Pria dari novel

1.5K 36 11
                                    

Ah, kamarku yang sangat tenang.

Begitu tenang sampai-sampai aku bosan.

Di luar rumah, banyak anak seusiaku bersenang-senang. Haha-hihi seperti orang gila.

Sedangkan aku, berdiam diri di dalam kamar saja. Mengetik Novel di laptop milikku.

Hari ini tak jauh beda dengan hari-hari yang lain. Aku hanya anak remaja yang baru lulus SMA, menghabiskan liburan di kamar, sendirian, tanpa teman.

Bukannya anti sosial, aku juga ingin memiliki teman seperti yang lain, hanya saja aku tak bisa. Aku, begitu Introvert. Begitu gugup saat berhadapan dengan orang asing. Alhasil, aku tak begitu populer di dunia ini. Lebih mirip NPC daripada MC. Hiks!

Tapi jangan salah, akun Medsos-ku memiliki ratusan ribu pengikut. Aku cukup terkenal sebagai, "Author Misterius."

Tulisan karyaku banyak dibukukan, bahkan sampai dikontrak Sutradara tanah air untuk difilmkan. Luar biasa!

Tapi sayang, pengikut yang banyak tapi tak ada yang mengenalku. Aku tetap sendirian. Kesepian.

"Aaah ...." Aku mengeluh panjang. Menjatuhkan tubuh ke atas kasur empuk.

Begitu, bosan.

Samar-samar aku menatap jendela kamarku. Seandainya ada seseorang yang membawaku kabur dari ruangan ini menuju taman yang indah.

Seandainya orang itu memeluk erat tubuhku dan membawaku dalam keramaian tanpa ketakutan.

Seandainya aku bisa membobol batas. Menjadikan diriku sebagai anak humble yang memiliki banyak teman.

Aaah, seandainya!!

Aku tersenyum pilu memandang langit-langit kamar. Berkhayal membuat kepalaku muak.

Aku memejamkan mata, cepatlah tidur! Hal indah hanya ada di alam mimpi.

...

"Hm, hm, hm. Na, na, na."

Aku menggeliat dari tidurku. Merasa ada suara yang bersenandung lirih di telingaku.

Oh astaga, apa Ibu sudah bangun? Ini jam berapa?

Tak ingin peduli. Aku melanjutkan tidur. Toh, aku juga sudah tamat. Siapa yang akan berteriak di hari liburku? Ibu? Baiklah, dia akan berteriak, tapi tolong beri aku 10 menit lagiiii ....

"Huh, pemalas," lirih seseorang.

Aku tersentak. Sebuah tangan menyentil pipiku sambil terus bersenandung.

"Huaaa!!!" Mataku terbelalak kaget. Melompat turun dari ranjang.

Aku menutup separuh wajahku. Mengitip sedikit sosok asing yang berbaring menyamping, menumpu kepalanya dengan satu tangan sambil memandangku santai.

"Anj*r! Pencuriiiiiii ...." Aku berteriak histeris. Mengeluarkan seluruh stok suara yang tersimpan selama ini.

Sontak saja, sosok itu melompat kaget. Membungkam mulutku dengan satu tangan.

"Mmmmmmpp ...."

Mataku melotot. Dia menaruh telunjuknya di bibirnya, berisyarat agar aku diam.

Tidak! Sia*an! Aku mengepal tangan, mengayunkan pukulan ke wajahnya.

Tiba-tiba dia menangkap tanganku. Menindih serta mengunciku dengan kedua tangannya.

"Aaaaaaa!!! Toloooonggg!!! Aku dip*rkosaaa ... mmmpptt."

Mataku melotot kaget saat bibirnya membungkam paksa bibirku.

Dengan sigap aku mengigit bibirnya. "Aaarrrgh!" Dia memekik kesakitan. Cengkraman tangannya melemah.

ZeeNunew Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang