4.membujuknya

490 27 0
                                    

Di ruangan tersebut kini boruto, kawaki, dan Minato sedang menunggu naruto terbangun dari tidurnya, mereka bisa saja membawanya kembali kerumah namun melihat tidur naruto yang begitu damai akhirnya mereka memutuskan untuk menunggunya bangun dari alam mimpinya.

"Eunghh" Lengguhan naruto membuat ketiganya lansung berada disamping sang empu
"Tou chan sudah bangun? Apakah tou chan masih pusing?" Tanya boruto beruntun, "nanadaime apakah anda sudah baikan? Atau perlu sesuatu?" Tanya kawaki juga lalu Minato pun mengelus rambut naruto dan berkata "syukurlah kau sudah bangun naruto, ayo kita pulang agar kau bisa istirahat" Lalu Minato tersenyum.

Dan semua deretan pertanyaan serta kata sang tou chan hanya dibalas anggukan pelan oleh naruto, ketiganya menghela napas ketika melihat reaksi dari naruto. Saat naruto mulai ingin bangun ia merasakan lemas di kakinya sehingga ia hampir saja terjatuh jika tidak langsung di tangkap oleh boruto. "Tou chan jangan memaksakan diri seperti ini, aku akan memapah tou chan hingga kita sampai rumah" Ucap boruto, lalu mereka be shunshin ke kediaman keluarganya agar naruto bisa langsung istirahat.

"Tou chan ada apa? Apakah tou chan baik-baik saja? Nii san ada apa dengan tou chan? " Tanya himawari karena ia melihat sang tou chan di papah oleh nii sannya.
"Tou chan sedang sakit hima jadi kita biarkan tou chan istirahat ya" Jawab boruto dengan senyuman.
"Ya ampun naruto kenapa bisa?" Tanya Kushina dan hinata. "Sudah kita masuk ke dalam ya naruto sedang sakit jadi tidak baik untuknya berada di luar" Ucap minato, dan akhirnya mereka pun masuk ke dalam rumah dan mendudukkan naruto di sofa.
"Nanadaime anda makan dulu sebelum istirahat, tadi dr. Sakura bilang anda magh jadi anda makan dulu lalu minum obatnya" Ucap kawaki sambil menyiapkan makanan untuk naruto.
"Tou chan jangan diam saja" Ucap boruto.
"Hn" Hanya itu yang dijawab oleh naruto. Semuanya pun menghela napasnya mendengar jawaban yang keluar dari bibir yang pucat itu.
Setelah makan naruto pun meminum obatnya dan ingin langsung pergi ke kamarnya, namun ketika ia berdiri rasa pusing kembali menjalar ke kepalanya sehingga tubuhnya agak limbung namun langsung di tahan oleh minato.
"Naruto kau masih lemas nak, jangan memaksakan dirimu, rebahkan kepalamu di paha tou chan ya nak" Ujar Minato sambil tersenyum. Naruto hanya mengangguk dan berbaring dengan alas paha minato. Tidak lama kemudian naruto tertidur mungkin akibat dari obat yang baru saja ia minum.

"Hhh nak kenapa kau ini hm? Kau dulunya selalu ceria dan bersemangat, namun kenapa akhir-akhir ini kau jadi pendiam hm?" Ucap minato.
"kau benar anata anak kita seperti sudah jauh sekali dari kita, aku merindukan tawa dan senyuman terpatri di wajahnya, namun kini ia hanya menatap kita dengan kekosongan" Ucap kushina yang duduk disamping naruto sambil mengusap lembut wajah sang anak.
"Wajahnya ketika tidur sangatlah damai, seperti ia baru saja bebas dari segala bebannya" Ucap hinata sambil tersenyum melihat sang suami yang sedang tidur di pangkuan ayah mertuanya.
"Kaa chan benar ayah sangat tampan ketika tidur" Ucap himawari sambil terkekeh.
"Nanadaime memang tampan hima, dia juga kuat namun aku merindukan tawa dan senyumannya" Ucap kawani dengan nada sendu di kalimat terakhir nya.
"Kau benar kawaki, aku merindukan tou chan yang dulu, yang selalu tersenyum kepada siapapun, namun kini senyuman itu seakan susah sekali kita lihat" Ucap boruto sambil menatap sendu wajah damai sang tou chan yang sedang tertidur.

Setelah perbincangan mereka minato dengan hati-hati mengangkat naruto ala bridal stail menuju kamarnya, diikuti oleh boruto dibelakangnya. Setelah sampai di depan kamar naruto, boruto membuka pintu nya lalu minato membaringkan tubuh sang anak dengan pelan agar tak membangunkannya.
Setelah itu ia mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh sang anak agar tak kedinginan. Lalu ia pun kembali mengelus surai blonde sang anak. "Boruto entah mengapa aku merasa sikap naruto yang berubah drastis ini disebabkan oleh kita sendiri" Ucap minato sendu.
"Jii san benar aku juga merasa begitu entah kenapa aku merasa sangat takut jika aku harus melihat tou chan dalam keadaan begini, apalagi setelah tou chan mengatakan kata 'mati' tadi di kantornya" Ucap boruto sedih karena merasa bersalah juga takut melihat kondisi sang tou chan.
"Kau benar boruto, sekarang mari kita jaga naruto bersama-sama" Ucap minato dan diangguki oleh boruto. Setelah itu mereka keluar dari kamar naruto untuk membiarkannya istirahat.

Saat pagi hari sudah tiba, boruto pergi ke kamar naruto untuk membangunkannya namun ketika ia sampai sang tou chan ternyata sudah rapi.
"Tou chan mau kemana sepagi ini?" Tanya boruto
"Tou chan ingin pergi ke kantor" Ucap naruto membalas pertanyaan sang anak.
Lalu boruto menggeleng "tou chan sudah ku bilang jangan bekerja untuk saat ini, paman Shikamaru juga sudah memberi tou chan libur kan, jadi istirahat saja jangan terlalu memaksakan diri tou chan" Ujar boruto yang menghela napas karena sang tou chan tetep kekeh mau bekerja padahal kondisinya sekarang sedang sakit.
Lalu boruto menarik tangan naruto untuk sarapan, sesampainya mereka di meja makan boruto langsung mendudukkan naruto di kursi.
"Are are naruto kau sudah rapi" Ucap kushina yang melihat naruto duduk. "Hhhh tou chan mau pergi bekerja baa chan" Ucap boruto.
"Naruto kau harus istirahat nak, jangan memaksakan dirimu. Kau itu masih lemas" Ujar minato menghela napas karena sang anak yang ingin bekerja.
"Hn" Jawab naruto dengan singkat, yahhh mungkin terlalu singkat sih.
"Maa maa mari makan semua" Ucap hinata sambil membawa makanan di tangannya. Setelah selesai makan mereka mulai berbincang-bincang dan saling bercerita, lebih tepatnya tidak semua karena naruto hanya diam saja sedari tadi.
"Tou chan sekarang istirahat, tidur disini saja agar tou chan tidak lelah menaiki tangga" Ujar boruto yang mengambil selimut juga bantal yang ditaruh di sofa.
Lalu naruto membaringkan tubuhnya di sofa dan rasa kantuk pun mulai ia rasakan.
Lama kelamaan mata biru sebiru langit itupun mulai menutup dan pergi ke alam mimpi.
Lalu boruto pun menyelimuti tubuh naruto yang sudah tertidur lelap.

aku menyerah, sayonaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang