Chapter 12

29 1 0
                                    

"Kakak..."

Aiolia tertegun melihat Aiolos yang seakan sudah siap menghajarnya.

Namun, dia tidak melihat betapa tangan Aiolos gemetaran.

"HENTIKAN SEMUA INI!!" Aiolos berteriak, berusaha menutupi rasa takut yang menyelingkupi dirinya.

Dengan gerakan secepat kilat, dia menarik Saga, dan ketika Aiolia hendak bereaksi, Aiolos langsung menembakkan panah bewarna hitam ke tanah.

Panah bayangan!

"Sial!" umpat Aiolia.

"Ayo, Saga!" Aiolos langsung menjauhkan Saga dari adikknya yang berbahaya itu, namun shura juga sudah melangkah maju untuk menyerang.

"Another Dimension!"

Saga langsung menggunakan sisa-sisa cosmonya untuk membuka portal, yang lantas membuat sebuah lobang di tanah yang dipijak sang gemini dan sagittarius. Keduanya jatuh bagaikan masuk ke dalam jurang.

"SAGA!!" Aiolos bersseru panik. "APA ITU BARUSAN?!?!?"

"PORTAL!" Saga juga membalak dengan berteriak.

Gubrak!

"Er...eh? apa ini...? Salju?"

Benar, Aiolos mendongak ke atas dan menemukan salju jatuh dari langit. Di hadapan mereka, sebuah patung besar berbetuk lelaki menjulang di hadapan mereka, yang membawa perisai dan pedang.

"Patung apa itu? Kita dimana?"

"Aduh," Saga menepuk jidatnya. "Ini jadinya kalau aku sedang kalut saat membuka portal. Kita malah entah terlempar ke mana."

"Tetapi..." Aiolos mengelus buku yang dipegangnya, karena dia merasa semacam getaran yang familier. "Sepertinya di tempat aneh ini pun tersimpan kenangan penting bagi Aiolia."

Saga hanya mengangkat bahu, tidak paham. Namun Aiolos membuka buku tersebut dan membiarkan cahayanya menyelingkupi dirinya.

Di negeri musim dingin abadi
Mereka yang telah terpisah akan bertemu lagi
Mereka yang mati dihidupkan lagi
Dan mereka yang berdosa memperoleh kesempatan
Untuk menebus kesalahan mereka.

Aiolos melihat di hadapannya sebuah pohon yang amat sangat besar. Dan semua gold saint--benar, semuanya!--sedang menghadapi dewa asing yang menggunakan jubah zirah yang bewarna gelap. Dan dia juga melihat, bagaimana dirinya dan Aiolia bertarung secara kompak bersama-sama.

"Aiolos!" Saga tiba-tiba saja menganggunya. Dia menunjuk ke arah di kejauhan. "Sepertinya...kita sudah melanggar wilayah dewa asing..."

Aiolos pun tersenyum, "Mungkin begitu."

...

"Tidak ada siapa-siapa, tuan Syd."

"Kau yakin? Sepertinya aku merasakan cosmo yang kuat disini."

"Memang terdapat jejak kaki, namun tiba-tiba berhenti disini. Dan orangnya pun entah kemana."

"Aneh sekali..." Sang petarung God warrior Mizar menatap langit. "Apa yang sebenarnya terjadi?"

============================================================================




Saint Seiya : The MemoirWhere stories live. Discover now