Gimana kabar kalian hari ini??
Yuk ramein lapak ini! Aku bakal berterimakasih banget jika kalian mau share dan mengembangkan cerita Goresan Tinta Altara.
Spam love banyak-banyak❤
༶•┈┈⛧┈♛ Happy reading ♛┈⛧┈┈•༶
Kalea menggeliat, cahaya matahari yang menembus dari celah jendela bergorden polkadot itu menarik kesadaran Kalea untuk segera membuka mata. Matanya mengerjab beberapa kali, yang pertama dirinya lihat adalah langit-langit kamarnya yang memiliki banyak lubang.
"Sshh." Kalea meringis, seluruh badannya terasa pegal-pegal. Siapa yang tidak akan mengalami hal serupa jika harus tidur beralaskan kasur tipis.
"Badan gue mau remuk. Sumpah! Udah nggak kuat gue tidur di sini."
"Nasib... Nasib..."
Kalea bangkit, cewek itu beberapa kali berdecak dengan kondisi kamar kosnya yang berantakan. Tumpukan baju menggunung karena belum sempat dirinya lipat, buku pelajaran yang berserakan, dan terakhir bungkus makanan tercecer hampir di seluruh ruangan bercat hijau ini.
Kalea menyambar handuknya yang tergantung di dinding lalu menuju kamar mandi. "Satu... Satu... Gue pengen kaya. Dua... Dua... Juga pengen kaya. Tiga... Tiga... Pengen kaya raya."
"Satu, dua, tiga! Intinya pengen kaya!"
Nyanyian Kalea begitu menggema, mengiringinya melakukan ritual mandi yang hanya menghabiskan waktu 15 menit. Kalea keluar dari kamar mandi dengan seragam putih abu-abu yang terlihat sangat pas di tubuh rampingnya.
Cewek itu mengeluarkan ponselnya, ponsel bermerek Redmi itu sudah menemani Kalea hampir 4 tahun. Jarinya mengklik ikon bergambar kamera dan mulai menatap pantulan wajahnya di sana.
"Cantik banget gue tapi sayangnya miskin," gumamnya miris.
Kalea memakai sunscreen di wajahnya, setelah itu mengoleskan lip balm di bibirnya yang memang sudah pink alami. "Wajah cantik gue nggak boleh gosong karena sinar matahari."
Kalea selalu berfikir jika cewek cantik tidak mungkin memiliki kulit gosong, maka dari itu Kalea rela menabung 1 bulan untuk membeli produk yang dapat melindunginya dari sinar matahari itu. Itupun ia memilih merek yang paling murah, Kalea cukup sadar diri karena untuk makan saja dirinya kesusahan boro-boro perawatan.
"Oke, waktunya sekolah!"
Kalea mengunci pintu kosannya dan mulai berjalan ke arah motornya yang ia titipkan di rumah pemilik kosan itu. Kalea tidak mungkin membiarkan motornya terparkir di luar ruangan, bisa-bisa harta paling berharganya itu di curi.
Motor Astrea miliknya menjadi harta paling berharga, motor itu ia beli setelah menjual rumah neneknya di kampung.
Yah... Kalea berasal dari kampung paling pelosok. Kedua orang tua Kalea meninggal sejak cewek itu kecil, sehingga ia dibesarkan oleh neneknya. Sampai saat Kalea berusia 15 tahun neneknya itu meninggal akibat serangan jantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Tinta Altara
Teen FictionJangan lupa follow sebelum baca ❤ *SERIES 1 Pangkalan Romusa* Ini tentang Altara Ganeswara... Cowok pemilik netra coklat terang seterang rembulan yang selalu menunjukkan senyumnya, senyum manis yang mampu menutupi pahitnya semestanya. Altara adalah...