WARNING EXPLICIT CONTENT!!!
****
Cklek, engsel pintu berderit memunculkan Amry dari balik pintu.
"Buset ngapain lu bugil!" Sentak Amry yang baru saja selesai makan siang dikantin Asosiasi. Amry merupakan roommate Bagas dikamar asosiasi.
Selepas memutuskan video callnya dengan kekasihnya Kevin, Bagas bergerak panik menutupi kemaluannya yang sudah berdiri tegak dengan tangannya, meskipun tak mampu tertutupi semua karena penis Bagas sangat besar.
"Diem lu!" Bagas mengumpulkan pakaiannya di bawah sofa yang berserakan untuk menutupi penisnya.
Amry mengunci pintu, melangkah mendekat ke Bagas, wajahnya memerah karena ia terangsang karena melihat penis Bagas. Selama ini Amry hanya mampu melihat jendulan besar di selangkangan Bagas saat tertidur pulas, sesekali Amry meraba kemaluan yang mengeras ditengah malam. Namun hanya mampu sampai sana saja, Amry tidak berani melakukan lebih jauh lagi, karena ia tahu aku Bagas sudah milik Kevin.
"Mas kalau mau pake gua, pa.. pake mas." Amry berdiri didepan Bagas yang memandanginya dengan bingung. Amry tak berani menatap Bagas, orang yang dicintainya.
Bagas memegang tangan Amry, "Malam ini, gua milik lu, ry" Bagas membuang sembarang pakaian yang tadi menutupi penisnya yang sudah setengah tegak.
Amry menurunkan tubuhnya, tangannya mengelus pelan paha Bagas. Wajahnya menghadap penis Bagas, mendekat dan menghirup aroma yang meningkatkan birahinya.
Bagas meraih baju Amry, dan membantu membukakan bajunya. Tangan Amry sudah mulai aktif memijat pelan penis Bagas.
Wajah Amry mendekat, mulutnya terbuka lebar memasukkan penis lelaki idamannya. Matanya terpejam dan mulai memijat dengan mulutnya.
Ahhhhh.
Bagas mendesah lega, birahinya yang mulai menurun, menanjak lagi saat mulut hangat Amry memainkan penisnya. Lidah Amry menggerayangi setip inci penisnya , membuatnya kembali berdiri tegak dan gagah.
Amry bermain cepat, memaju mundurkan kepalanya. Sesekali ia memaksakan menusukkan penis Bagas hingga menyentuh pangkal kerongkongan. Amry menolak tersedak, ia menahan posisi itu 30 detik. Ia tak menyia-nyiakan kesempatan pertamanya bercinta dengan Bagas.
Bagas mendongak kenikmatan sambil memejamkan mata, sebab ujung penisnya menyentuh bagian lembut ujung mulut Amry. Tangannya meraih kepala Amry, menekannya perlahan agar penisnya masuk lebih dalam. Kehangatan menjalar keseluruh tubuhnya.
Amry mengeluarkan penisnya dari mulutnya, matanya berlinang sedikit air. Mulutnya mengeluarkan liur yang kental menggantung di bibirnya.
Amry berdiri, menurunkan celana pendeknya menampilkan penisnya yang sudah mengeras berukuran setengah dari ukuran Bagas. Amry mengambil posisi dipangku menghadap Bagas, tangan kanannya menegakkan penis Bagas memastikan agar penisnya masuk kedalam lubangnya yang masih perawan.
Butuh waktu perlahan agar penisnya bisa menembus keperawanan Amry, Bagas tidak bergerak banyak, hanya mengikuti gerakan yang Amry mulai.
Akhhhhhhh masssh ahhh
Desah Amry saat sepertiga penis Bagas telah nembus lubangnya. Amry dengan perlahan menurunkan badannya, kali ini tangannya menggantung di leher Bagas.
Bagas memejamkan mata, menggigit bibir bawahnya, pikirannya berimajinasi bahwa Kevin lah yang sedang menungganginya. Namun ia mengakui kenikmatan membuka segel lubang perawan luar biasa nikmat.
Lubang Amry seperti meremas penis Bagas dengan kemesraan yang penuh cinta dan nafsu. Lubang yang sempit itu perlahan terbuka menyilahkan penis Bagas masuk hingga ke ujung.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH YANG TAK PERNAH ADA
Fantasy🔞🔞🔞🔞 Cerita FanFiction halu yang kejauhan + mau latihan nulis. Cerita dari universe lain tentang Atlet Badminton tercinta kita. Kebanyakan EXPLICIT CONTENT 18++ dan BxB jadi yang risih atau homophobic skip ya. Tolong yang ada di WattPad biarkan...