“Kenapa kamu membawaku ke sini!” seru Donghyuck, saat Minhyung menyeretnya keluar dari ruang makan dan membawanya memasuki lift dan menuju kamar pribadi Minhyung.
Di dalam kamar itu hanya ada mereka berdua sementara para pengawal Minhyung berjaga di depan kamar seperti biasa.
Donghyuck berdiri di tengah ruangan, menjauh dari Minhyung yang berjalan perlahan kearahnya.
Minhyung menatap tubuh kurus Donghyuck dengan tatapan memuja. Membuat Donghyuck merasakan hawa panas di tubuhnya saat melihat mata yang penuh nafsu itu.
“Jadi, bagaimana kalau kita mulai untuk membicarakan tentang kita?” Minhyung memecah keheningan, matanya masih menatap intens ke arah Donghyuck.
“Kita bisa bicara di bawah. Kenapa kamu harus membawaku kesini? Dan kurasa, kita sudah selesai berbicara.” Kata Donghyuck.
Selangkah Minhyung mendekatinya, selangkah pula Donghyuck mundur. Dia mencoba mencari cara melarikan diri.
“Apa yang kamu dapat?” Minhyung bertanya dengan nada normal.
“Kita berdua berbeda, jadi kita tidak seharusnya terlibat satu sama lain.”kata Donghyuck dengan suara tegas.
“Tapi kenyataannya tidak seperti itu,” jawab Minhyung segera.
“Minhyung ssi... sudah kubilang, aku tidak ingin bersamamu. Kenapa kamu sangat keras kepala?” Donghyuck tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak pada Minhyung.
Mengabaikan fakta bahwa Minhyung bukanlah orang sembarangan dengan adanya pengawal yang selalu mengikutinya.
“Bisakah kamu memberi tahu alasanmu tidak mau ikut denganku?” Minhyung bertanya dengan nada serius.
“Dan kenapa aku harus ikut denganmu?”
“Karena... kamu adalah istriku.” Jawab Minhyung dengan suara rendah.
Donghyuck menarik napas dalam-dalam. Meskipun jawaban Minhyung akan menjadi jawaban yang menghapus segalanya, tapi itu tidak masuk akal.
“Aku tidak tahu bagaimana berbicara denganmu agar kamu mengerti, Minhyung ssi” kata Donghyuck dengan suara lelah, karena meskipun Donghyuck menolak, tapi Minhyung terus menjawab dengan kata-kata yang sama, bahwa Donghyuck sekarang adalah istrinya.
Grab
“Ah...” teriak Donghyuck terkejut.
Donghyuck kehilangan fokus karena kemarahannya. Hingga dia tidak menyadari jika Minhyung mendekati dan langsung memeluk pinggang kurus Donghyuck.
Donghyuck mengangkat kedua tangannya ntuk mendorong dada Minhyung yang kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Yang Tak Terlupakan
Random🔞🔞🔞🔞🔞 Donghyuck hanya ingin melupakan pelukan seseorang. Donghyuck tidak pernah menyangka, jika dirinya bisa membuat seorang mafia kejam tergila gila padanya hanya dengan satu malam.