3

16 3 0
                                    

"Hai Grace!"
Setelah penat gue ngajar 4 kelas, gue pun memutuskan untuk makan malam bareng sama Grace di cafe deket studio, sebelum gue ke cafe gue harus pergi sebentar kerumah sekalian ganti baju dan jadilah Grace menugguku di cafe bernama Topvy Curls, lucu.

Gue dan Grace sama-sama bersekolah di JHS dan SHS yang sama, kami Sudah lama bersahabat. Gue dan Grace juga sama-sama dancer dan sama-sama keturunan Irlandia. Grace itu baik banget, bahkan gue dan Grace udah ada niat buat pindah ke rosemary residence dan tinggal 1 Rumah dan bakalan buka studio milik bersama.

"Li, inget kan kalau gue pernah bilang kakak gue bakalan pulang kesini?" Ujar Grace.

"Ya, si Julian kupret itu kan?"jawabku. Grace emang punya kakak yang sekolah di Finlandia, Pinter gila. Kakaknya namanya Julian Revian. Tapi, jail nya Nauzdubillah. Pernah sekali gue di ceburin ke kolam berenang rumahnya pas dia tau gue gak bisa berenang.

"Nah, dia itu bentar lagi kan lulus S2 nya disana jadi dia mau pulang kesini!udah 2 tahun dia gak pulang" ujar Grace dengan mata berbinar.

"Terus?"

"Ya gapapa, gue seneng aja." Jawab Grace. " oh iya, kemarin gue jalan ke mall terus ngeliat lo sama cowok cakep di Fourflip?siapa tuh?pacarlo?" Lanjut Grace dengan bom pertanyaannya.

Oh, Ken.

"Ya, itu kemarin ketemu kenalan disana, kebetulan juga mau makan disana." Ujarku balik.

Gak lama setelah itu pesanan kami datang. Selama Gue dan Grace makan, kita cuma cerita-cerita satu sama lain.

Author.

Bersamaan dengan kejadian makan malam Grace dan Liani, dipojok cafe terlihat seorang pemuda tampan yang matanya tertuju pada Liani. Dengan mata coklat keemasan-nya ia memperhatikan sosok perempuan yang sangat ia puja-puja. Novanadji Dirgantara namanya, Adji panggilannya. Adji dan Liani itu tetangga dan teman satu pesantren satu tingkat dengan SD.

Adji memang pernah dekat dengan Liani hingga Joe datang. Joe tahu bahwa faktanya Adji sama sepertinya. Joe tidak pernah mau kalah, Dari siapapun.

Namun, Adji tetap tidak bergeming. Ia hanya membiarkan Liani tertawa manis dengan teman perempuan yang tidak ia kenal. Bagi Adji, melihat Liani dari kejauhan seperti ini sudah cukup baginya. Adji memang pernah berniat untuk menghilangkan semua perasaan kepada perempuan berambut dirty blonde itu, tapi rasanya sulit untuk melupakan nya.

Back to Liani.

Setelah acara makan malem bareng sama Grace, dia ngajak gue bust sleepover dirumahnya, katanya gue udah lama banget gak kerumahnya sejak terakhir SMA.

Sesampainya gue dan Grace dirumahnya yang super duper gede itu, gue dan Grace disambut dengan sapaan security berkumis yang udah kerja dengan keluarga Parawida sejak Grace umurnya 3 tahun.

"Ma!aku pulang!"teriak Grace bersamaan gue dan Grace menapakkan kaki kedalam rumahnya yang sekali lagi gue bilang SUPER DUPER GEDE .

"Grace!yang bener sala--loh loh?ada Lili juga?" Jawab Maura, mama Grace.

"Iya tante, nginep disini boleh kan?" Ujarku sambil mencium tangan mama Grace yang sudah kuanggap ibu sendiri.

"Boleh lah, Lili kan dulu juga suka nginep disini, duduk dulu yuk kedalem"

"Ma, Grace mau kekamar dulu ya? Li, nyusul aja nanti." Ucap Grace yang langsung melengos pergi naik kelantai 2, tempat kamarnya.

Nah, tinggallah gue dan Tante Maura di ruang tamu Rumah Grace.

"Li, apa kabar kamu sama keluarga kamu?"Tanya Maura.

"Baik tante"jawab gue sekenanya. Tapi emang bener kok bonyok -bokap nyokap- gue baik-baik aja.

"Li, tante mau jenguk temen dulu di rumah sakit, kalo ada apa-apa minta Grace aja ya"ujar Maura.

"Iya Tan" jawabku cepat, Maura pun segera melesat menuju pintu masuk dengan pakaian super duper rempong, baju putih lilit lilit yang banyan banget manik-maniknya.

Gue pun segera melengos terbang(?)jalan deng, ke atas, ke kamar Grace.

"Oi" teriakku tepat ditelinganya.

"Sstt..diem ah, gue ngantuk" jawab Grace tetap pada posisinya, bergelung dengan selimut tebalnya menghadap jendela kamarnya.

Kupikir ini memang sudah malam, jadi kuputuskan untuk mengikuti jejak Grace, pergi. Pergi ke alam mimpi.

An

Hayoloh?Adji siapa lagi tuh? Karena namanya bagus, lumayanlah jadi tokoh. Vote+Comments:pahala, bulan puasa lagi.. Sorry for the typo(s)

Thx ;)
-Hanif Horan

Medicine [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang