Brruukkk!!
Suara yang sangat keras terdengar di meja sebelah. Di sekolah ini masih banyak terjadi perundungan. Seperti sekarang, itu adalah suara yang terdengar dari meja siswa siswi populer yang sedang merundung salah satu siswa yang Kalula pun tidak tahu dia siapa karena baru pertama kali melihatnya.
Kalula sontak menoleh ke arah suara itu. Dan tanpa di sadari Kalula melihat wajah siswa yang di rundung itu, itu pria yang kemarin menadahkan payungnya untuk Kalula.
Kalula dengan cepat menghampiri mereka semua dan menarik pria itu jauh dari siswa siswi populer yang merundungnya.
"kalian pikir bagus melakukan hal seperti itu?" Kalula berbicara dengan nada marah kepada beberapa siswa siswi populer itu. Lengan Kalula memegang lengan anak yang di rundung tadi.
Badan nya penuh dengan memar, dan suara tadi di timbulkan karena mereka yang menumpahkan makanan ke kepala anak yang di rundung. Dia terus menunduk dan gemetar. Untung nya di kantin ada beberapa guru yang melihatnya, jadi siswa siswi tadi yang merundung anak itu di bawa ke ruang guru.
Kalula memakaikan jaket di tubuh pria yang di rundung tadi dan membawanya ke toilet untuk membersihkan badanya yang sudah bau karena tercampurnya makanan makanan yang mereka tumpahkan.
"kamu tidak apa apa kan?" Kalula bertanya sambil merangkul bahu pria itu. Tubuhnya masih gemetar, sepertinya ini akan menjadi trauma baginya. Dia terus menunduk dan tidak mengucapkan sepatah katapun.
Sampai akhirnya berjalan menelusuri lorong dan sampai di toilet, Kalula membukakan jaket nya yang dia pakai dan memberikan baju olahraga sebagai gantinya. Kalula tadi meminjam baju olahraga milik teman laki lakinya untuk di pinjam kan ke pria itu.
"kamu pakai baju ini saja dulu, aku tunggu disini" Kalula memberikan baju olahraga ke pria itu dan Kalula dengar dia mengucapkan sepatah kata dengan suara yang sangat kecil.
"terimakasih."
Itu yang di sampaikan pria itu, tapi Kalula tidak dapat mendengarnya karena dia berbicara dengan suara yang sangat kecil. Saat Kalula mau bertanya apa yang dia ucapkan, dia langsung masuk ke dalam toilet.
Kalula akhirnya menghela nafas dan duduk di dekat toilet sambil menunggu pria itu keluar. Setelah beberapa menit Kalula menunggu akhirnya pria itu keluar dengan menggunakan pakaian olahraga yang terlihat kebesaran.
Kalula tertawa saat melihat itu, bukan untuk mengejek nya. Tapi dia terlihat imut menggunakan pakaian olahraga yang kebesaran itu, Kalula menghampiri pria itu dan merapihkan pakaian nya. Menggulung bagian lengan nya agar tidak menutupi seluruh lengan dan menggulung celananya agar tidak terlalu kebesaran.
"omong omong kamu orang yang waktu itu menadahkan payung untuk ku saat aku naik ke bus ya?" Kalula bertanya seperti itu untuk menanyakan kalau itu benar dia.
Pria itu menatap mata Kalula saat Kalula sedang merapihkan baju untuk nya. Pria itu menatap Kalula selayaknya orang yang sudah lama kenal dan dekat dengan Kalula. Sampai tatapan nya tergantikan oleh tatapan biasa nya.
"iya"
Dengan singkat nya pria itu menjawab pertanyaan Kalula. Sepertinya dia tipe yang pendiam dan tidak suka basa basi. Kalula selesai merapihkan pakaian miliknya.
"nama kamu siapa deh?" Kalula bertanya kepada pria itu untuk menanyakan namanya. Lalu pria itu menjawab dengan singkat lagi, dia hanya menyebutkan nama panjang nya, yaitu.
"gamintang gentala" ucapnya dengan nada yang masih terdengar kecil.
Nama yang cukup familiar di telinga Kalula, Kalula merasa dia pernah mendengar nama itu. Tapi Kalula tudak ingat dia pernah mendengar dimana nama itu. Jadi Kalula hanya mengangguk dan memberitahu namanya.
"namaku kalula bhanurisma, salam kenal gentala"
Kalula tersenyum. Tadinya Kalula mau memanggil dia Bintang karena di namanya terdapat gamintang. Dan tinggal di tambahkan huruf b saja, Kalula merasa sangat familiar dengan nama itu. Sampai Kalula memikirkan nya, memikirkan bahwa dia pernah mendengar nama itu dimana?
"gentala ayo aku anter ke uks sekolah. kamu harus di obati terlebih dahulu, sepertinya memar nya cukup banyak." ujar Kalula mengajak Gentala ke uks untuk mengobati memar memar dan luka yang ada di tubuh Gentala.
"aku baik baik saja, terimakasih atas bantuan nya." Ucap Gentala dan pergi meninggalkan Kalula sendirian dengan wajah yang tampak sedih. Seakan akan ada yang membuat dia kecewa, tapi Kalula tidak tahu apa yang membuat Gentala sedih.
Kalula hanya berpikir bahwa Gentala sedih karena sikap perundungan yang terjadi tadi di kantin. Kalula tadinya berniat untuk mengikuti kemana pergi nya Gentala. Tapi tiba tiba bunyi bel masuk terdengar, jadi Kalula tidak jadi mengikuti Gentala dan pergi ke kelas nya sendiri.
-------------------------------------------------------------
Bunyi bel pulang sekolah terdengar, semua siswa maupun siswi menjadi berisik karena semangat akan pulang sekolah. Kalula tidak seperti itu, karena pikiran Kalula sekarang masih terpikir kepada seorang pria yang bernama Gamintang Gentala.
Kalula memikirkan dia sedang berada dimana sekarang? Apakah dia baik baik saja? Semoga dia tidak di rundung lagi oleh teman teman nya. Tapi pemikiran itu langsung terbantahkan saat Kalula melihat Gentala yang sedang di pukuli di area parkiran sekolah.
Kalula ke parkiran untuk mengambil motornya tapi wajahnya menjadi sangat merah karena marah akan apa yang Kalula lihat di depan matanya. Kalula berlari menghampiri mereka semua dan menonjok salah satu siswa yang terus memukuli Gentala sampai Gentala tidak kuat untuk bangun.
"kalian tidak puas dengan hukuman yang guru berikan?!?! Kenapa kalian melakukan nya lagi???? Apakah kalian terlalu bodoh untuk memikirkan hal seperti ini!?!?!"
Emosi Kalula sudah tidak tertahan lagi saat melihat Gentala yang terkapar di tanah dan tidak berdaya. Salah satu siswa yang tadi memukuli Gentala bernama Aditya. Aditya tertawa dan membuang ludah nya tepat ke arah baju Gentala. Sambil melihat ke arah ku Aditya menarik kerah bajuku.
"emang ini urusan lo? hah?! lo ngebela dia yang cupu ini???? HAHAHAHA KOCAK!! orang stress yang ngebela orang cupu kaya dia! siapa suruh ngadu ke guru. lo juga kaya nya sama aja kaya si cupu ini."
Aditya berbicara dengan nada yang keras dan kasar. Dia masih menarik kerah Kalula sampai Kalula berjinjit karena dia yang terlalu tinggi. Kalula benar benar marah sampai menonjok pipinya. Tonjokan yang lumayan keras sampai membuat pipi Aditya merah.
"wah...nyari gara gara ni bocah!"
Aditya melayangkan tangannya seperti hendak menonjok balik Kalula. Tapi dengan sigap Gentala menerima tonjokan itu, sampai Gentala benar benar pingsan. Untungnya dengan sigap Kalula menangkap tubuh Gentala.
"wkwkwk mau jadi pahlawan dia" ujar salah satu teman Aditya. Kalula jelas khawatir melihat Gentala yang pingsan di pelukan nya. Aditya dan teman teman nya puas dan pergi setelah melihat Gentala pingsan.
"ya tuhan..."
- New Character -
Lee Haechan
as
Aditya Mahardika
- Supporting Character -
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly me to the moon
Teen FictionSeorang perempuan bernama Kalula Bhanurisma pencinta bulan dan hujan, di pertemukan dengan seorang pria bernama Gamintang Gentala yang sifat dan karakternya mirip sekali.