Part 4

21 2 0
                                    

𝙆𝙄𝙏𝘼 𝙄𝙉𝙄 𝘼𝙋𝘼?
.
.
.

Malam minggu kali ini terasa menyenangkan untuk Kalaya. Karena untuk pertama kali sejak ia menjalin hubungan dengan Ardan, malam ini menjadi kencan pertama mereka. 3 bulan tanpa kencan? Ya, segila itu Ardan.

Dan malam ini Kalaya sangat senang mengingat hubungan mereka yang sedikit membaik seusai Ardan yang bertamu ke apartemen miliknya malam itu. Ardan yang biasanya menolak ajakan-ajakannya untuk pergi jalan, kini dengan suka rela menawarkan ajakan untuk berkencan.

Coba bayangkan sebahagia apa Kalaya?

"Kita mau kemana?" Tanya Kalaya saat mereka telah memasuki mobil milik Ardan.

"Liat nanti," Balasnya singkat yang membuat Kalaya mendengus.

Sepanjang perjalanan hanya diisi oleh suara musik dari Radio mobil itu, Ardan yang pendiam dan Kalaya yang enggan mencari topik. Hingga sesaat kemudian, mereka telah sampai di parkiran tempat tujuan mereka.

Mata Kalaya berbinar menatap sekitar Parkiran yang nampak tak asing. Kalaya pernah kesini bersama Ayah dan Adiknya. Lalu gadis itu tersenyum menggoda menatap Ardan yang berdiri di sampingnya sedang sibuk menatap ponselnya.

"Aquarium date?" Goda gadis itu seraya tersenyum menggoda yang membuat Ardan menatap gadis itu seraya tersenyum tipis. Ia memasukkan ponselnya ke saku celana dan langsung menarik tangan gadis itu untuk masuk kedalam.

Sesampainya didalam, Kalaya nampak antusias. Ardan yang melihat itu tersenyum tipis dan pasrah saat tangannya ditarik kesana kemari oleh kekasihnya itu.

Tak lupa, Kalaya juga mengabaikan moment ini dengan kamera ponselnya.

Saat mereka sudah berada di acrylic walkaway, Ardan terkekeh pelan seraya memegang kameran ponsel Kalaya saat gadis itu memintanya untuk memfotokan gadis itu.

"Ih Ardan, serius dong! Kok malah ketawa," Gerutu gadis itu.

Ardan maju kedepan seraya menunjukkan hasil jepretannya, "Lihat? Besar ikannya," Ejek pria itu.

Kalaya memukul lengan Ardan, "Biarin! Akukan mungil."

"Iyadeh si mungil!" Cibir pria itu seraya menarik hidung pesek gadis itu.

Setelah selesai berkelana melancarkan aksi aquarium date, mereka memutuskan untuk mengisi perut mereka. Kini mereka tengah duduk berhadapan disebuah restoran yang letaknya tak jauh dari tempat mereka berkencan tadi.

Seperti biasa Ardan yang sibuk dengan ponselnya dan Kalaya yang jenuh sendirian. "Lagi ngapain sii, sibuk banget deh," gerutu gadis itu tak tahan.

Ardan yang sadar akan wajah kusut kekasihnya itupun langsung meletakkan ponselnya dimeja seraya menggeleng pelan, "Engga."

Kalaya mencibir pelan saat mendengar jawaban dari Ardan. 

"Besok aku mau ke bandung," ujar Kalaya memberi tahu, Ardan pun mengernyitkan keningnya.

"Ngapain?"

Gadis itu pun mendengus pelan, sepertinya Ardan memang tak pernah mendengarkannya saat bercerita, "Kerumah papi."

"Oh."

Seriusan oh doang? Batin Kalaya tak percaya.

"Jam berapa? aku jam satu mau futsal" lanjut Ardan. Kalaya mengernyitkan keningnya tak mengerti maksud sang kekasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KITA INI APA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang