Fall

4 0 0
                                    

Perasaan jatuh cinta itu selalu memiliki pengalaman yang menyenangkan. Aku terigat bagaimana segalanya tentangmu menjadi indah dan lucu secara bersamaan. Awalnya yang kuanggap dirimu hanya cowok biasa yang tak akan memberi kesan apapun.

Siapa yang akan menyangka bahwa kamu akan meluluhkan hatiku hanya dengan gerakan kecil yang terjadi selama tiga detik. Caramu mengusap rambutmu dengan ekspresi frustasimu membuatku membeku. Padahal dia sedang memperlihatkan ekspresi buruknya. Kenapa aku malah terpesona.

Di saat itu semuanya tentangmu menjadi mempesona. Setiap pagi aku selalu menunggu kedatanganmu di sekolah hanya berharap agar mata kita saling bertemu dan kamu membagikan senyum kepadaku. Jantungku selalu berdebar setiap kali kamu melakukannya. Terkadang aku pura-pura marah setiap kali kamu menggangguku. Demi menyembunyikan wajah memerahku yang malu.

Kuberanikan diriku mengajakmu pergi ke sebuah konser bersama mengingat kita memiliki selera yang sama. Kamu tanpa pikir panjang menerimanya, membuatku merasa begitu senang. Apalagi kamu bercanda bahwa ini adalah ajakan kencan. Meskipun aku berkata bahwa itu najis, diam-diam aku tersipu.

Beberapa jam sebelum acara dimulai, aku kesulitan dalam memilih baju dan riasan semacam apa yang harus aku gunakan. Aku ingin terlihat cantik, tetapi juga tidak ingin terlihat heboh. Rasanya tidak ada yang pas. Karena waktu yang mepet, dengan terpaksa aku memakai pakaian yang awalnya kulihat dilemari dan berdandan seadanya.

Saat bertemmu, aku cukup salah tingkah dengan dia yang menaatapku sedikit lebih lama dari biasanya. Kita berdua berjalan bersisian dengan natural seakan-akan ini adalah hal yang biasa kita lakukan. Entah sejak kapan juga tanganku sudah digenggamanmu.

Situasi yang ramai membuatmu sedikit menundukkan kepala dan mendekatkan mulutmu ditelingaku begitu juga sebaliknya. Aku mencoba tetap tenang walau sulit menyembunyikan senyum lebarku karena sikapnya. Apalagi tangannya mulai beralih dengan merangkulku.

Dia terlihat begitu senang dengan situasi yang sekarang. Senyumnya menjadi lebih lebar dari sebelumnya. Sepertinya aku sudah tak peduli dengan band yang sedang tampil dipanggung. Aku memanfaatkan situasi ini untuk menatap matanya yang tampak lebih cerah dari biasannya.

Matanya begitu mengkilau seperti embun bening yang memantukan mentari pagi. Indah dan menenangkan. Band di panggung itu adalah bintang bagi semua orang disini. Namun, bagiku dialah bintangnya sekarang.

Figur dia yang ada disampingku, dan iringan musik yang mengalir benar-benar kondisi yang indah. Mataku benar-benar terfokus padanya sampai semuanya menjadi buram dan hanya dia yang tampak jelas. Dia yang menyadari tatapanku menatapku balik.

Di saat itulah aku merasa ada kesempatan bagiku untuk melangkah. Aku merasa cara dia menatapku sama. Mungkin, ini memang kesempatan untukku. Bibirku bergerak kecil, dan ungkapan cinta lolos dari sana. Dia belum menjawab saat itu. Dia hanya menatapku dengan senyum termanis yang belum pernah kulihat sebelumnya.

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

#YangAbadidalamKata #EventSenandikaWMM #Day2

Kalimat yang tak sempat kuucapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang