10

2.6K 152 13
                                    

POV Shani

"Pake ini gapapa ya?" ucapku melihatkan piyama biru tua ke Chika

"Iya, sana kamu duluan yang mandi" ucap Chika menyuruhku segera mandi.

"Ayo mandi bareng, hemat waktu" ucapku sambil menggodanya

"Ga yakin juga bisa mandi cepet kalau sama kamu" ucap Chika penuh curiga

"Ya udah sih, sama pacar sendiri juga" ucapku lalu menariknya kedalam kamar mandi

"Ga usah mesum deh yang, aku baru tau kalau kamu ini mesum banget ya" ucap Chika protes yang mungkin sudah mengerti keinginanku

"Cuma sama kamu" ucapku mengecup bibirnya

"mau di bantu lepasin apa lepas sendiri?" tawarku

"bisa sendiri" jawab Chika
meski menolak aku tetap membantu melepaskan pakaiannya.

Aku bisa melihat tubuh seksi yang masih dipenuhi kissmark perbuatanku tadi pagi, aku selalu mengagumi keindahan tubuhnya.
Dia mulai mengguyur tubuhnya di bawah shower, membuatku menelan ludah menyaksikan bagaimana rambut panjang itu mulai basah dan badan mengkilap terkena air dan disilaukan cahaya remang lampu kamar mandi. Sekarang aku sadar bahwa aku tak rela bila tubuh indahnya di jamah orang lain, tak akan rela walaupun hanya untuk dipandang.
Aku mendekapnya posesif membiarkan diriku basah terguyur air.

"Hey.. lepas dulu bajunya" ucapnya mengelus tanganku yang berada di pinggangnya. Dia berbalik membantu melepaskan baju yang aku gunakan.

"Kita mandi dulu ya udah malem ga bagus kalau lama-lama" ucapnya dan kita pun segera menyelesaikannya.
Dia mengambil handuk kimono yang berada dibelakangnya dan memakaikan dibadanku, dengan segera dia menarikku keluar dari kamar mandi dan menyerahkan piyama yang telah aku siapkan.

"Sini aku keringin rambutnya" ucapnya didepan kaca meja riasku
Dia begitu perhatian, selalu memperhatikan hal-hal kecil yang aku lewatkan, dia selalu mengutamakan diriku dibanding dirinya sendiri, ini yang membuatku tak bisa jika tidak bersamanya.
"Makasih" ucapku saat rambutku sudah kering

"Apapun untukmu" ucapnya membuatku tersenyum

"Sini naik" ucapku menepuk kasur di sebelahku.
Dia naik melewatiku, dengan segera aku menahannya untuk terduduk di pangkuanku, aku memeluknya menenggelamkan wajahku di lehernya, menghirup aroma tubuh yang sudah menjadi candu untukku.

"Masih sakit ngga itu?" tanyaku dengan menunjuk bagian bawahnya

"Udah ga terlalu kok, kenapa?" tanyanya dengan muka curiga

"Gapapa tanya aja" balasku

"Udah yuk tidur, besok aku kekampus loh jangan sampe talat" ucapnya turun pangkuanku dan merebahkan tubuhnya di sampingku

"Jam berapa?" tanyaku yg ikut merebahkan tubuh dan menarik selimut

"Jam 10, anterin ya tapi kerumah dulu mau ambil barang kayanya ada yang ketinggalan" jawabnya

"Iya besok, udah yuk tidur" ucapku

"Good night sayang" ucapnya lalu memunggungiku

"Ihh.. sini peluk aku" ucapku kesal dengan tingkahnya, dia segera berbalik memelukku lalu memejamkan mata

"Good night" ucapku dan mencium bibirnya sekilas lalu ikut memejamkan mata

Pukul 05.30 aku bangun lebih dulu daripada Chika. Dia masih tertidur dengan telentang yg tangannya menjadi bantalanku, dengan perlahan aku turun dari kasur tanpa mengusiknya dan menuju dapur untuk membuat sarapan, karena dirumahku tidak ada pembantu.
Aku mulai menyiapkan bahan-bahan untuk membuat beberapa lauk simpel, satu jam aku bergelut didapur dengan bahan masakan, hingga semuanya sudah siap di atas meja makan.
Aku kembali kekamar untuk membangunkan Chika yang masih terlelap
"Sayang bangun" ucapku yg sudah duduk disebelahnya

Semua TentangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang