5. kenyataan

411 25 5
                                    

Setelah menyelimuti tubuh naruto, boruto duduk di samping naruto. Dengan hinata, kushina, dan himawari di sofa yang lain, dan dengan Minato juga kawaki yang duduk di sofa tepat di depan naruto tidur.

"Melihatnya tidur dengan damai seperti ini, lebih baik daripada melihat matanya yang indah hanya memancarkan kekosongan" Ucap kushina sambil menatap sendu ke arah sang putra. "Kau benar koi, aku merindukan ia yang selalu bilang 'Tadaima' dengan senyuman saat pulang dari kantornya, namun kini jangankan mengucapkan kata itu, senyuman yang selalu terpatri di wajahnya sekarang seakan lenyap ditelan kekosongan" Ucap minato membenarkan ucapan sang istri. "Kalian benar ayah ibu sekarang senyuman yang selalu menghangatkan hati, terganti oleh tatapan kosong yang menyelimuti matanya yang indah" Ucap hinata dengan nada sedih. "Kaa chan benar sekarang tou chan jadi pendiam, bahkan sekarang tou chan tidak pernah tersenyum" Ucap himawari juga dengan nada sedih. "Kau benar hima, sebenarnya ada apa dengan nanadaime?" Ucap kawaki. "Sekarang tou chan seperti raga tanpa jiwa, ia bahkan sangat irit bicara" Ucap boruto sambil membenarkan selimut naruto.

Sudah 3 hari sejak naruto sakit, ia masih tetep kekeh ingin bekerja namun keluarga dan teman-teman nya tidak membiarkan ia pergi, namun naruto juga merasa aneh. Karena tubuhnya hingga sekarang masih saja lemah, saat ia di kamar rasa mual menghampirinya dan ia bergegas pergi ke kamar mandi. Namun ketika ia melihat apa yang dimuntahkan nya alangkah terkejutnya karena yang dimuntahkan adalah,
"D... Darah!? "

aku menyerah, sayonaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang