BAB 1|CMBK

168 13 0
                                    

Vote and komen supaya jari dan kuotanya bermanfaat dan mendatangkan pahala hehe.

Enjoy guys!.

💢💢💢

Sorenya aku terbangun, kulihat jam dinding yang tergantung di atas meja belajar tersebut. Ternyata sudah hampir maghrib. Aku bergegas menggeledah koper dan mengambil peralatan mandi yang aku beli di minimarket sebelum sampai tadi.

Sekitar 20 menit aku berada di kamar mandi melakukan ritual mandi ku. Jangan heran jika aku cukup lama, 20 menit itu ku anggap sebentar jika soal urusan kamar mandi. Bunda biasa sampai mengeluh karena aku seperti bertapa di kamar mandi.

Tapi jangan salah!, aku ini termasuk anak gadis yang malas mandi jika sudah rebahan. Aku lebih suka tidur dan menonton drakor daripada menunaikan mandiku.

Bunda biasanya selalu mengomeli ku hingga telingaku berdengung. Menurut prinsipku, mandi itu nggak bakal bikin kita cantik, jadi untuk apa mandi!. Yang penting pakai skincare.

Setelahnya, aku menunaikan shalat maghrib saat ku dengar suara adzan dari ponsel ku. Aku sengaja menyetel alarm tersebut agar tahu waktu shalat, sebab tak semua tempat yang ku kunjungi dekat dengan masjid.

Aku bergegas membereskan alat shalat ku setelah selesai salam terakhir. Ku turuni anak tangga satu persatu. Aku menatap dapur dan melihat adegan dewasa disana. Terlihat Om Bumi yang tengah memeluk tante Launa yang sedang memasak dari belakang. Uhg!, pasangan ini dari dulu selalu romantis dan membuatku iri.

Mungkin karena suara langkahku yang bunyi kecipak beradu dengan lantai. Jadinya fokus Om Bumi dan Tante Launa mengarah kepadaku.

Aku tersenyum malu, sepertinya aku merusak adegan romantis tersebut. Kulihat tangan Om Bumi melepas pinggang tante Launa yang semula di peluknya.

"Eeh Kana udah bangun?" Tanya sosok wanita cantik yang tersenyum kepadaku.

"Iya tante, kok tante gak bangunin aku?"

"Tante gak tega tau, kamu nyenyak banget" Ucapnya cekikikan.

Ku dengar deheman dari Om Bumi. Ia menatap tante Launa dan Aku bergantian.

"Kamu sana dulu Mas, aku mau masak!" Ucap Tante Launa melotot garang. Bukannya terlihat menyeramkan, wanita paruh baya itu terlihat lucu.

"Iya sayang" Balas Om Bumi yang kini berjalan ke arah ruang tv.

"Ada yang bisa aku bantu tante?" Tawar ku memandang Tante Launa yang tengah memasak.

"Gak usah, Kana duduk aja"

Aku orangnya tidak enakan, jadi aku menghiraukan ucapan tante Launa barusan. Aku mengambil jagung yang ku tebak akan di buat perkedel oleh tante Launa, sebab di taruh di dekat tepung crispy.

"Aku bantu iris jagungnya ya Tan?" Tanyaku.

"Ehh, ya udah deh boleh"

"Mau di bikin perkedel, Tan?"

"Iya, kamu bisa?" Tanya nya lembut.

"Bisa kok"

Aku mulai mengiris jagung sebanyak 3 buah. Lalu ku masukkan tepung crispy, daun bawang dan beberapa bumbu penyedap lainnya.

"Adonan nya udah?" Tanya tante Launa.

"Udah" Aku berjalan menghampiri tante Launa yang tengah menggoreng daging ayam tersebut.

"Aku tumis ya Tan, sayurnya" Tawarku lagi, saat melihat sayur kangkung di dalam baskom.

"Kalau gak ngerepotin sih, emang Kana gak capek?"

CMBK: Cinta Mantan Belum KelarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang