Saat ini Gracia sedang duduk di bangku taman yang berada di sekolahnya, ia sedang membaca novel sambil meminum minumannya yang baru ia beli dikantin
"Gree" panggil seseorang
Gracia menoleh ke arah sumber suara dan tersenyum kepada orang yang memanggilnya, orang itu adalah anin.
"Iyaaa, sini duduk" Gracia menggeser posisi duduknya lalu mempersilahkan Anin untuk duduk di sebelahnya
"Lagi ngapain?" Tanya Anin
"Lagi baca novel" balas Gracia lalu tersenyum pada Anin
"Humm" dehem Anin membuat Gracia menoleh ke arah Anin kemudian mengelus kepalanya
"Knapa hm? Kamu laper?" Tanya Gracia dengan suara lembut, ia dengan sepenuh hati mengelus kepala 'sahabatnya'
"Iyaa, mau makan tapi suapin" jawab Anin dengan suara manjanya
Gracia yang mendengar suara Anin hanya terkekeh kemudian mencubit pipi Anin dengan gemas
"Aww sakit gre" ringis Anin sambil mengelus pipinya yang sedikit memerah karena ulah Gracia
"Sakit ya? Maaf aku gak sengaja habisnya kamu gemes banget" Gracia mengelus pipi Anin kemudian mengecupnya
Wajah Anin tiba tiba memerah karena mendapat ciuman dari Gracia, andai Gracia tau jika Anin mencintainya entah respon apa yang akan di berikan oleh Gracia
"Yaudah ke kantin yuk" ajak Gracia kemudian menarik tangan Anin ke kantin
Namun ketika dalam perjalanan, Gracia bertabrakan dengan seseorang yang sangat ia kenal
"Aawhh" ringis Gracia kesakitan, Gracia terjatuh dihadapan orang itu, ia memegang tangannya yang terluka
"Gre kamu gapapa?" Tanya Anin dengan wajah cemas, ia berjongkok sembari memandang luka Gracia, Anin sangat cemas karena tangan Gracia sedikit berdarah
"Gee" panggil orang yang bertabrakan dengan Gracia
"I- iya ci" jawab Gracia ketakutan entah karena apa
"Dia siapa gre?" Tanya Anin lalu beralih memandangi orang yang sedang menatap Gracia dengan tatapan yang sulit di artikan
"Kamu yang siapa?" Tanya seorang wanita menatap Anin dengan tatapan tajam, seolah olah ingin memakan Anin detik ini juga
"Ci udah, Anin cuma temen aku" Gracia pun berdiri lalu mencoba mendekati Shani
"Dia siapa si gre?" Anin masih penasaran, ada rasa tidak suka di hatinya mungkin karena cemburu
"Saya pacarnya" ketus Shani sambil menatap Anin dengan tatapan mengintimidasi
"Apa sih? Gue ga tanya sama lo" Anin pun menatap Shani tak kalah tajam, dia ingin memukul Shani namun ia tidak berani.
"Ci udah, Anin mending kamu pergi aja maaf ya kita gajadi makan bareng" Gracia pun membawa Shani pergi ke uks
saat ini Shani sedang mengomeli Gracia namun gracia hanya diam sambil memandangi shani, menurut Gracia, Shani sangat lucu jika sedang mengomelinya
"Gee aku gak suka ya kamu Deket Deket sama orang tadi" ucap Shani terang terangan, sudah pasti karena ia cemburu jika kekasihnya berdekatan dengan orang lain
"Iyaa cii iya" Gracia hanya pasrah saja, ia mengelus Elus punggung Shani bermaksud untuk menenangkan gadis itu
"Pokoknya kamu gaboleh Deket sama siapapun, mau cowo ataupun cewe kecuali kelurga kamu dan aku!" Celetuk Shani, sepertinya Shani masih kesal karena melihat kekasihnya bersama wanita lain
"Iyaa ci"
"Inget ya Shania Gracia natio, kamu cuma milik Shani Indira natio" ucap Shani memberi tau
"Apaan ci, main ganti nama aku aja" ucap Gracia tidak terima, karena nama "Harlan" di ganti dengan "natio" oleh kekasihnya
"Ya gapapa, emang gaboleh? Inget ya ge, kamu cuma milik aku" kekeh Shani dengan ekspresi datar
"Iyaaa cii ga bosen apa kamu dari kmaren kmaren ngomongnya itu itu mulu" keluh Gracia, pasalnya Shani selalu mengucapkan kalimat itu pada Gracia.
"Ga, supaya kamu tau kalau kamu itu di takdirkan hanya untuk aku" ucap Shani dengan percaya dirinya
Shani menatap Gracia lalu matanya terfokus pada bibirnya, perlahan Shani mendekatkan dirinya dengan Gracia, Shani mulai menutup matanya
"Cii.." panggil Gracia namun tak di respon oleh Shani, hembusan nafas Shani menerpa kulit Gracia. Bibir mereka semakin mendekat.
CUP
Shani mencium bibir Gracia membuat Gracia kaget, namun tidak berlangsung lama karena Shani sudah melumat bibirnya. Perlahan tapi pasti Gracia mulai membalas ciuman itu, Shani semakin memperdalam ciumannya melumat disetiap bagian bibir Gracia, Lidah mereka beradu dan saling bertukar Saliva
Saat dirasa mereka mulai kehabisan oksigen, mereka pun melepaskan ciuman panas itu dan menghirup oksigen sebanyak banyaknya
Shani mengelus bibir Gracia yang basah karena ulahnya, bibir keduanya sama sama membengkak akibat kegiatan ciuman mereka
"Gee.." panggil Shani dengan pelan
"Iya?" Jawab Gracia sembari menatap wajah Shani
"Inget ya kamu cuma milik aku" ucap Shani lagi mampu membuat Gracia tak habis fikir dengan sikapnya
"Astagfirullah ci" gumam Gracia dengan mata yang melotot, ia sangat heran dengan gadis yang berada di depannya sekarang
"Geee" panggil Shani lagi
"Iya ci iya, Shania Gracia hanya milik Shani Indira!" Gracia hanya pasrah saja karena ia tak mau berdebat dengan Shani
.
.
.
.
.END
Eakk bagus ga ceritanya? Wkwkwk Shaninya posesif bangett yaa teman teman hahaha
Oke sampai jumpa di cerita berikutnyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
JKT48 ONESHOOT
Short Storyberisikan tentang perkapalan di jkt48 GXG yang gak suka skip