Episode 6

91 11 3
                                    


Di pagi hari tepatnya pukul 06.25 (Name) sudah siap untuk berangkat sekolah namun tak seperti biasanya (name) yang selalu menggunakan sepedanya kini malah lebih memilih menaiki bis khusus para siswa siswi saja.

(Name) duduk di bangku halte bis dan hanya melihat lihat pemandangan sekitar saja, bis biasanya akan datang pada pukul 06.40, 07.00,dan 07.20 jadi dari pada menunggu lebih lama (name) memutuskan untuk menaiki bis yang lebih pagi, selain sepi suasana pagi begitu menyejukkan dan menenangkan hati dan pikiran

(Name) duduk di bangku penumpang paling depan, ia mengeluarkan suatu wadah dan botol lalu meminum pil yang ada di dalam wadah tersebut. Setelah itu (name) kembali menikmati pemandangan yang begitu menyejukkan.

Sesampainya di sekolah (name) langsung menaruh tas nya dan pergi ke arah lemari kelas yang berisi peralatan kebersihan, ya (name) ingin membersihkan kelasnya yang sudah seperti kapal pecah. Setiap sudut dan pojokan kelas selalu (name) bersihkan dengan teliti dan Panten dan pada akhirnya (name) selesai menyelesaikan, sekarang kelas (name) sudah sangat bersih seperti baru di bersihkan setelah renovasi, (name) duduk di bangkunya dan mulai tertidur karena rasa kantuk yang datang menyerangnya dengan membabi buta.

(Name) yang merasa terusik dengan suara-suara membuka matanya, ia melihat bahwa kelas sudah begitu ramai dan gaduh seperti pasar. (Name) menghela nafas sejenak dan melihat sekeliling untuk mencari temannya

'Oh, itu dia' Batin (name). Dowoon mendatangi mejanya yang ada di depan (name).

"Pagi, (name)!" Sapa Dowoon yang menghadap ke belakang.

"Pagi juga, Dowoon, Belajar bersamanya jadi gak?" Tanya (name) memulai topik di antara mereka berdua .

"Jadi donk! Ada beberapa materi yang belum ku mengerti" Dowoon

"Ok ok saja sih" (name)

Mereka mengobrol ringan kebanyakan mengenai pembelajaran tapi dalam waktu tertentu keluar dari topik pembelajaran. Saat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba saja Dowoon di tarik dan di lempar ke arah loker oleh 3 preman kemarin-kemarin.

"Sudah ku bilang jangan tunjukkan rambut coklat mu itu. Kau ini gak bisa dengar ya, Dowoon?" Ucap preman 1 sambil membungkuk memandang rendah Dowoon.

"Mau ngajak gelut dengan rambut coklat mu itu, hah?" Preman 1

"Bu... Bukan begitu... Aku gak bisa ngecat rambut, soalnya ayah..." Dowoon

"Dowoon, kemarin aku sudah bilang, kan?" Preman 1

"KALAU RAMBUT MU MASIH COKLAT, AKAN KH BUAT MAMPUS!" Preman 1 itu sudah akan menampar Dowoon, tapi sebelum itu sebuah tendangan kuat dan cepat mengenai kepala preman 1 hingga terpental ke arah samping pintu

"Hei, memangnya kenapa kalau coklat?"

"Memangnya kenapa kalau coklat?"

Ucap [name] dan Taehoon secara bersamaan, Taehoon pun menatap [name] sebentar lalu kembali menatap ke arah preman 1 yang masih tersungkur di tanah.

"T... Taehoon, rambut mu..?" Preman 2

"Kenapa rambut ku? Ada masalah dengan warna coklat?" Taehoon berdiri dengan gagah sambil memasukkan tangannya ke kantong celananya

"Ma... Masalah apa! Wa... Warnanya bagus kok, Taehoon!"

"Taehoon sih mau di apain juga keren!"

"Tapi kami enggak disuruh juga, kan? Hehehe"

Puja puji para preman itu ketakutan dengan Taehoon, sangat mirip, mereka benar-benar pecundang dari segala pecundang.

"Ayo, kita belajar di luar" Taehoon menyeret kerah Dowoon keluar kelas

❇️Taehoon x Readers❇️ [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang