu menyadarinya. "Oh, iya. Ya udah, kak. Aku masuk dulu. makasih, ya"
Revan mengangguk, dan azifa langsung masuk ke dalam kelasnya.
"Ekhem..."
"Cie, dianterin doi. Omo Omo azifa udah gak jomblo lagi sekarang"
Dua teman azifa. Yaitu Gloria, teman sejak SMP-nya. Dan Calista teman semasa MPLS-nya.
Calista tersenyum menyebalkan pada azifa yang duduk di depannya. Sedangkan Gloria menyangga kepala di sampingnya. Hal itu membuat azifa sedikit sebal. Dia tidak suka di goda.
"Ngapain liatin aku kayak gitu?" Tanya azifa risih.
Tawa Gloria dan Calista pecah. "Nggak, nggak ada. Dianter sampe depan kelas kayaknya"
"Iih! Pasti kamu kan cal, yang cepu-in ini semua?" Selidik azifa
"Hahahaha, makasih sama gueee"
••• •••
Biasanya semua anak SMA STARLIGTH bubar untuk pulang ke rumah masing-masing saat bel berbunyi, namun kali ini sedikit berbeda.
Mereka menahan diri untuk tak pulang karena ingin menyaksikan pertandingan basket antara Genk Alaska dan anggota osis.
Soal pendukung dan penggemar juga tidak bisa di bandingkan. Jaraknya cukup tipis karena SMA starligth mempunyai murid-murid baik dan buruk dalam jumlah sama. Otomatis murid baik akan mendukung tim OSIS dan murid yang berandal, tidak suka OSIS, yang suka melanggar aturan akan mendukung tim Alaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA | on going
Teen Fiction"Pacar lo buat gue!" "Kalo revan berangkat pake motor gue harus pake mobil!" "Gue bakal buat lo lebih bahagia sama gue, zif." • • • Alaska kalandra. pemuda dengan segala kekuasaannya, tak lupa dengan segala sikap egois, pemaksa, galak, dingin dan s...