foot and food

1.4K 18 2
                                    

Sesampainya kami di ibukota, ibuku langsung turun dan berkata

Ibu : kamu ikut tante ke tempat om brahma ( salah satu kakak ibu ) di sana semua anak anak berkumpul ibu akan menemani nenek di sini, kalau ingin sesuatu minta dulu sama tante ya

Aku : baik bu

Tante D : sudah tidak usah di pikirkan aku urus anak anak, kami jalan dulu

Ibuku hanya mengangguk dan kami melanjutkan perjalanan. Di jalan kamipun berbincang

Tante D : mau apa kamu nino
Aku : lapar tante sepertinya donat menarik
Tante D : oke kita beli donat dulu

Kamipun memutari ibu kota karena sebagian store donat langganan kami sudah tutup karena waktu sudah jam 10 malam.

Setelah membeli donat aku dan tante D makan beberapa donat sambil meneruskan perjalanan ke rumah om brahma.

Sesampainya di depan om brahma kamipun masuk, saat hendak tidur ternyata kasur di kamar tamu sudah penuh oleh gerard dan sepupu yang lain, tante D mengajaku untuk tidur di ruang tv, karena di sana terdapat kasur yang nyaman.

Akupun membawa donat dan meletakan di depan tv, tante D langsung mengambil posisi tidur dan menyuruhku untuk tidur juga, tak lama setelah itu kami tertidur.

Aku terbagun pukul 2 dini hari, ku lihat tante D tertidur pulas, fokusku pun terarah ke kaki tante D kaki yang selalu ku puja sejak kecil, aku merubah posisi sehingga mukaku berhadapan dengan kaki tante D

Perlahan ku dekatkan bibirku ke telapak kakinya, ku kecup dengan jantung berdebar, namun tidak ada respon, ku coba menjulurkan lidahku dan ku tempelkan ke kakinya, tante D tak menunjukan tanda tanda akan terbangun.

Setelah itu aku yakin tante D tertidur pulas, memang aku pernah mendengar dari gerard kalau ibunya jika sudah tidur maka akan sulit terbangun apalagi jika pulang badminton, dan hari ini setelah badminton tante D masih menyetir kurang lebih 4 jam, pasti sangat kelelahan.

Akupun mulai berani, ku ambil salah satu donat isi coklat dan ku tempelkan di telapak kaki tante D setelah ku bolak balik dan ku rasa cukup aku memakannya dengan bahagia, tak luput ku jilati gula yang menempel di kakinya, setelah itu ku coba kulum jempolnya dan semua jarinya, tante D tidak terbangun, tak lama setelah itu tante D bergerak, akupun panik dan pura pura tertidur, namun aku sungguh tak berani bergerak dan mataku tak bisa terpejam aku hanya menutup mataku dan berharap tante D tidak bangun.

Tak terasa sudah jam 4 subuh dan aku ingin sekali melanjutkan aktivitas memuja kaki terindah itu, namun tante D justru malah terbangun dan kaget karena posisi tidurku berputar, dia hanya berguman sendiri

Tante D : hmm, kok berubah anak ini tidurnya, ( melihat kotak donat yang terbuka tante D menebak ) sepertinya dia terbangun karena lapar dan tidur kembali karena kelelahan, aku ke kamar mandi dulu ah, cuci kaki karena terasa lengket kenapa ya?, sembari agak mules ( lalu tante D terkentut ketika duduk di sebelah kepalaku ) ups semoga kamu ga pingsan ya nino, heheh

Tawa kecil tante D terdengar menjauh dan tabte D pun berjalan ke arah kamar mandi

Aku yang tentunya saja belum tidur panik dan merasa pikiranku kacau, aku menikmati aroma kentut terharum yang pertama kali ku cium ini, namun pikiranku tak bisa mengabaikan ucapan tante D , namun karena lamanya tante D di kamar mandi tanpa sadar akupun tertidur...

Miss DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang