Chapter 7. The Event (part.2)

108 19 2
                                    

____________________________

Warning's

•BL/Yaoi/BXB
•All Character's belong to Sing Shong
•Bahasa tidak baku dan campuran
•OOC
•Harshword
•Ignore typo's

____________________________

Dokja tersenyum lembut dan segera berjalan menjauhi si kembar untuk mencari si bungsu yang ada di tangan keluarga Seong, "Dokja!" Panggil seorang pria jangkung dengan rambut hitam panjang sepundaknya.

"Oh, mas Abby! Apa kabar?" Tanya Dokja.

Sang pria-Choi Abby (35) merupakan pendiri C. A Game Center yang sangat terkenal, dia merupakan sahabat dari pasangan Seong.

"Baik, kamu sama anak-anak gimana?" Tanyanya basa-basi.

Dokja menganggukkan kepalanya, "Baik, mas!" Katanya.

"Oh, tadi barusan ketemu Biyoo! Udah gede aja tuh anak, kamu kasih makan apa? Pipinya bisa sampe tumpah kemana-mana!" Ungkap Abby diakhiri kekehan.

Dokja ikut terkekeh dan menggelengkan kepalanya, "Setelah masuk daycare jadi suka makan, apa aja dimakan sama Biyoo! Bahkan kata mama kalo abis makan siang bisa minta susu dua botol!" Ungkapnya membuat Abby membelalakkan kedua matanya.

"Yang bener, ja?" Tanya Abby tak percaya.

"Iya, mas! Saya aja kaget, apalagi mas! Uriel aja sampe marahin saya, katanya takut Biyoo obesitas!" Ungkap Dokja membuat tawa Abby pecah seketika.

"Tapi bener sih ja, ati-ati aja! Itu anak juga suka makan manis kan, kurangin pelan-pelan!" Pesan Abby.

Dokja menganggukkan kepalanya dengan patuh dan tak lama kemudian ponselnya berdering, "Angkat ja, siapa tau penting!" Ungkap Abby dengan santai sambil memakan camilan yang ada di dekatnya.

"Oke!" Kata Dokja sambil mengangkat panggilannya.

"Halo, bu?" Kata Dokja.

"Dokja, anakmu nangis! Dijailin Gabriel, aduh sayang cup cup cup!" Kata Uriel diseberang sana.

"Oh, iya iya! Saya ke sana!" Ungkap Dokja dan mematikan sambungan pangilan secara sepihak.

"Nangis?" Tanya Abby dan dijawab dengan anggukkan kepala Dokja.

"Duluan mas!" Kata Dokja sambil berlalu meninggalkan Abby.

Setelah Dokja pergi menjauh barulah Abby mendecakkan lidahnya lantaran kesal, "Sial, dari tadi kayak ada yang merhatiin tapi siapa?!" Ungkapnya dengan kesal.

***

"Bos!" Panggil seorang wanita dengan rambut putih panjang sepingganya.

Sang pria yang baru saja dipanggil 'bos' segera mendecakkan lidahnya dan menatap malas ke arah sang wanita, "Santai!" Kekeh sang wanita.

Sang wanita-Lee Seolhwa (33) dokter muda dan mantan tunangan masa kecil Joonghyuk, "Lagi bad mood?" Tanyanya dengan lembut takut membuat sang pria makin kesal.

Joonghyuk menganggukkan kepalanya lalu mengalihkan kepalanya ke seluruh penjuru ruangan, namun matanya berhenti tepat saat melihat sosok yang selama ini mengganggu pikirannya.

Kaki jenjang dan pinggang kecil, apalagi dengan punggungnya yang sungguh berbeda dengan kebanyakan pria.

"Di mana jasnya?" Gumam Joonghyuk ketika melihat tubuh Dokja yang tak mengenakan jas, hanya vest hitam.

"Apa?" Tanya Seolhwa yang bingung, pasalnya dia tengah bermain dengan ponselnya.

"Bukan apa-apa!" Ungkap Joonghyuk membuat Seolhwa mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap apa yang tengah ditatap Joonghyuk.

"Oh!" Kata Seolhwa.

Tiba-tiba Joonghyuk menggeram kesal ketika Dokja tersenyum dan tertawa dengan Abby, Seolhwa hanya bisa tersenyum dan tertawa jahat di dalam hatinya.

"Kenapa nggak disamperin, sih?" Gumaman Seolhwa yang tak sengaja keluar, dia awalnya ingin bertanya di dalam hatinya.

"Takut!" Cicit Joonghyuk.

"The hell!" Umpat Seolhwa.

"Yah, pergi!" Lanjut Seolhwa ketika melihat Dokja pergi.

Seolhwa mengalihkan pandangannya ke arah Joonghyuk berada dan setelah itu menggelengkan kepalanya, "Cepet banget kaburnya! Yaudah lah, urusan dia!" Ungkapnya sambil menaikkan bahunya acuh.

***

"Biyoo, sayang!" Kata Dokja ketika sudah sampai di dekat akuarium.

Dokja dapat melihat anaknya menangis sesengukkan dan Gabriel yang tengah tersenyum dengan puas, dia segera menggendong si bungsu dan menepuk punggungnya.

"Cup sayang, cup! Nanti sesek, papa nggak bawa obatnya!" Kata Dokja membuat tangis si bungsu mereda walau sedikit.

"Nggak bawa obat? Berarti di rumah?" Tanya Sunwo.

"Ada mas, di tas!" Jawab Dokja sambil menimang si bungsu.

"Biyoo diapain sayang, hm?" Tanya Dokja dengan lembut ketika melihat si bungsu sudah lebih tenang.

"Ta-tadi, Riel ejek Biyoo!" Ungkap Biyoo.

"Mana ada!" Elak Gabriel sambil menunjuk wajah Biyoo dengan jari telunjuk mungilnya.

Biyoo yang awalnya menatap Gabriel dengan mata bulat berairnya kini menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang papa, "Biyoo diejek sama Riel, katanya Biyoo endut!" Cicitnya sambil menduselkan wajahnya diceruk leher sang papa.

"Owalah, dasar bocah nakal! Bisa-bisanya kamu bilang gendut ke anak cewe, papi aja nggak berani ngomong gitu sama mami! Bisa-bisa papi tidur di luar, terus kamu monopoli mami kamu!" Ungkap Sunwo sambil menjewer telinga Gabriel.

Uriel hanya bisa menghela nafasnya sambil menggelengkan kepalanya, "Gabriel tunggu hukuman dari mami, Biyoo anak mami yang cantik~!" Ancamnya dan kemudian beralih memanggil Biyoo dengan lembut.

Biyoo hanya mengintip dari ceruk leher papanya, "Nanti Riel mami hukum, Biyoo nggak endut kok! Biyoo cantik, imut dan gemesin! Senyum ya, jangan nangis lagi!" Ungkap Uriel.

Biyoo menganggukkan kepalanya dan kembali sembunyi, "Bawa aja Biyoo, kayaknya masih ngambek sama Riel!" Kata Uriel setelah itu mencium pipi bungsu Kim.

Dokja menganggukkan kepalanya dan mengangkat tangan kanan Biyoo lalu dilambaikan, "Pamit dulu semuanya, dada!" Katanya setelah itu berlalu dari sana.

Keluarga Seong membalas lambaian tangan Biyoo sambil tersenyum hangat ke arah Dokja dan Biyoo, "Sayang! Kamu ngerasa nggak sih kalo lagi diliatin?" Tanya Sunwo sambil memeluk pinggang Uriel dengan mata berkilat posesif.

Uriel memukul tangan Sunwo yang bertengger dipinggangya, "Jangan keras-keras, nyet!" Ungkapnya membuat Sunwo menggelengkan kepalanya.

***

Joonghyuk mengikuti setiap langkah yang diambil oleh Dokja dan berhenti ketika melihat sang empu berhenti, Joonghyuk bersembunyi di balik salah satu akuarium yang lain.

Mata tajam bak elang milik Joonghyuk terus menatap setiap pergerakan Dokja dan tak lama kemudian Joonghyuk tersenyum simpul, "Cantiknya!" Ungkapnya.

~Message from Author~

happy eid mubarak all~

~To Be Continued~

☆ don't forget to vote this au, so the author keep spirit for make the next chapter ☆

11/04/2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Pembeli Jam 11 Malam"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang