Bankrupt

913 12 2
                                    

Acara pemakaman pun selesai ku lihat wajah om dewa ( suami tante D) dan ibuku yang sepertinya sangat terpukul akan hal ini, 3 hari setelah itu kamipun pulang kembali ke kota kami

1 tahun setelah itu aku terkejut saat pulang sekolah tante D ada di rumahku dan sedang berbicara serius bersama ibuku

Aku pun mulai takut apakah tante D menceritakan kelakuanku selama ini

Namun ku lihat ibu menangis aku penasaran dan mulai mendekati mereka dan bertanya

Aku : Gerard mana tan?
Tante D : Gerrard sedang bersiap siap mulai besok Gerrard dan Chika akan ikut om ke pulau sebrang tempat om bekerja
Aku : lho tante?
Tante D : tante di sini karena sudah tidak bersama on lagi

Setelah dewasa aku mengetahui ternyata tante bercerai dengan om dewa karena pasca kematian oma om dewa terpuruk dan sering mabuk, dan ia mulai main cewe, tapi saat bercerai om dewa memohon agar anak anaknya bisa ikut dia dan tante D bisa mengunjungi mereka kapan saja semua biaya di tanggung om dewa, karena om dewa yakin jika jauh dari anaknya ia akan makin kacau.

Tante D masih tinggal di rumah lamanya karena itu hasil pembagian hartanya, dan terkadang ibu menyuruhku ke sini untuk sekedar membatu tante D.

Satu setengah tahun setelah kematian oma, ternyata bukan hanya om dewa saja yang stress, tanpa aku tau ibuku mengalami hal serupa dan effeknya sampai ke bangkrutnya usaha kami untuk biaya ibu berobat ke pskiater.
Hal itu membuat ayahku mengambil keputusan besar, ia ingin menjual semua aset dan mulai usaha di pusat ibu kota, dan akan pinda sementara ke rumah nenek sembari berharap ibu segera bisa ikhlas dan bisa mengembalikan ekonomi keluargaku sepertinsebrlumnya.

Aku yang sebentar lagi lulus SMA tidak bisa ikut mereka ke ibu kota, dan akhirnya di putuskan aku akan tinggal dengan tante D karena hanya ia kerabat di kota ini, hari di mana ibu dan ayah mengantarku ke rumah tante D, dan kami tiba di rumah tante D

Ibu : mba titip nino ya, semoga setelah lulus dia bisa di terima di universitas di ibu kota.
Tante D : aman mba aku udah anggap dia kayak anaku, lagian rumah ini juga yang beli adikmu, jadi wajar saling bantu
Ibu : kamu yang baik di sini, batu tante D merawat rumah jangan malas malasan
Aku : siap bu, di rumah juga kan aku sering bebersih

Memang walaupun sempat memiliki pembantu selepas kematian oma pembantu kami di berhentikan karena memang pendapatan yang menipis dan ekonomi kami yang memburuk tak bisa mempertahankannya

Walaupun saat itu alasan ibu akmgar aku mandiri dan bisa mengurus rumah agar nanti ketika menikah aku bisa membantu istriku di rumah dan tidak membiarkan istriku kelelahan.

Merekapun pergi ke ibu kota meninggalkan aku dan tante D di rumah ini....

Miss DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang