5

7 3 0
                                    

Alana memetik ukulelenya sembari bernyanyi riang bersama Riki duduk di balkon menikmati sore hari. Alana memang memiliki hobi bernyanyi dan memainkan alat musik. Selain ukulele dia juga mengoleksi gitar, Alana juga mampu memainkan piano.

Riki tampak bahagia melihat Alana yang sudah pulih total, Alana hari ini tidak berangkat ke sekolah karena Juan dan Shopia tidak memperbolehkannya berangkat karena takut belum pulih sepenuhnya.

"Makin jago aja mainnya" Puji Riki

"Aku akhir-akhir ini kan sakit terus, jadi disini aja sambil main musik" Sahut Alana

Riki terdiam. Dia menatap mata Alana yang penuh kesedihan yang mendalam.

Riki tersenyum.

"Abang punya sesuatu deh" Alih Riki

"Apa?" Alana penasaran

"Sebentar ya"

Riki beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menuruni tangga balkon.

Alana tersenyum tipis.

Sumber kebahagiaannya sepenuhnya selalu dari Riki.

Alana menatap awan langit, rambutnya terhempas terpaan angin. Tersenyum pilu lalu entah mengapa air menetes dari matanya. Alana memang sering menangis di balkon saat sendiri, merenungi hidupnya yang bertambah kacau.

'semoga ini masih panjang'

Ucap Alana hampir tak bersuara.

Alana segera mengusap air matanya saat dia mendengar langkah kaki menaiki tangga yang semakin mendekat.

"Loh?, kalian?" Alana terkejut menatap sahabatnya yang tiba-tiba muncul.

"Alanaaa" Sambut Ratu

"Lo udah enakan kan?" Sekar menatap Alana, lalu duduk di kursi balkon Alana.

"Udah Kar" Alana tersenyum tipis.

"Lo habis nangis?" Misel memicingkan matanya menatap bola mata Alana yang sedikit memerah.

"Hah? engga, tadi angin balkon kenceng jadi kelilipan"

"Lo yakin cuma kelilipan?" Ratu nampaknya juga curiga mendengar penyataan Alana.

"Iya beneran" Alana sedikit gugup.

"Ehhh kaliannn"

Kedatangan Riki membuyarkan mereka, Riki berjalan mendekat dengan membawa kalimba kecil di tangan kirinya.

"Eh Kak Riki, kapan pulangnya?" Ratu terkejut melihat kedatangan Riki yang sudah lama tidak berjumpa.

"Kemarin malem"

"Loh? pas Alana ke rumah sakit kak?" Tanya Misel

"Iyapp"

"Loh?" Ratu mengerutkan keningnya.

"Sampe di rumah Alana makan coklat kacang yang ada di tas oleh-oleh, padahal udah di larang" Riki melirik ketus ke arah Alana.

"Hehe, iya maaf"

"Yeeee nyengirrr, ngeyel banget sih lo jadi orang" Ratu nampak sebal menatap Alana yang sudah tersenyum lebar.

Sedangkan disisi lain Sekar sedari tadi terdiam menatap wajah Riki.

"Dih senyam-senyum, lo kenapa dah Kar? Misel terheran-heran melihat tingkah laku Sekar.

Misel menyenggol bahu Sekar, membuat Sekar tersadar.

"Kaya gatau aja lo Sel" Tambah Ratu

"Ka Riki disini lama?"

"Kayanya bakal tiga bulanan bakal disini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang