tiga

396 26 2
                                    


Suara rendah yang familiar itu membuat jantung Donghyuck berdegup kencang. Tapi dia mencoba untuk tetap tenang dan berpikir bahwa suara itu mungkin hanya mirip.

“Apa yang anda katakan?” Donghyuck balik bertanya.

Luhan mundur dan Minhyung bergerak semakin mendekati pintu.

“Bisakah aku masuk?” Tanya Minhyung dengan tatapan tajam hingga membuat Donghyuck terasa panas dingin.

“Kurasa tidak, Saya tidak tahu kalian siapa dan saya tidak punya sesuatu untuk dibicarakan.” Elak Donghyuck sambil sedikit mundur.

Donghyuck merasa jika laki-laki ini berbahaya.

Pria itu memandangnya dalam. Membuat jantung Donghyuck berdebar semakin kencang.

Donghyuck berusaha untuk menutup pintu.

Minhyung menatapnya dengan dingin sementara pengawalnya bergerak dengan cepat meraih pintu kamar.

“Saya mohon maaf karena tidak sopan, Donghyuck ssi,” Ujar Luhan, sebelum mendorong pintu dengan keras. Membuat pintu kamar Donghyuck terbuka dengan lebar.

Donghyuck dan staf apartemen melangkah mundur karena terkejut.

Mereka tidak menyangka orang-orang ini akan berani mendobrak pintu kamar Donghyuck dengan paksa.

Dan tanpa izin, Minhyung melangkah masuk ke kamar ke Donghyuck dan melihat sekeliling.

“Kamarmu sangat bersih. Apa kau tinggal sendirian?” Minhyung bertanya dengan nada berbisik, membuat Donghyuck mengernyit.

“Siapa kalian! Keluar dari kamarku sekarang!! Atau aku akan memanggil polisi,” ancam Donghyuck.

“Jangan bertingkah seolah aku adalah penjahat,” ujar Minhyung,

Perlahan, Minhyung  berjalan ke arah Donghyuck, selangkah demi selangkah.

Semakin Minhyung mendekat, semakin Donghyuck mundur.

Para pengawal Minhyung tidak bergerak dan memasuki kamar karena mereka tahu bahwa saat ini bosnya hanya ingin berbicara dengan Donghyuck berdua saja.

“Yak!!! Apa yang kau lakukan!! Untuk apa kau menemuiku?” Teriak Donghyuck, mencoba untuk tidak menunjukkan kepanikannya pada pria itu.

“Ayolah, Donghyuck. Mari kita bicara baik-baik di sini,” kata Minhyung dengan ekspresi licik.

“Bagaimana kau mengenalku?” tanya Donghyuck penasaran, tapi pikirannya mencoba mencari cara untuk melarikan diri dari pria ini.

Dia melihat pintu keluar yang tidak mungkin dia lewati karena terhalang oleh para pengawal pria ini. Lalu dia berbalik dan melihat pintu kamar tidurnya. Dia bertekad untuk melarikan diri menuju kamarnya dan mengunci pintu lalu menghubungi polisi.

“Ah!” seru Donghyuck kaget,

Dia terus melangkah mundur saat Minhyung terus melangkah mendekat. Pikirannya yang terbagi antara menghindari Minhyung dan mencari cara berlari kekamar, membuatnya tidak menyadari jika ada sofa tepat dibelakangnya.

Donghyuck terjatuh terduduk diatas sofa.

Minhyung mengambil kesempatan itu untuk melangkah maju, mencondongkan tubuhnya dan mengangkat kedua tangannya ke sandaran sofa untuk mengunci Donghyuck dan mencegahnya kabur.

Donghyuck tersentak kaget dan takut. Minhyung menatap tubuh Donghyuck tajam dari atas ke bawah seolah ingin menelanjangi tubuhnya.

Tapi anehnya Donghyuck tidak merasa bahwa tatapan Minhyung itu tidak sopan. Melainkan sebaliknya. Itu membuat Donghyuck merasa panas.

Malam Yang Tak TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang