40

1.3K 184 18
                                    

"Ya udah" jawab Shani

Mereka segera menutup mata, setelah seharian melakukan aktivitas. Namun pagi dengan cepat menyambutnya, Chika yang lebih dulu bangun. Pukul enam pagi Chika segara membasuh muka dan menggosok gigi,  keluar mencari sarapan dan menyimpan sebagian untuk kekasihnya. Tanpa membuat keributan Chika menyiapkan sarapannya sendiri, kemudian beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, memoles wajahnya dengan makeup tipis. Baru akan memasukkan laptop kedalam tas, Shani terbangun, Chika segera menghampiri dan memeluknya.

"Selamat pagi" ucap Chika mencium pipi kekasihnya

"Pagii, kenapa ga bangunin aku dulu? kan aku bisa bantu nyiapin" tanya Shani dengan suara seraknya

"Kamu pules banget tidurnya, ga tega kalau harus bangunin" jawab Chika yang masih memeluk kekasihnya

"Sarapannya udah ada di meja, nanti bikin jus sendiri gapapa kan? tadi aku mau bikinin tapi takut kamu kebangun" jelas Chika kembali

"Iya gapapa, makasih sayang" jawab Shani

"Aku berangkat ya, udah hampir jam delapan ini" pamit Chika namun kekasihnya belum melepaskan pelukannya

"Tapi aku masih mau meluk kamu" ucap Shani, ya begini lah pagi hari Chika jika memiliki kegiatan berbeda dengan sang kekasih, harus melakukan berbagai rayuan untuk anak kecil yang merajuk

"Nanti malem aku peluk lagi" jawab Chika

"Kamu akhir-akhir ini sibuk terus, kita ga pernah punya waktu berdua" protes Shani

"Ya gimana ya? setelah tugas ini selesai aku ada waktu kosong kok, kita bisa jalan-jalan kemanapun yang kamu mau, aku janji" ucap Chika

"Jadwal teater juga ga pernah sama" keluh Shani sekali lagi

"Ya kalau itu aku juga ga tau dan ga bisa protes" jawab Chika bingung

"Kamu udah ga sayang aku!" dengus Shani sebal

Chika menghela nafas panjang, butuh banyak waktu untuk menenangkan kekasihnya jika sudah seperti ini.

"Aku sayang kamu, ga ada alasan buat ga sayang kamu" jawab Chika mengelus surai hitam kekasihnya, namun apa yang terjadi? kekasihnya tiba-tiba meneteskan air mata, membuatnya kelabakan.

"Kamu ga sayang aku!! kamu ga pernah punya waktu buat aku! Sana pergi!!" marah Shani dengan meneteskan airmata

"Kamu kenapa?" tanya Chika membawa kekasihnya kedalam pelukannya, walaupun dengan sedikit memberontak

Hendak Shani menjawab namun terhenti saat panggilan masuk di ponsel kekasihnya dan Chika segera mengangkatnya.

"Buruan chik!! ini setengah jam lagi mulai" seru temannya, Chika segera memutuskan panggilan itu kembali menghadap kekasihnya yang sudah menatapnya tajam

"Aku sayang kamu, nanti aku jemput di teater" singkat Chika mengecup bibir kekasihnya dan berlalu pergi setelah menyabar tas ranselnya, sedikit berlari menuju lift dan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk segera tiba di kampusnya

Shani yang di tinggalkan begitu saja, hanya menangis semakin terisak, entah kenapa akhir-akhir ini ia begitu sensitive. Karena memiliki waktu yang cukup lama sebelum ia ke teater sore nanti, Shani memutuskan untuk tidur kembali.

Sesampainya di kampus, Chika berlari menuju kelasnya. Beruntung ia sudah masuk sebelum dosennya menutup pintu, silih berganti untuk mempresentasikan tugas kelompoknya. Memakan waktu yang tak sebentar dan sangat-sangat menguras tenaga, pukul tiga sore Chika baru diperbolehkan untuk pulang.

Melajukan mobilnya menuju rumah Christy sembari menelepon kekasihnya, riuh suara para member terdengar jelas saat panggilan itu terjawab.

"Nanti ke sini jam berapa?" tanya Shani

Semua TentangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang