Kelima

24 0 0
                                    

Oya, buat yang nanya kenapa Aeleen ngga bisa berhubungan lebih jauh dengan sang dambaan hatinya, Mahendra. Itu karena sebenarnya Mahendra sudah lebih dulu memiliki pasangan, Amanda. Ya jauh sebelum mereka, Aeleen dan Mahendra bertemu (kembali). Tentu kalian tau kalau semesta memang terkadang sebercanda itu.

Ya karna, setiap orang yang datang dalam kehidupanmu tidak semuanya bisa menjadi pemeran utama. Mereka hanya datang sebagai pemeran pemanis cerita.

"Let's play a game called Simon says,
Simon says!! DONT FALLING LOVE WITH SOMEONE'S BOYFRIENDS!!!" teriak Caca persis di samping daun telinga Aeleen.

"Caca berisik banget ih, malu tau didengerin orang-orang," ucap Aeleen yang mulai risih dengan tingkah laku Caca. Bagaimana tidak, ketika Caca berteriak semua mata tertuju kepada Aeleen kala itu.

"Hahahaha gapapa Aeleen biar semua orang juga bisa dengerin. Kalau sebenernya kita tu ngga boleh suka sama cowo orang. Bener ga?"

"Kalo menurut gue si ngga," sahut laki laki yang tiba-tiba sudah berada disamping Aeleen, dan ternyata ia sudah mulai tadi mendengar pembicaraan keduanya.

"Ya karna kalo cuma sekedar suka, semua orang punya hak yang sama. Mau sama siapa orangnya dan statusnya apa nantinya. Menurut gue gada masalah. Masalahnya tuh cuma kuat ngga lo ngejalanin semuanya sendirian."

"Sendirian gimana maksudnya?"

"Ya sendirian, kalo Lo suka sama cowo orang, yang pasti Lo cuma bisa nyukain dia diem-diem kan? Dan akhirnya Lo tau apa? Lo cuma bakalan cape sama apa yang udah Lo lakuin. Karna Lo tau sekeras apapun Lo berusaha kalo dia emang gada rasa sama Lo, dan bener bener sesayang itu sama cewenya. Ya Lo ngerti deh, bakal secape apa rasanya." Ucap Biru sambil melepaskan Hoodie yang ia kenakan.

"Lo gaboleh sampe kehujanan gue anterin Lo sampe parkiran," tambahnya kepada Aeleen sambil merentangkan Hoodie diatas kepalanya.

Hujan memang sering turun akhir-akhir ini. Mungkin karna hujan memang berpihak kepada Biru. Atau mungkin hujan memang ada jadwal manggung kali ini.

"Sorry tapi gue sama Caca bisa pake payung. Ca kamu bawa payung kan?"
"Bawa kok bawaa, tapii kayanya gue harus mayungin Zidan soalnya dia agak demam gitu jadi harus dianter ke UKS dulu. Biru gue titip Aeleen ya." ucap Caca pura-pura.

Mata Aeleen dan Biru bertemu. Aeleenlah yang memandangnya terlebih dahulu. Mata biru berbinar, berwarna coklat indah, sangat indah.

Biru yang dari tadi seakan sudah siap untuk menghalau hujan demi Aeleen juga larut dalam binar mata Aeleen.

"Sial. Canggung banget bjir, gue deg deg an banget co" batin Biru yang segera mengalihkan pandangannya.
"Ayo pulang," ucap biru sambil melangkahkan kakinya yang diikuti dengan langkah kaki Aeleen disampingnya.

Beda dengan Biru yang dibuat butterfly dengan suasana saat itu. Aeleen tidak merasakan apapun. Menurutnya Biru baik, sangat baik, orangnya juga penyayang, dia juga suka kucing, Biru juga jadi kapten voli di sekolahnya.  Jadi ngga heran kalo tinggi Aeleen cuma sampai di bawah bahunya.

"But, why i don't feel anything w/ u Biru? What's wrong with me? Apa gue beneran udah mati rasa ya ke semua orang," batin Aeleen ditemani rintikan hujan yang membasahi pipinya.

"Sampe sini aja deh. Makasi ya lo udah baik sama gue." katanya kepada laki-laki itu.

"Tentu, dengan senang hati Aeleen."
"Gue duluan ya,"
"Gue bantu lo ngeluarin motor ya? Lo bawa jas ujan kan. Kalo ngga pake punya gue aja."
"Gue bawa ko, thanks ya."

Aeleen menuntun sepeda nya meninggalkan Biru dengan senyum manis menemani setiap langkahnya. Setelah melihat Aeleen meninggalkannya, Biru juga segera pulang dengan motor tuanya.

Pulang sekolah ditemani rintikan hujan, menyetir motor tua yang amat Biru banggakan, hingga memandang Aeleen yang menyetir tepat didepannya membuat lelah Biru hari itu hilang.

Hati kecil biru bersuara bahwa, semesta juga harus tau, kelak kalau ia dan Aeleen bisa bersama. Ia percaya bahwa ia akan membuatnya bahagia, bahagia selamanya. Bahkan, bersamanya atau tidak. Aeleen harus tetap merasa bahagia.

Bersambung.
Terimakasih sudah membaca sampai akhir. Jangan lupa vote dan ikuti terus cerita "Batas Kota" bagian Keenam! see u semuaa.

Batas KotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang