"hyung dah pulang?" tanya Jaemin yang sedang menonton live Jisung.
•
"j-jie" rintih Jeno yang masih setia memakai selimut tebal nya itu. Ya, Jisung semalam tidur di kamar Jeno karna semalam habis mukbang disana.
Jeno menggigil kedinginan sambil sesekali menggeram kesakitan, Jisung yang mendengar erangan Jeno pun sontak terbangun dari tidurnya. Dengan cepat Jisung menempelkan tangannya di dahi Jeno.
"sh, panas" rintih Jisung, Jisung lantas turun dari kasur dan turun ke bawah untuk mengambil air kompresan.
"eomma..." Jeno mengigau. Mata sipit nya perlahan terbuka dan mencari keberadaan adik bungsu nya. Ia meraih handphone nya yang berada di atas nakas.
Lockscreen Jeno di penuhi dengan chat an yang belum dibuka.
Jaemin-na
hyung, apa kabar? gue kngenAppa Jaehyun
jeno-ya appa seperti nya akan pergi lagi ke Seoul, apa kau tidak keberatan?Humairah
Hai kak jen, kaka udah dirumah kan ya? ketemuan yukJeno pun menekan salah satu dari kontak tersebut, kontak Jaehyun.
Appa Jaehyun
jeno-ya appa seperti nya akan pergi
lagi ke Seoul, apa kau
tidak keberatan?tidak appa, oh ya, jaemin gimana?
urusan Jaemin, akan appa bilang
ke Jaemin untuk pulang ke rumahne, arasseo
Jeno pun menekan tombol exit yang berada di pojok kanan bawah, lalu ia beralih menekan kontak bertuliskan nama Humairah.
Humairah
Hai kak jen, kaka udah dirumah kan ya?
Ketemuan yukHai juga dek
duh gimana ya? kka skithah, kaka sakit? yaudah nanti ke sana, sekalian kerkom ama Jie
iya, aku sakit. Kecapean kyknya
oke, ditunggusip
Jeno pun beralih ke kontak Jaemin.
Jaemin-na
hyung, apa kabar? gue kngen
baik, lo buat mslah?
kebiasaan bngethehe, maaf Hyung
kta appa, gue disuruh blik
smbut gue y hyungduh ogah
ish, srh dh
Jeno pun kembali menarik selimut tebalnya itu lalu memejamkan matanya kembali.
cklek...
pintu kamar Jeno dibuka menampilkan siluet Jisung yang sambil membawa baskom kecil dan kain kecil untuk mengompres dahi Jeno.
Jisung duduk di pinggiran kasur itu, baskom nya ia pangku di paha, lalu ia mencelupkan kain itu kedalam air kompres an lalu memerasnya.
Kain kompresan itu ia lipat menjadi persegi panjang lalu menempelkan nya di dahi Jeno.
"jangan gerak, hyung. Takutnya lainnya jatoh" mendengar ucapan itu, Jeno hanya berdeham saja. Selesai mengompres dahi Jeno, Jisung lantas keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Jeno [END]
Fiksi Remaja"Jeno, appa titipkan adik-adik mu ya. Appa ingin mengurus perusahaan appa yang ada di Seoul" "baik appa" Jeno, seorang pemuda yang masih berumur 16 tahun namun sudah dipaksa dewasa oleh appa nya, setiap hari ia harus menjaga kedua adiknya. Mereka be...