9. Detektif dan Takdir (Resolusi)

105 15 1
                                    

SEGERA KOMEN KALAU ADA TYPO ATAU SALAH TULIS YANG MEMBINGUNGKAN AGAR PEMBACA BERIKUTNYA MENDAPATKAN SENSASI MEMBACA YANG LEBIH BAIK DARI KAMU...



POV KARMA..

"Kakekmu tahu???" Aku semakin shock "Dia melihat kalian melakukan sex??"

"Karena Kakek memergoki kami, jantungnya melemah hari itu" ucap Nikel sambil menangis.

"Tunggu, apa kau tidak sadar. Raksa menggodamu dan sengaja membuat kalian terpergoki agar kau juga tidak dapat tanah warisan itu Nikel."

"Aku baru menyadarinya setelah kakek meninggal" jawab Nikel dengan kecewa "Aku hanya mengikuti nafsu hari itu mas. Lagipula sedari awal kakek hanya menyayangi Mas Raksa, dan aku juga tidak bisa membohongi kalau Mas Raksa penting untukku"

"Kakekmu menyayangimu Nikel, dia membayarkan kuliahmu, praktekmu, alat-alat kedokteranmu."

"Iya tapi..."



Flashback ON

Hari selasa pagi rumah Nikel menjadi gempar karena sang Kakek sudah dalam kondisi lemah di kasurnya. Pak Nurdin memergoki kedua cucunya berhubungan sex, kondisi kesehatannya jadi melemah sehingga dia hanya bisa berbaring di kasur.

Gori ingin meracuni Pak Nurdin, tapi Pak Nurdin tidak meminum teh itu.

Raksa ingin meracuni kakeknya, tapi ibunya membuang sop yang Raksa buat. Anjing peliharaan mereka memakan sop itu dan langsung mati di tempat. Raksa tidak menguburnya agar kakeknya nanti tidak curiga, dia berikan anjing-anjing itu ke ikan di tambaknya dan membuat alasan anjingnya tenggelam.

Racun dari Gori yang terhirup juga tidak memberikan banyak efek kepada Pak Nurdin karena dosisnya terlalu kecil. Hanya pusing dan mual, namun tidak membunuh.

Pak Nurdin justru drop karena menyaksikan kedua cucunya melakukan hal yang tidak bisa diterimanya. Saat dirinya sedang berbaring, Pak Nurdin masih mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. Saat dirinya sakit, dia masih menyakiti anggota keluarganya yang lain.

"VERO, anakmu itu ditularkan homo oleh Raksa. Kenapa? karena kau tidak becus sebagai ayah" ucap Pak Nurdin kepada Vero.

"Kami sudah tahu lama kalau Nikel memang tidak tertarik kepada perempuan Pak, tapi hubungannya dengan Raksa juga baru kami ketahui" ucap Vero berusaha sabar.

"Apa saja yang kalian lakukan hah. Anak itu ku bayarkan kuliahnya, kubayarkan mahal agar dia menjadi dokter tapi dia malah menungging untuk sepupunya sendiri." maki Pak Nurdin "Percuma dia sekolah tinggi kalau tidak ada akalnya."

"Vero pasti dipaksa Raksa, bapak tahu sendiri Raksa itu bagaimana anaknya" Tria membela Nikel "Kamu dipaksa kan nak? kamu diperkosa Raksa kan nak?"

Nikel hanya diam dan menangis.

Dia ingin membela diri tapi merasa tidak mampu lagi, karena hatinya juga memihak kepada Raksa. Memihak kepada cinta terlarangnya yang terbataskan oleh gender dan hubungan darah. Nikel tahu kalau apa yang dia rasakan sangatlah salah, tapi dia juga tidak mampu menolak perasaan itu.

"Aku tidak tahu harus kuberikan kepada siapa tanahku. Raksa dan Nikel sama najisnya."

"Dea, bapak masih bisa memberikan tanah kepada dea" ucap Tria.

"Kau menantu sialan, kau masih menginginkan hartaku dalam kondisi begini hah?" Pak Nurdin menampar Tria dengan tangannya yang lemas "Aku tidak mungkin mewarisi warisanku kepada perempuan. Nanti dia akan menikahi lelaki bajingan dan malah membuat harta itu jatuh ke suaminya."

BLAKASENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang