Percobaan ke - 2

1.6K 13 0
                                    

Saat ini usiaku 15 tahun, aku berhasil masuk di salah satu smp idola di kotaku, dan perekonomian keluargaku kini sudah jauh lebih baik.

Namun untuk kembali ke olahraga yang ku cintai sudah tidak mungkin aku berisitahat 2 tahun dan saat mencoba aktif kembali permainanku sudah sangat tertinggal jauh, bahkan dengan Gerrard yang dulu tidak pernah menang melawanku.

Akhirnya aku benar benar menjadikan olahraga ini sebatas hobby dan jadi bermain dengan para orang tua, tak jarang aku bermain dengan tante D.

Saat itu kadang tante D menjadikanku seperti pesuruhnya dengan imbalan uang jajan yang sebenarnya saat ini tidak penting bagiku karena pemberian keluargaku sudah lebih dari cukup.

Namun aku malah bahagia dan timbul perasaan ingin di jadikan budak oleh tante D, tak jarang setelah membereskan sepatu dan kaus kotor penuh keringat, dan tentunya kaus kaki bekas tante D bermain, saat aku menyimpan barang barang di mobil dan menuggu tante D, aku diam diam mengambil kaus kaki kotor dan baju penuh keringan tersebut untuk ku hirup dalam dalam, tak lepas juga aku hirup bagian dalam sepatunya dan ku jilat sedikit bagian telapak kaki dalam sepatu, aku takut jika basah dan ketahuan maka tak ada kesempatan emas ini lagi

Oia tante D adalah wanita yang mandiri, karirnya sendiri bisa di bilang cukup lumayan, namun setelah kelahiran chika dan chika mulai bersekolah, supir tante D meninggal dan sejak saat itu ia selalu menyetir mobilnya sendiri, sehingga ketika badminton hanya kami berdua dalam mobil.

Chika sendiri lebih fokus terhadap akademis sehingga ia selalu pulang jam 6 sore karena sekolah dan lesnya, di jemput oleh supirnya sendiri.

Lanjut kembali ke scene, mandinya tante D lumayan lama sehingga aku selalu bisa menikmati harum kaus kaki dan baju yang penuh keringat itu dengan sangat puas.

Terkadang 1 atau 2 kali sengaja ku bawa kaus kaki kotornya, dan beralasan tidak sengaja, untuk ku ciumi di rumahku, pernah aku ambil segelas air minum dan merendam kaus kakinya di gelasku hingga airnya berubah keruh dan ku minum dengan bahagia.

Setelah itu ku cuci kaus kaki tante D dan mengembalikannya dalam kondisi bersih, aku memberikan alasan bahwa kaus kaki itu tercampur dengan baju kotorku sehingga di cuci oleh pembantuku.

Terkadang ku foto kaki tante D untuk ku jadikan koleksi pribadi di hp ku. Kadang ku foto juga wajah cantiknya yang sempurna untuk ku pandanfi sebelum tidur.

Miss DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang