54

926 154 67
                                    

"Besok ada jadwal penerbangan ngga?" tanyaku membuka topik

"Ke Makasar jam tiga sore" jawabnya

Keheningan kembali menyapa, masih memikirkan apakah langkah beraniku tadi tak akan menjadi sumber sakit hati orang lain? lebih tepatnya apakah Andini sudah ada pendamping? Aku masing enggan untuk bertanya akan hal itu.

"Kalau kamu besok jadwalnya kemana?" tanyanya menatapku

"Ke kantor aja sih, itupun mungkin siang" jawabku enteng

"Kamu Ceo-nya?" telisik Andini, sebenernya aku enggan untuk mengakui hal itu namun terpaksa aku mengakuinya.

"Ya gitu deh" jawabku terkekeh

Aku menariknya lebih dekat, merapatkan duduknya di sampingku,
"Dingin" alibiku

"Modus, dasar buaya" protesnya namun tak kembali mengambil jarak

"Andini, kamu punya pacar?" tanyaku setengah sadar saat pertanyaan spontan itu terucap

"Kalau aku punya pacar mungkin malam ini aku ngga akan ke rumahmu" jawabnya membuatku tersenyum

"Ya kirain punya" ucapku membela diri

"Aku pernah punya hubungan sama cowok, tapi ternyata dia orang paling brengsek yang pernah aku temui" tak kuduga dia akan bercerita

"Kenapa?" tanyaku ingin tau

"Dia kasar, bahkan ga jarang dia main tangan kalau keinginannya ngga terpenuhi, aku ngga tahan sama orang kaya gitu, di tambah dia posesif minta ampun" jelasnya kembali, dia tak menatapku selama bercerita hanya memandang langit malam di depannya

"Contohnya minta apa?" setelah pertanyaan itu terdengar dia menatapku.

Matanya menatapku, masih terasa enggan untuk kembali menjawab, "Ga perlu di jawab kok kalau keberatan" ucapku yang langsung mendapat jawaban

"Aku pernah berhubungan sama dia, itupun terpaksa karena dia mengancam dan aku kira setalah itu dia ngga akan minta lagi tapi ternyata salah" ucapnya mampu ku lihat dari matanya yang menyimpan kesedihan

"Tapi kamu turuti?" tebakku mendapat gelengan

"Setalah itu aku selalu menghindar, sampai akhirnya aku capek karena terus di maki-maki ga bisa nurutin kemauannya dan aku minta putus. Bukan perkara mudah setalah aku minta putus, dia nekat ke rumah padahal papah ada di rumah dan ga takut, sampai akhirnya papah lepas kendali saat tau aku di tarik paksa ke mobilnya, papah mukul dia dan setelahnya kita ga pernah ketemu" jelasnya membuatku lega

"Cowok kaya gitu emang ga pantas dapet kamu" ucapku terbawa emosi

"Kalau kamu?" tanyanya, aku bingung hingga mengerutkan alis

"Masalalumu gimana?" tanyanya kembali dan menyandarkan kepalanya di bahuku

"Jujur apa engga?" tanyaku menggodanya, dia mencubit pinggangku kembali sebagai bentuk protes

"Aku pernah pacaran sama cowok dan cewek" ucapku membuatnya menatapku dengan kaget.

"Waktu sama cowok itu putus karena kesebar aja beritaku ke fans terus putus deh, kalau sama cewek aku putus hampir tiga tahun yang lalu mungkin? dua tahun lebih lah" jelasku

"Siapa?" tanyanya dengan cepat

"Kaptenku" jawabku, melihatnya masih bingung aku membuka ponsel dan melihatkan fotonya kepada Andini, itu foto waktu kegiatan.

"Kenapa putus?" tanyanya kembali

"Dia selingkuh sama mantannya, tapi sekarang udah jadi suaminya" jawabku kembali mendapat tatapan tak percaya darinya.

Semua TentangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang