🔞 Membayangkan dirimu - KeVit 🔞

1.4K 20 1
                                    

WARNING EXPLICIT CONTENT!!!

***
"Pin, kamu sama mamat turun di Hylo, ya!" Ujar coach Naga Air disaat evaluasi latihan harian.

Coach berdiri di kelilingi atlet pratama dan utama yang beberapa dari mereka menggantungkan baju basahnya di pundak. Semerbak keringat pria berputar diarea itu. Disisi lapangan lain, sektor lain masih menepuk keras bulu angsa yang di lempar pelatihnya.

"Oke, koh. Siapa aja yang turun?" Balas Kevin sambil menolak pinggang dan tangan lainnya mengusap keringat dengan handuk olahraganya.

"Dari kita, lu sama mamat aja, pin. MS ada Vito sama Alwi sisanya belum tau."

"Fikri gak ikut?" Protes Kevin, sambil melirik sedikit ke arah Bagas yang sedang asik berbisik dengan Pram.

"Fikri atau Bagas, pin?" Iseng Fajar sambil diiringi gelak beberapa orang disana.

"Bacot!" Pekik Kevin pandangannya tak lepas memandangi Bagas yang sekarang sedang terkekeh melihat tingkah Pacarnya itu.

Bagas memandang Kevin dengan senyum khasnya, "Kamu duluan, mas. Nanti kita bareng ya."

Pertandingan R32 berhasil dilalui, bersyukur Kevin dan Rahmat menyelesaikan tanpa cidera, dan semoga lawan tadi bisa segera pulih dari cidera yang tadi terjadi dipertandingan mereka.

"Gua duluan, mat" Ujar Kevin yang sat set setelah pertandingan langsung menuju Hotel tempat ia berdiam. Jaraknya tak cukup jauh, jadi ia cukup berjalan kaki kesana.

Kevin mengeluarkan ponsel genggamnya dari saku jaketnya, membuka WhatsApp dan mengetuk bilah pesan yang di pin paling atas dengan label nama "Bagas 🤎"

"Otw hotel, vc nnt."

Tak perlu menunggu menit, pesanpun berbalas,

"Oke, mas 🤎 hti2" balasan singkat Bagas.

***

Kevin ambruk dikasur hotelnya, menaruh sembarang handuk dan tas peralatan badmintonnya. Sambil tengkurap mengambil iPhonenya, dan menghubungkan Bagas dengan Video Call.

Tuuuut. Bagas 🤎 terhubung.

"Halo, mpiiin cintanya mas Bagas, selamat ya R32nya, lancar sampe juara ya." sambut Bagas dengan nada imutnya.

"Halo, mas Bagas cintanya akuuu. Makasih ya." Balas Kevin sambil nyengir-nyengir.

"Eh, pin. Aku mau mandi abis latihan, bantu keluarin dong."

Kevin terdiam mendengar ucapan pacarnya itu dan mengerti maksud tersembunyinya, pasalnya bukannya ia tak mau, tapi ia juga sedang birahi sedari awal video call dengan Bagas.

"Pin, piiiin," Bagas memastikan pacarnya itu masih tersambung, "kamu gak mau? Gak papa deh." Bagas tetap memasang senyum kecilnya.

"Eh, eh, mau, mau," Tukas Kevin dengan semangat, "yaudah kamu buka, aku juga mm.. mau." ujar Kevin dengan mengecilkan suaranya.

Dengan semangat, Bagas membuka bajunya, memperlihatkan badan yang berisi namun tetap terlihat berotot dan sixpack perutnya. Menyambar headset di sampingnya sambil mencolokkannya kehandphonenya lalu diletakkan berdiri di laci dekat kasur.

Bagas menarik kursi mendekat kearah laci, dan menurunkan celana pendeknya hingga menampilkan penisnya yang sudah sedikit berdiri.

Kevin tak mau kalah, di hotel Hylo sana ia memilih menyewa hotel sendiri tanpa roommate, ia sudah dalam posisi tanpa sehelai benangpun ditubuhnya. iPhone nya iya sandarkan kebantal agar berdiri, lalu dirinya menyender di headboard kasurnya sambil mengangkang menampilkan lubangnya yang pink dan ditumbuhi bulu halus.

KISAH YANG TAK PERNAH ADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang