4. Tinta milik Altara

93 11 3
                                    

Gimana kabar kalian hari ini??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana kabar kalian hari ini??

Yuk ramein lapak ini! Aku akan berterimakasih banyak jika kalian mau share dan mengembangkan cerita Goresan Tinta Altara.

Spam love banyak-banyak ❤

Jangan lupa vote dan komen 🙏

༶•┈┈⛧┈♛Happy reading♛┈⛧┈┈•༶

Nafas Kalea terengah-engah, seluruh badanya terasa sangat lemas seakan semua tenaganya terkuras habis. Cewek itu sedang mengistirahatkan tubuhnya di ranjang UKS setelah hampir 3 jam menyapu lapangan sekolah, menurut Kalea hukuman itu tidak pantas karena lapangan SMA Bumantara tempatnya menimba ilmu itu sangat luas.

"Gila! Gue capek banget." Kedua mata Kalea terpejam. "Sumpah sih nggak ngotak! Bodohnya gue tetep jalanin hukumannya!"

"Sekolah kampret!"

Kalea terus menggerutu, menjadi seorang murid beasiswa membuat Kalea dipaksa mematuhi semua aturan dan hukuman di sekolah ini, sebenarnya ia dilanda kekhawatiran karena sudah beberapa hari ini dirinya terlambat dan berakhir di hukum.

Mungkin sebentar lagi Kalea akan dipanggil untuk menghadap kepala sekolah.

"Kalea, kamu terlambat lagi?"

Kalea membuka matanya. "Udah tau pake nanya." Matanya menatap malas cewek cantik berpita pink yang baru saja masuk. "Lo ngapain di sini?"

Hanin mendekat lalu duduk di sebelah Kalea yang masih berbaring. "Nih." Ia menyerahkan kantong plastik berisi roti dan susu kotak.

Senyum Kalea mengembang. "Ih lo pengertian banget." Dengan cepat Kalea menyambar kantong plastik itu. "Makasih sahabat gue yang paling cantik," pujinya tersenyum manis.

"Kalo dikasih makanan aja langsung dipuji. Biasanya ke mana?"

"Hehe..." Kalea menyengir. "Iya iya lo setiap hari cantiknya melebihi bidadari."

"Bidadari di kolong jembatan maksudnya," sambungnya meledek. Ia membuka bungkus roti rasa coklat itu dan mulai memakannya. "Nggak usah cemberut! Tambah jelek!"

Hanin mengerucutkan bibirnya kesal. "Kamu nyebelin banget sih!"

Kalea menganggukan kepalanya setuju. "Hm, gue emang nyebelin. Lo baru sadar?"

Hanin cengo, dirinya benar-benar heran kenapa bisa bersahabat dengan manusia menjengkelkan di depannya ini. "Sumpah! Nyebelin banget sampe pengin aku ulek jadi sambel!" geramnya.

"Bagus." Kalea memberikan jempolnya. "Gue suka sambel."

"Kalea!" teriak Hanin keras. Segera mungkin ia langsung menutup mulutnya karena merasa kelepasan.

Goresan Tinta AltaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang