Prolog

571K 10.6K 108
                                    

Seperti sebuah tamparan keras mendarat tepat dipipiku ketika aku bangun dari tidurku pagi ini. Air mataku menetes saat menyadari apa yang sudah aku perbuat tadi malam. Hatiku hancur, jantungku seperti dicengkeram kuat ketika menyadari bahwa tadi malam aku dengan sukarela memberikan segalanya kepada lelaki ini.

Perasaanku benar-benar bercampur aduk, sampai sekarang aku masih mengutuk diriku sendiri kenapa aku mau memberikan kehormatanku kepada orang yang baru saja aku kenal. Bahkan belum ada dua puluh empat jam aku mengenal sosok ini, tapi aku sudah berani menyanggupi penawaran gila yang ia lontarkan didepan mukaku saat itu.

"Demi Nia," desisku lirih.

Pelan-pelan aku bangkit dari ranjang, dengan segala kekuatan yang ada dan sisa-sisa sakit hati yang masih terasa, aku memunguti satu persatu bajuku yang tercecer disegala kamar apartement ini.

Aku melirik sebentar laki-laki yang masih tertidur disampingku tadi. "Mama, papa maafkan aku. Ini semua demi Nia." Sekali lagi air mataku menetes. Aku tidak bisa membayangkan luka yang ada dihati kedua orang tuaku saat melihat anaknya seperti ini. semoga orang tuaku yang ada di surga tahu bahwa aku melakukan ini bukan karena kemauan diriku sendiri, aku hanya ingin menyelamatkan Nia dan semua ini aku lakukan karena terpaksa.


Kiss me Hug me Touch meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang