Chapter 04

217 30 2
                                    

Eunwoo duduk di kelas dengan ekspresi kesal. Aura menyeramkan terpancar dari tubuhnya membuat orang yang ingin menyapa langsung membatalkan niatnya. Ibarat peribahasa 'Jangan pernah bangunkan macam tidur'.

"Sial!"

Brak!

Eunwoo memukul meja kelas dengan kencang. Semakin membuat orang-orang di sekitar merasa takut.

"Kenapa gue jadi gini sih?!" seru Enwoo emosi tingkat tinggi.

Ada perasaan menyesal di dalam lubuk hatinya. Ingin sekali rasanya Eunwoo bersikap egois jika harus memiliki dua orang yang ia cintai.

Ibarat kata 'nasi sudah menjadi bubur'. Eunwoo merutuki kebodohanya yang telah mengambil keputusan tanpa berpikir panjang dulu.

Walau kenyataannya Eunwoo telah membuat kesalahan besar dengan berselingkuh sahabat mantan kekasihnya selama satu tahun lamanya. Eunwoo mengacak-acak rambutnya hingga tak beraturan.

"Oci... apa kamu mau memaafkan Woo?" batin Eunwoo lirih.

"Bro, kenapa muka lu udah lecek gitu?" tanya Pria berambut blonde. Pria itu menepuk pundak kiri Eunwoo cukup keras.

"Setan! Sakit bego!" seru Eunwoo

"Hahaha." Pria itu tertawa kencang. Ia sampai memukul pundak Eunwoo tanpa berdosa. Si korban mengepalkan kedua tangan erat untuk meluapkan emosi.

"BANGSAT LO KWON HYUNBIN!"

Suara teriakan Eunwoo sampai terdengar ke gedung fakultas lain. Orang-orang yang mendengar suara teriakan itu bagaikan singa yang mengaum kencang.

"Santai ajah bro," goda Hyunbin tak merasa takut. Ia malah semakin tertawa histeris sampai memegang perutnya yang terasa keram.

Bugh!

Eunwoo memukul perut Hyunbin kencang. Ia tak peduli sahabat satunya itu meringis kesakitan.

"Mampus lo!" Enwoo menatap Hyubin dengan senyum mengejek. Eunwoo jadi tak ada niat untuk belajar. Ia pun pergi meninggalkan kelas dengan perasaan emosi.

Hyunbin memegang perut yang terasa nyeri akibat dipukul Eunwoo. Ia akan buat perhitungan buat balas dendam ke sahabatnya itu.

"Anjir sakit juga pukulan ya," ucap Hyunbin meringis.

Kwon Hyunbin. Pria blasteran Amerika dan Korea Selatan. Ia memiliki rambut khas blonde asli tanpa di cat. Paras tampannya menjadikan Hyunbin salah satu idola di kampus. Ia sudah berteman dengan Eunwoo sejak duduk di bangku SMA.

Hyunbin menyusul ke arah Eunwoo pergi. Ia juga ingin membolos pelajaran dosen yang tak disukai.

"Kemana tuh bocah? Cepat banget hilangnya." Hyunbin mencari keberadaan Enuwoo yang sudah tak ada dalam jangkauan pandangan mata.

~BGoSB~

Mahasiswa/i sudah berkerumunan di area kantin. Setelah belajar dari pagi cacing-cacing di perut seakan berdemo minta diisikan makanan.

Rombongan Rose baru tiba di kantin. Saat Rose mencari tempat duduk yang kosong tak sengaja pandangan matanya tertuju pada sepasang kekasih.

"Kenapa harus ada pasangan laknat itu sih?!" batin Rose kesal.

"Rose!" panggil Yuju kencang.

Rose langsung mengalihkan pandangan ke arah Yuju. "Ada apa?" tanya Rose ketus.

"Itu Eunha sama Mina udah dapat tempat duduk di sana," jawab Yuju menunjuk ke arah kedua sahabatnya yang sudah duduk dengan tenang.

"Oh," balas Rose singkat.

"Yak! Nyebelin banget sih!" seru Yuju kesal. Ingin sekali ia memukul Rose saat itu juga, tetapi sosok Rose sudah tak berada di sampingnya.

"Yuju, lama banget lu kaya keong. Cepat sini!" seru Rose meledek.

"Kampret tuh bocah!" Yuju menggerutu. Ia pun berjalan mendekati ketiga sahabatnya yang sudah duduk manis.

"Tumben lo lama, Ju," ucap Mina.

"Berisik!" Yuju sewot.

"Dih! Gajelas lu!" Mina berseru kesal.

"Udah yuk pada pesan, Eunha udah lapar nih," ucap Eunha polos. Ia sudah memukul perut yang pelan minta diisi makanan.

"Iya, kalian cepat pesan. Kasian Eunha gemes nanti marah," sahut Rose santai.

"Yak!" seru Mina dan Yuju kompak.

Rose hanya menyengir kecil. Eunha menatap ketiganya sahabatnya bingung.

~BGoSB~

Lisa mencari keberadaan Eunwoo. Siang ini mereka sudah memiliki janji untuk berkencan di mall.

"Kemana sih kamu Beb?" tanya Lisa memeriksa layar ponsel.

Tak ada panggilan masuk ataupun balasan chat. Sejak tadi Lisa coba menghubungi tetapi nomor Eunwoo tidak aktif.

"Ish! Beb Eunwoo gak bisa dihubungi lagi!" Lisa merenggut kesal.

Lisa takut acara kencan mereka gagal. Padahal ia sudah mengincar beberapa hari yang lalu tas limited edition merk Dior. Lisa tak mau sampai ia tak berhasil mendapatkan lebih tepatnya Eunwoo yang membelikan tas mahal itu untuk dirinya.

"Lisa!" panggil seorang Wanita menepuk pundak Lisa pelan.

"Yak! Menyebalkan!" seru Lisa emosi sekaligus terkejut.

Lisa membalikkan badan. Sosok Wanita cantik hanya menyengir kecil. "Gue kira hantu tadi," ucapnya menghela napas.

"Hehe... masa Wanita secantik gue disamakan sama hantu," ujar Wanita itu memaikan ujung rambut.

Lisa memutar kedua bola mata malas. Sahabatnya satu ini memang sangat percaya diri. Jelas-jelas Lisalah yang lebih cantik di kampus ini.

"Lo ngapain berdiri di sini kek patung kucing selamat datang di toko sebelah," ledek Wanita itu.

"Jangan bikin gue tambah kesel Chaeyoung!" Lisa menatap tajam Chaeyoung.

Kim Chaeyoung. Wanita berparas cantik dengan segudang kepintaran. Ia menjadi salah satu idola di kampus berkat prestasi di bidang musik.

Chaeyoung merupakan mahasiswi fakultas Seni semester 3 seperti Rose. Ia memiliki rambut hitam panjang sebahu. Hobinya adalah melihat keributan antarsahabat nya. Ia sudah muak dengan sosok Rose dkk.

"Hahaha...," tawa Chaeyoung pelan.

"Gue lagi nunggu Beb Eunwoo, tapi doi malah gak ada kabar," ucap Lisa lesu.

"Hmm... mungkin lagi jalan sama mantan ya," ujar Chaeyoung menggoda Lisa.

"Yak! Gak mungkin lah! Eunwoo lebih memilih gue daripada Wanita sok kecantikan itu!" Lisa tersulut emosi.

Dan itu membuat Chaeyoung senang. Ia seakan tertawa puas di dalam hati. "Sedikit lagi sampai mereka tamat."

"Mending temenin nonton yuk. Ada film bagus judulnya Layangan Putus." Chaeyoung mengajak.

"No!" Lisa langsung menolak.

Chaeyoung tersenyum tipis. Ia pun tak mau membujuk Lisa, lebih baik ia pergi dengan Jungkook atau Eunwoo boleh juga.

"Oke. Gue duluan ya. Semoga lu gak lumutan disini." Chaeyoung meledek. Ia langsung pergi meninggalkan Lisa yang kembali sendiri.

"Hmm," balas Lisa malam. Lisa masih setia berusaha menghubungi sang kekasih hati.

~To be Continue~

Bad Girl or Sad Boy ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang