Chapter 03
(Alex nyebelin)Sebelum baca jangan lupa follow biar ngk ketinggalan chapter selanjutnya.
Dan Jangan lupa vote and komen yah teman teman....
"Cantik.. jangan judes judes loh, nggak tau yg didepan ini siapa? Calon pacarmu?"
Alex_Sepulang sekolah mydi harus piket dulu, dan dia kebagian menyapu terakhir dan sudah ditinggalkan oleh teman temanya .
Tapi mydi tetap santai,sekarang saja mydi lagi duduk santai didepan kelasnya sembari memakan mie ayam yg dibelinya dikantin, dan menonton adik kelas yg sedang eskul silat. entah kenapa mydi jadi berubah seperti ini, jarang bersosialisasi dengan teman sekelasnya dan malas hanya untuk sekedar basa basi."Belum pulang?" Tanya Gatra yg lewat disampingnya.
Gatra Sekarang sering menyapanya semenjak mereka dikabarkan akan kuliah di univ yg sama dan sering ke perpus untuk belajar bareng walaupun baru 2 kali mereka belajar bareng.Sebenarnya mydi senang Gatra akhirnya mau menyapanya dan tidak dingin lagi seperti yg sudah sudah, mydi menyukai Gatra, menurutnya dia keren, pinter, suaranya sangat bagus jika sedang mengaji, dan dia juara umum 2 di IPS berturut turut selama dua tahun.
Namun mood mydi sedang tidak baik dan dia sangat malas hanya untuk menjawab Gatra.
"Kamu nggak kumpulan?" Akhirnya Gatra bertanya lagi, setelah tadi tidak mendapat respon, bahkan Gatra duduk di samping mydi walaupun tidak dipersilahkan atau di tawari duluan.
Gatra memang anak yg sopan,dia berasal dari Lampung dan bahasanya juga tidak gaul seperti anak anak di Jakarta.
Menurut Gatra mereka menggunakan bahasa kurang sopan, walaupun bahasanya tidak kasar bagi sebagian orang di ibukota.Mydi menggeleng cepat, sebagai tanda jawabannya.
Gatra mengangguk paham, sepertinya mydi sedang tak ingin di ganggu terbukti dari sikapnya yg cuek.
"Nih,, "
Seolah mengerti keadaan mydi yg kepedasan Gatra memberikan tambler minum warna hitam dan meletakanya di samping antara dia dan mydi.Mydi melirik tambler minum tersebut kebetulan dia haus dan sedang kepedasan butuh air untuk meredakan rasa pedasnya, lalu dengan tak tau malunya dia mengambil tambler minum tersebut dan meneguknya, dia meminum langsung dari tamblernya tanpa tutupnya yg biasa di gunakan Gatra menjadi gelasnya.
"Thanks ..." Ucap mydi dan dapat anggukan dari Gatra,
Keheningan menghampiri mereka, tidak ada suara apapun kecuali anak anak eskul silat yg berteriak serentak sebagai aba aba agar gerakan nya sama.
"Aku pulang duluan yah.." akhirnya Gatra mepangkas keheningan itu dengan cara pamit pulang karna memang sudah lewat waktu pulang.
Mydi mengangguk dan menyerahkan tambler minum Gatra,"Buat kamu ajah ... "Ujarnya
Hampir saja mydi melompat kegirangan bahkan moodnya tiba tiba berubah baik dan ingin rasanya dia berteriak saking senengnya..
"Ehm .." segera mydi berdehem untuk menetralkan perasannya yg tak karuan,
Mydi tidak banyak bicara takut Gatra berubah pikiran, lalu dia langsung memasukan tambler minum itu ke kantung tasnya dan membuang pelastik mie ke tong sampah terdekat.
"Makasih Gatra" ujarnya sok manis ..
Gatra hanya mengangguk,
"aku duluan,, Gatra melambaikan tangannya dan berlalu pergi..Mydi tertawa girang. liat tadi saja dia malas bicara dan mood berantakan tapi langsung berubah hanya karena botol minum ...
Mydi menyalakan handphone nya dan matanya langsung melihat ikon jam di handphone nya yg sudah menunjukan jam 16:45 artinya sudah sangat sore untuk ukuran siswa yg tidak mengikuti kegiatan eskul seperti mydi sekarang.
Mydi beranjak dari duduknya, dia akan pulang sendiri jalan kaki sampai perempatan untuk menemukan ojek yang akan membawanya pulang, cukup bayar 5.000 rupiah dia bisa datang kerumah dengan selamat.
Dia menatap lurus jalanan yg sangat sepi tak ada satu pun kendaraan yg lewat, kecuali dia sudah sampai jalan raya dipertigaan sana, benar benar semua orang sudah pulang,namun belum waktunya pulang anak eskul Jadi dia hanya sendiri.
Sambil memegang tali tasnya mydi berjalan santai dengan terus melirik kiri kanan takutnya ada orang, dia akan menumpang sampai perempatan setidaknya dia tidak jalan kaki dari sini.
Tak lama Sebuah motor berhenti di samping mydi,
Mydi menengok samping kirinya dan membuang muka malas.Mydi tidak berharap bertemu dengan Alex, cukup hanya saat kelancanganya di toilet pagi tadi.
"Gw anterin Pulang my, ? Ajak Alex tanpa basa basi.
Sepertinya Alex orang yang tidak suka basa basi, mungkin takut kelewat basi.Mydi pura pura tak mendengar, dia terus jalan tanpa menghiraukan Alex disampingnya.
"Huh..." Alex mendengus malas..
"Mydi gw ngomong sama loh heyy ..
Alex turun dari motornya dan berlari mengejar mydi, dia sengaja menghalangi jalanya.Mydi memutar matanya jengah.
"Cantik.. jangan judes judes loh nggak tau yg didepan ini siapa?
Goda Alex sifat paly boy nya keluar.Hampir saja mydi muntah mendengar kata kata manis dari mulut buaya didepannya.
"Bodo awas gw mau pulang ... Mydi melototi Alex yg masih merecoki jalanya,"Gw anterin ..."
"Gak..Gw mau naek ojek ..."
"Gw anterin"
"GK ..."
"Sampe perempatan,
Mydi menghentikan langkahnya dipertigaan jalan, dia melihat Alex yg sedang menunggu jawaban nya..
"Oke sampe perempatan, kalo lebih awas...
"Iya bawel, tunggu di sini gw ambil motor dulu."
Mydi melihat Alex yg sedang berlari mengambil motornya yg tertinggal jauh di sana."Ayoo .. my girlfriend.." ujar Alex dengan senyum merekah ..
Mydi hanya memutar matanya jengah malas.
Alex membawa motornya sangat pelan sehingga mydi jengah..
"Niat nggak sih loh..."Tanya mydi mulai jengah .
"Iyaaa . .. bawel banget sih."
Pegangan,,, titahnya,Dengan canggung,Tangan kanan Mydi memegang pundak Alex sedangkan yg kirinya memegang bagian belakang motor.
Alex tersenyum sinis,,
Mereka sudah sampai perempatan, namun Alex bukannya berhenti, malah dengan sengaja melajukan motornya dengan kecepatan full, mydi ingin rasanya membunuh Alex sekarang juga..
Karna tindakan tidak terduga itu,Otomatis badan mydi menempel pada punggung Alex, karena takut jatuh mydi refleks memeluk pinggang alex, saat sadar dia mencoba melepaskan tangan dari pinggang alex tapi ditahan sang empu.
mau tak mau mydi melingkarkan tangannya pada pinggang alex, karna tanganya ditahan Alex. Sekarang Alex mengendarai motornya dengan satu tangan kanannya, dan tangan kirinya memegang tangan mydi agar tetap memeluk pinggangnya.
Agak lain emang nih bocah...."Alex berhenti..... "Teriak mydi
Namun tak dihiraukan Alex dia terus menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata rata ...Mydi hanya bisa pasrah yg penting dia sampai rumah dengan selamat dan tidak perlu mengeluarkan uang.
See you next part.
KAMU SEDANG MEMBACA
boy in luv
Teen Fictionmenceritakan tentang seorang laki-laki remaja yang menyukai seorang gadis. Dia mencoba mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa selama si gadis ada dalam kehidupannya, hari-harinya tak pernah seindah dan semembingungkan ini. Alex sebagai pemer...