Chapter 1. Like Usual

346 33 0
                                    

____________________________

Warning's

•BL/Yaoi/BXB
•All Character's belong to Sing Shong
•Bahasa tidak baku dan campuran
•OOC
•Harshword
•Ignore typo's

____________________________

Suara mesin scan barcode menggema di dalam ruang supermarket luas yang nampak sepi itu, sang kasir sibuk melakukan tugasnya dan sang pembeli sedang fokus dengan ponselnya.

"Totalnya jadi sebelas ribu won!" Kata sang kasir membuat sang pembeli mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel.

Sang pembeli mengangguk lalu merogoh tas kantor selempangnya, mengeluarkan sebuah kartu dari dompet berwarna cokelat tua dengan tempelan stiker memenuhi permukaan dompetnya.

Sang kasir menerima kartu setelah disodorkan, kemudian menggeseknya di mesin atm dan mengetik nominal lalu menyerahkannya kepada sang pembeli.

"Silahkan!" Kata sang kasir.

Sang pembeli segera mengetik pin atm lalu menyerahkannya kepada sang kasir, setelah selesai sang kasir mengembalikan kartu atm dan memberikan belanjaannya.

"Terima kasih sudah berbelanja, silahkan datang kembali!" Kata sang kasir dengan nada dan tampang datarnya.

"Sama-sama!" Kata sang pembeli dengan suara lembutnya, dia mengeluarkan sebotol minuman dingin dan meletakkannya dimeja kasir.

Sang kasir menaikkan alis sebelah kanannya, "Untukmu, ambil ya!" Kata sang pembeli dengan nada riang walau wajahnya sangat kentara akan rasa lelahnya.

"Dalam rangka apa, ya?" Tanya sang kasir penasaran.

Sang pembeli hanya mengangkat kedua bahunya acuh, "Emang nggak boleh ya, cuman buat kamu biar tambah semangat!" Jawab sang pembeli dengan santai dan berbalik meninggalkan sang kasir.

"Aneh, tapi lebih aneh lagi dia!" Ungkap sang kasir sambil mendengus geli.

"Apa yang aneh, hyuk?" Tanya seorang wanita dengan rambut pirang sebahunya, dia muncul dan berkata secara tiba-tiba.

Sang kasir terlonjak kaget dan menggeram marah sambil menatap sang pelaku dengan sengit, "Bukan apa-apa, bukan urusan lu juga!" Katanya dengan nada ketus.

Sang wanita terkekeh sambil menggelengkan kepalanya, "'Pembeli Jam 11 Malam', ya?" Tebaknya.

Sang kasir hanya mengangguk dan berjalan menuju salah satu rak yang di depannya terdapat box barang, "Mau gue spill, nggak?" Tawar sang wanita.

Sang kasir-Yoo Joonghyuk (33), merupakan anak sulung dari keluarga Yoo yang kini tengah menyamar menjadi seorang kasir atas kemauannya sendiri karena sedang bosan melakukan hari-harinya yang monoton.

Joonghyuk mengangguk setelah itu menggelengkan kepalanya, sang wanita hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat perilaku teman masa kecilnya itu.

"Nggak, makasih!" Tolak Joonghyuk dengan tulus walau terpaksa.

Sang wanita-Lee Vanna (26) merupakan pemilik supermarket terkenal di korea dan sekaligus anak kedua dari keluarga Lee, dia menatap Joonghyuk dengan kedua matanya yang berlinang air mata karena habis tertawa.

"Kenapa? Padahal gue udah minta bantuan sama yang lain buat nyari tahu tentang 'Pembeli Jam 11 Malam' lu itu~!" Kata Vanna dengan nada mendayunya.

Joonghyuk mendecakkan lidahnya dan memfokuskan dirinya untuk menata barang-barang, "Ah, nggak asik lu! Padahal ini kalo di spill kayaknya lu bakal suka banget, gue jamin!" Kata Vanna tak menyerah sambil menaik turunkan kedua alisnya.

Joonghyuk menghela nafasnya, "Fine!" Ungkapnya membuat Vanna senang bukan main.

Joonghyuk menerima tawaran teman masa kecilnya ini agar sang empu berhenti mengganggunya, apalagi jika dia tak menggubrisnya bisa-bisa kakak Vanna menemuinya dan menamparnya 'lagi'.

Lagi, kalian tak salah kok.

Pasalnya waktu itu Vanna dikejar oleh senior yang tergila-gila dengannya, dia meminta pertolongan kepada Joonghyuk namun tak digubris oleh sang empu.

Lee Seolhwa (33)-kakak Vanna datang menemui Joonghyuk yang tengah berkerja menjadi kasir, dia menampar Joonghyuk tepat saat Joonghyuk sedang melayani pembeli.

Miris, namun itu hukuman untuk Joonghyuk yang tidak menganggap serius ancaman Vanna.

"Jadi, Hyunsung oppa membantuku untuk mencarikan data 'Pembeli Jam 11 Malam' itu, hasilnya adalah-!" Perkataan Vanna terhenti ketika Joonghyuk menggeram marah.

"It's illegal you idiot!" Sarkas Joonghyuk.

"Sialan, tapi lu mau tahu kan?" Pertanyaan Vanna diangguki oleh Joonghyuk membuat sang empu terkekeh bak penyihir didongeng.

"Hasilnya adalah 'Pembeli Jam 11 Malam' lu itu kerja di perusahaan finance punya Uri eonni~!" Ungkap Vanna membuat alis sebelah kanan Joonghyuk naik, pertanda bahwa dia bingung.

Vanna terkekeh saat melihat wajah Joonghyuk yang terlihat sangat bingung, "Namanya itu Kim Dokja, duda anak tiga!" Ungkapnya membuat sang teman masa kecilnya menatap dirinya dengan tatapan terkejut.

"Canda, elah~!" Ungkap Vanna sambil tertawa kesetanan.

"Elaborate!" Titah Joonghyuk.

"Bagian mana~!" Kata Vanna dengan nada mendayu dan tawa yang setia mengiringi setiap katanya.

"Bagian duda anak tiga!" Kata Joonghyuk cepat, seolah-olah dia sedang terburu-buru.

"Ohh, bagian itu~!" Kata Vanna masih mencoba untuk menggoda teman masa kecilnya itu.

Joonghyuk mendecakkan lidahnya, "Cepet Vanna!" Katanya memerintah Vanna.

"Oke, oke! Maksud dari duda anak tiga itu, Kim Dokja punya anak tiga! They are not related by blood, though~!" Ungkap Vanna sambil tersenyum menyeringai.

"Kim Dokja adopted them when they are like three or four years!" Lanjut Vanna ketika melihat wajah bingung Joonghyuk.

"'Kok bisa?'. Itu pertanyaan lu, kan?" Tanya Vanna diangguki oleh Joonghyuk.

"Soalnya Kim Dokja kenal sama orang tua tiga anak itu, bisa dibilang orang tua aslinya meninggal karena kecelakan yang disengaja buat menghilangkan jejak mereka gitu!" Jawab Vanna.

"Mereka kriminal?" Tanya Joonghyuk dan dijawab oleh gelengan kepala Vanna.

"Terus?" Lanjut Joonghyuk bertanya.

"Ayah tiga anaknya itu semacam detektif swasta yang lagi nanganin kasus pemerintah, terus pemerintah nggak seneng dan akhirnya ngincer mereka berdua! Maka dari itu kedua orang tuanya udah lebih dulu nitipin anak-anaknya ke Kim Dokja ini!" Jelas Vanna.

"Oh, Kim Dokja ini pernah hampir nikah sama salah satu adik sepupu lu! Masa lu nggak tau sih?" Tanya Vanna.

Joonghyuk menatap Vanna dengan tampang bingungnya, "Sangah eonnie, masa lu lupa sih?" Tanya Vanna dengan dengusan kesalnya.

"Pantes familiar!" Lirih Joonghyuk.

"Oh, lu merhatiin dia cuman gara-gara merasa familiar?" Tanya Vanna dan dijawab dengan anggukan kepala Joonghyuk.

"Ah, nggak asik lu mah~!" Ungkap Vanna dengan nada mendayu, sedangkan Joonghyuk sudah kembali fokus menata barang.

~To Be Continued~

☆ don't forget to vote this au, so the author keep spirit for make the next chapter ☆

14/11/2023

"Pembeli Jam 11 Malam"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang