BAB 6

746 21 0
                                    

"Ada hal yang ngak selalu bisa Kamu dapatkan di dunia ini!" seorang pria berambut klimis berbicara memperingati kepada pria muda yang terlihat lebih pendek darinya.

"Aku tidak mempercayainya, jika Aku tidak mendapatkannya lalu apakah yang juga akan berhasil?" suara rendah sebagai balasan terdengar.

"Dunia berputar, dan dicerita ini Kamu bukanlah protagonisnya Arkhan!" ucap pria itu kembali memperingatinya.

Tapi yang lebih pendek hanya mendengus kesal lalu menyalakan korek api untuk membakar sebatang rokok yang dia mainkan dijari-jari tangan kirinya.

"Kita lihat saja nanti," ucap pria yang lebih pendek yang dipanggil Arkhan tadi.

"Keras kepala." pria yang lebih tinggi hanya menghela nafas berat dan menggelengkan kepalanya.

•••

"Kamu akan kembali bukan?"

"Apa yang Kamu khawatirkan? Aku hanya pergi untuk menjadi sukarelawan saja."

"Aku mempunyai firasat buruk tentang ini!"

"Jangan terlaku percaya dengan itu, menjadi fatalisme itu buruk!"

"ini bukan tentang fatalisme!"

"Bahkan jika Aku tidak kembali, Kamu masih orang yang sama kan?"

"Mungkin...., tidak."

"Nda, Kamu nanti harus berbaikan sama Dia? Mungkin itu membantu."

"Dia bodoh!"

"Jika dia bodoh, lalu bagaimana denganku yang berada di paling bawah dikelas?"

"Ini berbeda!"

Hari itu menjadi hari terakhir keduanya bertemu dalam keadaan keduanya masih utuh dan hidup.

Mungkin jika waktu bisa diulang, dia akan lebih menolak untuk membiarkannya pergi begitu saja untuk direnggut oleh malaikat maut.

•••

Seorang pria muda berusaha berlari cepat dengan peralatan kamera lengkap dirinya bawa.

Diwajahnya yang tampan nan pucat terlihat jelas rautnya yang tidak bersahabat.

"Sialan Carla, bukannya bantuin malah kemana!" ucap Pria muda itu mengeluh tentang wanita yang harusnya bersamanya sekarang ini.

Saat ini sudah sedikit terlambat dari waktu yang dijadwalkan dan pria muda itu hanya dapat terus mengeluh tentang apa yang terjadi sebelumnya dijalan yang dirinya lalui.

Melihat tempat serba putih didepannya membuat pria muda itu hanya memikirkan tentang bagaimana menghasilkan uang yang banyak setelah kembali dari tempat banyak skandal aneh terjadi ini.

Ohh berbicara tentang skandal, membuat pria muda yang kita bisa panggil saja Dzaky tersenyum sumringah.

"Apakah akan ada skandal tahanan dengan tahanan atau skandal tentang seorang sipir penjara dengan tahanannya, akh bahkan mungkin tentang polisi dengan penjahatnya? Sungguh menarik sekali."

•••

Darah mengalur begitu saja tanpa hambatan dari pembuluh daranya, ini bukan pertama kali dirinya melakukannya.

Terobsesi untuk menyakiti diri sendiri itu buruk tapi tidak ada cara lain untuk membuatnya tenang untuk saat ini, terbangun kembali dikamar tahanan penjara khusus adalah sesuatu yang selalu dirinya anggap mimpi buruk yang tidak akan pernah menjadi kenyataan pahit ini.

Rambutnya sudah berantakan, matanya sudah menerah bahkan berair karena perasaan yang rumit nan kacau saat ini.

Andra hanya seorang mahasiswa biasa yang berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik, yak dan itu adalah semua hal yang selalu dirinya lalukan jika terbangun.

Namun yang terjadi kali terlalu diluar pikirannya, bukankah identitasnya seorang mahasiswa? Lalu mengapa sekarang menjadi penjahat dipenjara khusus ini.

Dirinya ingin menjadi sarjana hukum bukan dihukum, Andra tidak mendapatkan ingatan apapun tentang apa yang terjadi pada Dia selama ini.

Ini terlalu buruk, hanya tahu bahwa dirinya disini karena kasus yang amat buruk atau kelas kakap?

Jika diartikan sebagai bunga lily of the valley, Dewangga adalah racun untuk bertahan dan dirinya hanya kelemahan dalam menghadapi perubahan.


__________________________________

.
.
.

Ni Hao!

Aku minta maaf sebesar besarnya karena tidak ada apapun dengan jangka waktu lama ini ummm.

BL || Di Penjara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang