"""""Chirp chirp chirp!"""""
"""""Cuit cuit cuit cuit!"""""Ssrrrrr...!
Wusshhh...!
Ketoplak ketoplak, plak.
Drrrr... rrrrr!
Krieeettt.
Ting ting ting!
"""""Bla bla bla bla..."""""
Was Wes Wos Was Wes Wos...!
Sang surya bersinar terang, angin sepoi-sepoi menggoyangkan rumput serta pepohonan yang rindang, langit biru cerah tak berawan, suara menenangkan desiran air sungai yang mengalir langsung dari pegunungan, ikan-ikan sesekali terlihat melompat di antara bebatuan menimbulkan suara gemericik kecil yang menggelitik, bunga-bunga bermekaran mewarnai daratan dengan berbagai warna dan masing-masing wangi yang khas, kupu-kupu dan lebah hinggap di antara para bunga menghisap nektar atau pun memanen madunya.
Burung-burung terbang bebas di langit lepas dan saling bersahutan dengan riang, kucing-kucing menjilati kedua tangan (kaki depannya) sehabis makan kudapan enak, asap putih yang mengepul dari cerobong asap menebarkan aroma roti dan kudapan lezat lainnya yang baru saja selesai di panggang atau masak dan sangat menggugah selera, suara tapak kuda, gerobak kereta, serta hiruk-pikuk para warga yang sibuk menjalani hari baru, awal baru, langkah baru. Benar-benar pagi yang sibuk.
Sungguh hidup penuh kedamaian di desa terpencil yang terletak di perbukitan terpencil pula.
Brakk! "HUAHH! SELAMAT PAGI DUNIA TIPU-TIPU!" Jayson membuka jendela kamar dengan barbarly, seperti biasa.
Dia berjalan ke arah kasur lalu menggoyang-goyangkan aku yang masih terjebak di alam mimpi.
"Ayo, ayo bangun naga pemalas! Waktunya bangun! Hari sudah pagi, jangan tidur terus! Ayo bangun euyy!"
"Mmmm... lima menit lagi!"
"Tidak ada lima menit lima menitan! Ayo, cepat bangun dan segera sarapan di bawah! Bibi Hanna dan Paman Sam pasti sudah menunggu kita di sana."
Akhirnya dengan segala paksaan, aku pun mengalah dan memilih meninggalkan alam mimpi dari pada di cereweti Jayson terus-menerus. Sangat mengganggu waktu santai orang. Sebenarnya dia itu cewek atau cowok, sih? Heran aku. Sama-sama cerewet. Tapi aku nggak, kan? Pasti tidak.
"Iya iya, ini aku bangun!" ugh, padahal masih pengen tidur!
Aku menguap. Kuregangkan tubuhku dan menyambut sinar sang surya yang memasuki retina.
Jayson datang dari kamar mandi dan membawakan sebuah baskom berisi air dan sebuah handuk kecil lalu meletakkannya di samping tempat tidur.
"Ayo! Basuh muka dan akan kugosok badanmu."
Menurut, aku pun melakukan apa yang dia perintahkan. Setelah aku membasuh--lebih tepatnya langsung menceburkan kepalaku ke dalam baskom saking ngantuknya yang tentu saja kepalaku langsung di tarik keluar oleh Jayson, dia pun menggosok tubuhku dengan handuk hangat (entah kapan dia menghangatkannya) secara hati-hati dan pelan-pelan. Harus kuakui, gosokannya yang penuh kelembutan itu membuatku semakin mengantuk, ngantuk-ngantuk-ngantuk-ngantuk-ngantuk-ngantuk-ngantuk-ngantuk-ngantuk-ngantuk, ngantuk, ngantuk, ngantuk, mengantuk, dan--
Byuurr!
"WILL?!!"
Yup, aku ketiduran dan kepalaku berakhir nyebur ke dalam baskom.
Pada akhirnya baskom berisi air itu jatuh dari nakas dan berakhir tumpah membasahi kasur. Will menceramahiku habis-habisan sembari terpaksa mengeringkan muka dan tubuhku yang basah kuyup terkena air (padahal niat hati hanya ingin menggosok badan si naga pemalas namun malah berakhir mengeringkan sampai handuk dan kasur basah akibat kecerobohan si naga). Dan jadilah aku mandi koboi (tidak memakai sabun).
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJALANANKU DI DUNIA LAIN SEBAGAI OUTSIDER
FantasyApa yang akan kalian lakukan saat mendapati diri kalian berada di tempat yang benar-benar asing? Di dunia yang benar-benar bertolak belakang dengan dunia kita saat ini, seperti saat kita merantau ke negeri orang lain. Dan itulah yang terjadi padaku...