Episode 7

99 12 4
                                    

Keesokan harinya di sekolah, [name] melihat Dowoon sedang berjalan di lorong sekolah dengan begitu lesu, [name] pun berinisiatif untuk menyapa Dowoon

"Dowoon!" Ucap [name] menepuk pundak Dowoon, Dowoon pun berbalik dan melihat ke arah [name]

"Oh, [name] ya..." Wajah Dowoon kembali berseri ketika melihat [name]

"Kau tidak apa-apa? Kenapa jalan mu begitu lesu?" [Name]

Dowoon tampak termenung sebentar lalu kembali memperlihatkan senyum Pepsodent nya

"Gak papa kok! Aku cuma gak bisa masuk ke SMA Sains" ucap Dowoon sedikit lirih

"Mesti gara-gara kejadian kemarin kan? Sudah ku duga, harusnya aku langsung menarik mu ketika Taehoon hendak membawa mu..." [Name]

Dowoon hanya tersenyum tipis melihat seberapa perhatiannya [name] pada dirinya ini. Mereka pun menjalani kegiatan sekolah seperti biasa


























[TIME SKIP]

Kini sudah waktunya pulang sekolah, [name] cukup heran mengapa Dowoon terlihat terlalu terburu buru pulang

'hmm, mungkin kebelet berak?' Batin [name] tetap berfikir positif.

[Name] memakai hoodie nya lalu berjalan pulang, di tengah-tengah perjalanannya untuk pulang mata [name] tak sengaja menatap seseorang yang bolos sehari penuh sedang bermain game di arcade. [Name] mendatangi Taehoon sambil memasukkan tangannya kedalam kantong hoodie, [name] bersandar di salah satu mesin arcade yang mati di dekat Taehoon.

"Apa mau mu kesini?" Ucap Taehoon tanpa mengalihkan perhatiannya dari game sedikitpun. Bukannya membalas [name] malah diam dan membuka permen lolipop kecil lalu memakannya dengan santai, Taehoon yang sudah emosi karena [name] tidak menghiraukannya pun menatap [name] dengan tajam dan penuh amarah

"Sebenarnya apa mau mu sih?!!" Ucap Taehoon memukul mesin arcade itu, [name] diam sebentar lalu mulai menjawab

"Kau belum baikan sama Dowoon?" Tanya [name] sambil memandang keluar toko

"Cih, siapa juga yang musuhan" Ucap Taehoon kembali bermain mesin arcade

"..... Kau tau? Dia begitu mengagumi mu, Taehoon, bukankah sudah sangat kelihatan kalau dia itu mengidolakan dirimu?" Ucap [name] seraya menatap Taehoon yang tiba-tiba bungkam bahkan tangannya yang awalnya bergerak memainkan mesin arcade itu sekarang berhenti tak bergerak sama sekali.

"Jangan bilang kau iri dengan Dowoon karena dia bisa melakukan tendangan itu?" [Name] menekan kata yang bercetak tebal. Terlihat juga tangan Taehoon menggenggam kuat.

"Huhh..... Sudah ku duga" [name] berdiri dari mesin arcade lalu berbalik hendak pergi dari toko.

"Woy" panggil Taehoon, [name] pun berbalik dan refleks menangkap gantungan kunci yang di lempar Taehoon, ternyata itu adalah foto [name] dengan Dowoon + Taehoon, dan [name] + Taehoon yang di ambil saat di photo box kemarin

"Thanks, semoga kalian cepat berbaikan" Ucap [name] meninggalkan Taehoon yang menatapnya hingga keluar dari toko.

[Name] jalan-jalan sebelum menuju ke rumahnya, [name] teringat akan gantungan kunci yang di berikan oleh Taehoon tadi, ia mengambilnya dari kantong lalu memandangnya.























❇️Taehoon x Readers❇️ [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang