[Name] membuka matanya yang terasa berat. Kamar sudah terang karena hari sudah pagi dan tirai sudah dibuka. Suara siaran berita di televisi kamar menyambut bangun tidurnya.
"Kecelakaan telah menimpa dua orang polisi. Mereka adalah Kopral Levi Ackerman dan Mayor Hanji Zoe. Pagi ini mobil mereka ditemukan hangus setelah menabrak pohon di hutan Shiganshina. Jenazah mereka pun hampir tidak bisa diidentifikasi."
"Akhir-akhir ini banyak terjadi kecelakaan ya," komentar Armin yang memasuki kamar. Di tangannya terdapat nampan bersisi sarapan untuk [Name]. "Selamat pagi," sapanya pada [Name].
[Name] bangkit duduk di tempat tidur, tak lupa menutupi tubuhnya dengan selimut. "Kau memesan makanan?" tanyanya. Karena mereka sudak tidak mempekerjakan koki sejak mereka menikah. Walau sibuk, namun [Name] masih bisa menyempatkan diri untuk memasak.
"Aku yang memasaknya," jawab Armin.
"Benarkah? Kau bisa masak?" Tanya [Name]. Karena setahunya Armin maupun Annie tidak bisa memasak sehingga mereka mengandalkan koki rumah atau membeli makanan di luar rumah.
"Aku mencoba memasak. Ini mudah sih hanya sup. Semoga enak. Tadi sih waktu kucicipi enak." Kata Armin.
"Kenapa kau tidak tunggu sampai aku bangun?"
"Kau pasti lelah. Aku tidak tega membangunkanmu." Jawab Armin.
[Name] tersenyum. Ia merasa bahwa sikap Armin sangat manis. "Jadi, sarapan di tempat tidur?"
"Sesekali," balas Armin tertawa kecil.
"Baiklah," [Name] pun memakan sarapan buatan Armin yang ternyata enak. "Wow... ini enak! Kurasa kau berbakat, Armin!"
"Benarkah? Syukurlah kalau enak," Armin tersenyum lega.
Setelah sarapan [Name] pun mandi. Ia tidak memiliki jadwal apa pun hari ini karena hari ini hari minggu.
꒦꒷♡꒷꒦
"Mobil ini jelas dibakar," Ucap ketua badan forensik Paradis yang bernama Nile Dawk.
"Ya, aku bisa tebak itu dengan mudah." Sahut komandan Divisi Penyidikan Satu Kepolisian Paradis, Erwin Smith. "Sangat tidak masuk akal Levi atau Hanji bisa menabrak seperti ini saat menyetir."
"Tubuh mereka sudah benar-benar menjadi abu. Mungkin kita masih bisa memeriksa tulang." Balas Nile.
Erwin hanya diam memandangi mobil yang sudah hangus terbakar di TKP itu. Kemudian Nile kembali berkata, "Aku turut berduka, Erwin. Aku tahu mereka lebih dari sekadar anak buah bagimu."
Erwin hanya bisa membalas dengan senyum tipis. Ia pun melangkah menghampiri anak buahnya yang bernama Mike. "Kau tahu kasus yang sedang mereka tangani?"
Miche menjawab, "Ya, mereka sedang menyelidiki kasus kematian seorang wanita. Kupikir itu kasus kecelakaan tapi mereka bilang itu kasus pembunuhan."
"Mereka sudah dapat tersangkanya?" Tanya Erwin lagi.
"Sejauh yang kutahu belum." Jawab Mike lagi. "Itu kasus yang masih sangat baru, hanya mereka berdua yang menanganinya."
"Kau menemukan berkas atau catatan kasus itu di kantor?"
"Ada laporan kasus itu di kantor, tapi isinya baru sedikit, tidak terlalu membantu. Hanya ada sedikit keterangan tentang kasus itu dan beberapa foto. Aku bahkan tidak menemukan dokumen autopsinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsess [Armin X Reader]
Fanfiction[AOT AU, Thriller, Romance] 𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢𝐦𝐮, 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠𝐩𝐮𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚. Buku ini mengisahkan kamu, seorang Psikiater yang terobsesi dengan sahabatmu sendiri yang sudah menikah, Armin A...