Tanpa memikirkan terlebih dahulu risiko yang akan ditanggungnya di masa mendatang, Sung Hanbin sengaja menikahi teman semasa kecilnya yang tiba-tiba saja akan dijodohkan dengan seorang pria tua kaya raya.
Akankah hubungan yang terjalin atas dasar k...
Warning‼ Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat FIKSI, murni karangan author sendiri☺️ #fiksi #bxb #Mpreg #🔞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
... ...
Hari berikutnya, dengan wajah masam Zhang Hao duduk sembari menatap diri di dalam pantulan cermin. Rambut mulai tertata rapi dan wajahnya pun masih sibuk dikerjai, entah berapa lapis make up yang akan penata rias berikan.
Pemberkatan dimulai pukul sepuluh dan Seok Matthew masuk ke dalam kamar bersama setelan baju yang akan Zhang Hao kenakan, pria itu benar-benar secerah mentari pagi, dia tidak pernah bosan memamerkan senyuman kepada orang lain.
"Hyung, ayo berganti pakaian? Beberapa tamu undangan sudah datang, waktu pemberkatan juga hampir tiba," ujar Seok Matthew bersemangat.
Selesai berganti pakaian, pandangan mata Zhang Hao seakan tak ingin terlepas dari sosok di dalam pantulan cermin. Manik mata itu bergerak naik-turun, seolah-olah tengah menilai penampilannya sendiri, sementara perasaan asing yang menggelitik juga memenuhi dadanya. Tidak melebih-lebihkan, namun sulit rasanya untuk menyangkal fakta jika Zhang Hao dalam balutan pakaian pernikahannya itu benar-benar terlihat sangat indah.
"Matthew?" panggil Zhang Hao.
"Iya?" Berhenti dengan kegiatannya dan mulai memberikan atensi pada sang lawan bicara.
Zhang Hao berbalik, ditatapnya Seok Matthew sebelum akhirnya berjalan maju menuju jendela dari kamar dan mengintip ke arah luar.
"Tamu undangannya, bukankah aku tidak mengenal mereka?" tanyanya dengan nada ragu, "aku bahkan tidak memberikan satu pun kartu undangan kepada teman terdekatku." Perasaan menyesal membayanginya.
"Jangan bersedih, Hyung. Aku ada di sini, anggap saja aku teman barumu." Dengan nyaman Seok Matthew melingkarkan tangannya pada lengan Zhang Hao.
Kebetulan si empunya sendiri tidak merasa keberatan, kedua sudut bibir Zhang Hao tertarik membentuk sebuah garis, senyuman tipis yang menawan dia pamerkan.
"Hyung! Kamu sangat tampan saat tersenyum." Seok Matthew terpana saat melihatnya.
Sementara Zhang Hao menggelengkan kepala. "Kamu seperti tidak pernah melihatku tersenyum saja?"
"Tidak, sudah lama kamu tidak tersenyum. Hyung harus merasa bahagia, ini adalah hari yang spesial jadi bergembiralah." Kedua manik mata Seok Matthew berbinar, tangannya terulur dan meraih kerudung pengantin—wedding veil—di atas ranjang tempat tidur untuk melengkapi penampilan dari si calon pengantin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
