BAB 8

288 18 0
                                    

"apa Lo" sinis Gilang di balas sinisan pangeran.

"ran" ucap aezal sambil mengubah posisinya menjadi duduk

"zal Lo mending istirahat deh, jangan bangun dulu Lo itu kecapean" ucap pangeran sambil membaringkan aezal.

"nih minum obatnya tapi setelah makan dulu, tunggu di sini gue panasin bentar, jangan kabur Lo" ucap pangeran lalu beranjak pergi

aezal menatap ke arah Leo begitu pula Leo yang menatap balik aezal, sampai akhirnya tatapan Leo terbuyarkan karna Galang yang agak kuat menindis luka Leo.

"aawww sakit kampret!" kesal Leo sambil menendang perut Galang dengan kaki sebelah nya

"Leo sakit...kok gue malah di tendang sih" ringis Galang sambil bangkit

"lo niat ngobatin atau emang sengaja" ketus Leo

"orang ngobatin juga" ketus balik Galang

"aezal nih bubur nya di makan abis itu minum obat" ucap pengeran yang baru saja datang sambil menyodorkan mangkok sup ke aezal

aezal pun memakan nya dengan lahap tanpa sisa, setelah itu meminum obatnya. lalu kembali istirahat.

"kalian mending cabut deh, gue mau istirahat" usir Leo pada ke 3 sahabat nya

"jahat banget Lo main ngusir-ngusir" ketus azel

mereka bertiga pun pergi meninggalkan Leo di UKS sendiri, tidak sendiri tepatnya di sebelah Leo ada aezal sang ketua OSIS super nyebelin yang hidupnya sangat nahas.

......

jam pulang akhirnya tiba, karena kaki Leo masih sakit Leo pun menelfon savir untuk menjemputnya setelah mendapat persetujuan dari savir Leo pun mematikan telfon nya.

"aezal" panggil Leo sambil membuka tirai aezal

terlihat aezal yang tengah berbaring dengan wajah nya yang masih pucat, seketika jiwa malaikat Leo naik. ingin rasanya Leo membawa aezal ke rumah nya untuk di rawat.

tapi Leo tau pasti aezal akan menolaknya dan pasti ujung ujung nya aezal akan menyumpahi Leo dengan sumpah sumpah mematikan.

clek*

"tuan muda!" ucap savir yang baru datang bersama 2 bodyguard lain nya

"aezal?" ucap savir karena melihat aezal yang tengah berbaring.

"mau bawa dia pulang?" ucap Leo sambil menatap savir yang nampak sangat khwatir

"nanti bawa saja dia di apartemen baru yang udah di pesan tyger untuk gue, nanti gue yang jagain" ucap leo

"tapi tuan muda"

"dari pada dia pulang dengan kondisi seperti ini, emang mau aezal malah sakitnya semakin parah"

"maaf merepotkan tuan muda" ucap savir setuju aezal di bawa ke apartemen Leo.

.......

Leo di letakkan layaknya barang antik di sofa, sedangkan aezal di baringkan oleh bodyguard Leo di kasur.

"tuan muda apakah perlu saya memanggilkan dokter?" savir

"tidak perlu, ini hanya luka goresan, paling juga sembuh besok nya" Leo

"baik kalau begitu, tuan muda ingin makan sesuatu? mau saya pesan kan?"

"savir ngak usah gue bisa sendiri pesan mending sekarang kamu balik, makasih udah anter ke sini" Leo

"baik tuan muda, kalau begitu saya pamit" ucap savir lalu pergi bersama dua bodyguard Leo

Leo menatap ke arah kamarnya yang terdapat savir yang tengah tidur. "malam ini gue tidur di sofa" ucap Leo sambil mengambil bantal dan selimut untuk dia kenakan

tapi sebelum itu Leo memesan makanan dan bahan bahan yang bisa dia gunakan untuk membuat sarapan aezal paginya. dan untuk makan malam Leo memesan ayam spicy hot dan rendang.

eunghhh

lenguh aezal sambil membuka matanya dan kaget dirinya sudah berada di kamarnya yang tidak dia kenali.

"gue di mana?" ucap aezal sambil beranjak dari baring nya, menatap ke arah luar

"awww" suara ringisan yang terdengar, segeralah aezal mengecek ke luar siapa yang berada di luar

"Leo?" ucap aezal, Leo yang di sebut namanya pun berbalik menatap aezal.

"udah bangun Lo, duduk dulu gue tadi pesan makanan dan udah sampai, tapi masih panas usahakan tiup dulu" ucap Leo sambil meletakkan ayam goreng dan rendang ke meja, tidak lupa nasinya.

"ini apartemen Lo?"

"yah menurut lo. gue tinggal di sini soalnya gue malas di rumah. udah makan ngak usah banyak bicara" Leo

"habis makan Lo mandi, gue udah siapin perlengkapan mandi Lo dan ada baju juga, gue ngak tau berapa ukuran baju Lo jadi gue beli ukuran yang sama kaya punya gue, mulai hari ini sebelum Lo sembuh Lo di larang pulang" ucap Leo panjang lebar sampai sampai aezal menghentikan makan nya

"Lo ngomong atau ngerap sih? cepat bener" ketus aezal

"udah ngak usah komen intinya gitu, makan gih" Leo

"makasih atas makanan nya" aezal

"hmmm"

usai makan Leo langsung membereskan sisa sisa makanan untuk dia masukkan ke kulkas.

"gue pikir Lo mau buang karna ngak habis" ucap aezal sambil menatap Leo yang tengah meletakkan sisa ayam dan rendang di kulkas

"enak aja, makanan nya masih ada mau di buang buang aja, Lo ngak tau apa di luar sana banyak orang yang susah dapat makanan." ketus Leo

"tau diri juga Lo jadi orang kaya"

"gue gini gini tuh ngak lupa sama tuhan dan manusia yang susah nyari makanan, dari pada gue buang buang mending ngasih kucing, kucing kan juga butuh makan" Leo

"Lo aneh"

"maksudnya Lo?"

"Lo yang dulu itu barbar, blak blakan sok cakep, yah emang cakep sih, play boy, sok hits dan paling friendly ngak kek sekarang suka nyolot, sok nolak cwek, paling jijikan, belagu" aezal

"heh jaga yah mulut gue, gue kasar gini cuman ke Lo doang, aslinya gue introvert"

"inteovert kok banyak tingkat"

"emang salah yah introvert banyak tingkah, lagian yah ngak akan ada yang bakal biarin gue diam, makanya gue harus berinteraksi walau hanya pada orang tertentu"

"jadi gue termasuk orang tertentu itu?"

"yah...tapi kalau sama Lo, kita adalah tikus dan kucing, ngak akan akur paham!" ucap Leo lalu pergi ke kamarnya

bruk*

"Lo tidur di sofa, jangan mimpi mau tidur di kasur gue" ketus Leo sambil membanting pintu kamarnya

aezal terkekeh melihat tingkah Leo yang benar benar berbeda tidak seperti dirinya yang dulu.

clek*

"nih" ucap Leo sambil melempar bantal kepala dan selimut

"gue masih punya hati sebagai manusia" ketus Leo lalu kembali menutup pintunya

"dasar singa"

"gue masih bisa denger!" teriak Leo dari kamar

jangan lupa vote
makasih
🫶🫶

transmigrasi cwok introvert BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang