01 - ALASKA

45 4 4
                                    

Selamat membaca

____________________

"Kamu minumnya apa?" Tanya revan. Azifa langsung menoleh dan sedikit kaget. Jantungnya kembali tak karuan hanya dengan di tatap seperti itu.

"Eh, terserah aja deh kak. Samain aja kayak yang lain." ujar azifa

Revan mengangguk "Oke," dia berjalan pergi bersama Ryan memesan makanan dan minuman untuk teman-temannya.

"Aaa.... Zif. Selamat ya. Gila! Lo satu-satunya cewek yang bisa dapetin revan di kelas 10 tahun ini," kagum zena salah satu anggota osis.

Ya ampun. Emangnya dapetin kak revan susah banget ya, kak?" Azifa hanya tertawa sungkan.

"Susah, lah. Lo tau nggak? Di SMA ini most wanted-nya cuman dua revan sama Alaska. Dan Lo bisa dapetin salah satunya? Keren!" Vina mengacungkan jempol. Memberi pujian pada azifa.

"Ehehe" apa Vina bilang? Hanya dua? Zena hanya tertawa sumban.

"Mungkin maksud Lo, mereka most wanted di osis deh, Vin" zena mengangguk-angguk malas.

Vina memutar bola matanya dengan jengah. Dia sangat tahu bahwa temannya yang satu ini adalah pengagum rahasia anak-anak bad boy SMA starligth. Salah satunya Dafa teman Alaska.

Zena sangat paham, pasti maksud Vina Yang ganteng selain OSIS itu adalah Alaska dan teman-temannya.

"Beneran cuman mereka berdua most wanted SMA STARLIGTH" azifa mengedarkan pandangan. Mengecek situasi.

"Itu, disana juga pada banyak yang ganteng"

"Mana?" Zena mengikuti pandangan azifa "eitss, jangan! Jangan liat yang lain."

Vina langsung terbahak. "Bagus, zif. Tos dulu!" Seru Vina menepukan telapak tangannya ke telapak tangan azifa. Azifa sepemikiran dengannya karena yang di tunjuk barusan adalah geng Alaska dan kawan-kawan.

"Lo kalo disini, emang banyak yang ganteng tapi nggak semuanya baik. Apalagi yang Lo tunjuk tadi" hasut zena.

"Mereka kenapa emangnya?"

"Nanti aja deh gue ceritain. Pokoknya jangan denger cerita dari Vina ya? Denger cerita gue aja ntar. Okay? Vina palingan cuman bakal ceritain baiknya doang."

•°•°•°•°•°•°

"Mbak anis, masih kurang ternyata. Tambah dua es jeruk lagi" pesan revan pada mbak pedagang kantin.

"Oh, dua? Oke, oke, mas."

"Kalo udah beres, anter ke meja yang sana ya, mbak."

Lalu tiba-tiba terdengar suara kencang dari belakang revan yang di barengi dengan hentakan keras di bahunya.

"MBAK ANIS, TEH BOTOL DUA!"

Revan tersentak kaget saat bahunya di senggol kasar oleh seseorang.

"MBAK ANIS PUTIH BERSERI HARUS MANIS SEPANJANG HARI TEH BOTOL DUA!"

"Aduh, sakka. Berisik! Ambil sendiri kan bisa? Mbak lagi sibuk nih!"

Revan mengepalkan tangan. Ternyata pelaku adalah sakka dan Dafa, datang tanpa sopan santun menabrak orang sembarang tanpa merasa bersalah.

Ryan yang berada di sebelahnya pun menyadari hal itu. Buru-buru dia maju dan menyentak bahu sakka dengan tegas.

"Eh, apa nih?" Sakka kaget.

"Lo bisa ngantri nggak sih di belakang?"

Revan pun jadi ikut maju ke depan cowok itu. "Biasain ngehormatin orang lain. Sadar diri sama kesalahan"

ALASKA | on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang