BIR DAN SOJU

138 16 2
                                    

Hoseok akan memperbaiki perahunya hingga bisa berlayar kembali. Hoseok harap angin membawanya ke tempat terbaik .

Sudah seminggu Yonggi memasak untuk Hoseok. Hari ini ada kabar bahagia untuk Yonggi .

"Hyung ayo kita beli Bir dan Soju , malam ini kita akan merayakan sesuatu"

Hoseok menunjukan mini market lalu menyeret pelan tangan Yonggi yang masih bingung. Hoseok mengambil beberapa kaleng Bir dan dua botol Soju. Tentu saja Hoseok membayar semuanya saat Yonggi akan mengeluarkan kartu black cards nya.

Di perjalanan menuju rumah Yonggi ,Hoseok tampak senang, tapi Yonggi merasakan hal aneh pada perasaannya. Setelah sampai mereka berdua langsung menuju ke taman belakang rumah Yonggi , dua kaleng Bir sudah dihabiskan Hoseok dan Yonggi sudah menghabiskan satu botol Soju.

"Jadi apa ada kabar baik Hoseok? Sepertinya kau senang sekali"

Tanya Yonggi pada Hoseok yang mulai mabuk.

"Aku... Mendapat Beasiswaaaa untuk melanjutkannn S3 ku ke Beelanndaa "

Jawab Hoseok sebisa mungkin karena kepalanya yang sudah pusing. Sementara Yonggi yang mendengar jawaban itu merasakan sakit di bagian hatinya .

Saat Hoseok akan membuka kaleng Bir ketiga Yonggi menghentikannya.

"Ahh Hyunggg satu lagi"

Rengek Hoseok dengan muka yang memerah.

"Tidak Hoseok kau sudah mabuk"

Yonggi segera membawa masuk Hoseok kedalam karena angin yang mulai kencang.

"Hyungg mana Bir ku "

"Aku hanya mabuk saat hatiii ku seenangg"

Hoseok meracau pada Yonggi yang membuka sepatu Hoseok, Yonggi lalu menyelimuti Hoseok .

Saat Yonggi akan pergi Hoseok menggenggam tangan Yonggi .

"Hyunggg Popo kiss"

Hoseok mengerucutkan bibirnya membuat Yonggi gemas. Lalu Yonggi Mencium bibir Hoseok tanpa sadar ciuman itu perlahan menjadi lumatan . Lalu desahan lolos dari bibir ranum Hoseok.

"Ahhhsss I Want you"

Goda Hoseok pada Yonggi dengan mata sayunya.

"Are You sure?"

Sebenarnya Yonggi ragu, takut Hoseok setelah ini akan menjauhinya walaupun itu cepat atau lambat pasti terjadi.

"Please hyungg"

Yonggi langsung mencium bibir sexy itu lagi lalu menciumi leher dan membuat kismark yang kontras dengan kulit putih Hoseok. Sementara Hoseok menikmati semua lumatan Yonggi pada lehernya.

Entah sejak kapan Yonggi telah menggagahi Hoseok .

Suara desahan saling menyauti membuat gairah seks mereka semakin panas.

"Call me Dady , Seok ahhhssk"

"Ahh Dady .. Ahh disana Yes"

Yonggi menghentakkan kejantanannya saat mencapai spot Hoseok .

"I want cum Dady Ahhh"

Hoseok mengeluarkan putihnya. Sementara Yonggi masih memperdalam hentakannya sampai di titik Yonggi menyemburkan cairannya dalam lubang Hoseok dan ambruk pada tubuh Hoseok yang lemas.

Yonggi lalu memeluk Hoseok erat.

"Kumohon jangan pergi Hoseok"

Hoseok sayup-sayup mendengar suara Yonggi lalu tertidur lelap di pelukan Yonggi .

Hoseok layaknya Alkohol begitu memabukkan membuat candu namun sekaligus mematikan. Yonggi tidak peduli jika harus mati karena Hoseok , apapun akan Yonggi lakukan asal semua bersangkutan dengan Hoseok.


Yonggi terbangun saat merasa kasurnya kosong, lalu tersenyum saat melihat Hoseok di ambang pintu dengan malu-malu masuk kedalam kamar.

Hoseok masuk menggunakan kemeja putih longgar milik Yonggi . Yonggi merasa lega saat melihat Hoseok ternyata belum pergi. Hoseok berjalan mendekati Yonggi yang masih berada di kasur.

"Maaf aku memakai bajumu Hyung"

Hoseok menunduk malu pada Yonggi yang selalu tersenyum manis padanya. Yonggi memeluk Hoseok mengusap pinggang Hoseok .

"Kau cantik Hoseok selalu"

Puji Yonggi membuat Hoseok merona.

"Jangan pergi aku ingin selalu berada disisi mu . Bahkan saat kau tak ada pikiranku hanya tertuju padamu Hoseok . Menikahlah denganku Hoseok"

Hoseok yang mendengar itu melepaskan tangan Yonggi dari pinggangnya , lalu menatap manik Yonggi yang takut kehilangannya.

"Tapi Hyung , A-aku bagaimana dengan beasiswanya.Tidak mungkin aku menyia-nyiakannya . Tapi aku juga tidak mungkin menyiakanmu Hyung "

Tangis Hoseok , bimbang yang dirasakan Hoseok mana yang harus dipilih pendidikannya atau rasa cinta yang mulai tumbuh pada Yonggi. Hoseok duduk menggenggam tangan Yonggi .

"Hyung Nanti, aku akan kembali menemui mu .Sebagai seseorang yang lukanya telah sembuh.Sebagai seseorang yang kepingan hatinya telah kembali utuh "

Tangan Yonggi bergetar saat mendengar kata-kata Hoseok.

"Aku tidak menolakmu Hyung . Saat aku kembali akan ku ceritakan padamu betapa aku harus tertatih, jatuh, bangun , lari dari kejaran bayang-bayang masa lalu"

"Aku pergi bukan hanya untuk pendidikan,tapi aku pergi karena alasan yang rumit untuk dijelaskan Hyung"

Jujur Hoseok pada Yonggi yang tertunduk menahan rasa sedihnya.

"Nee, mari bertemu dalam versi terbaik kita Hoseok , aku akan berusaha mengerti dan aku juga akan sembuh dari luka ku walau tidak bersama mu Hoseok"

Yonggi mencium kening Hoseok, memeluk Hoseok melampiaskan rasa sesak pada dadanya.

"Berjanjilah saat kau kembali kau harus menikah dengan ku Hoseok"

"Nanti kita bertemu lagi dalam perayaan-perayaan yang lain. Isi waktu tanpa diriku dengan hal-hal yang Hyung senangi . Jika usiaku panjang dan jalan pulang itu adalah dirimu, mari bertemu di waktu terbaik itu. Jika ternyata jalan akhir kita tak sama.... Kumohon tetap lah
bahagia "


Perpisahan bukan akhir, mungkin itu awal dari sebuah cerita baru. Hoseok akan pergi dan Yonggi akan menunggu. Tidak ada perpisahan yang indah semua perpisahan harus merelakan orang yang pergi, entah itu kembali lagi atau tidak.




"Perpisahan mengajarkan betapa kita harus merelakan kepergian dan mengajarkan kita tentang bagaimana cinta tak harus selalu bersama"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perpisahan mengajarkan betapa kita harus merelakan kepergian dan mengajarkan kita tentang bagaimana cinta tak harus selalu bersama"







menuju akhir 👻

-Jey

Vote dan komen!!!








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRAUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang