SPA:4

258 89 107
                                    

Double up nih,awas aja ga vote😌
hehe. gimana kabarnya bre?
Oke langsung aja tak perlu bertele-tele
MARKIBAACC!!!

 gimana kabarnya bre? Oke langsung aja tak perlu bertele-tele MARKIBAACC!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Jangan pernah tanya kenapa, suatu hari nanti kamu akan tau yang sebenarnya terjadi. Raffa akan selalu cinta Jyra, hari ini dan selamanya"

"Aku harap kamu bahagia terus ya"

"2 tahun memang bukan waktu yang singkat. Maka dari ini, Terimakasih banyak. Kita selesai ya"

Perkataan Raffa Masih Terngiang-ngiang di benak Jyra, banyak sekali pertanyaan yang ingin ia tanyakan, mengapa Raffa Segampang itu mengucapkan kata perpisahan? Kenapa harus berakhir? Apa yang terjadi? Apakah Jyra harus menunggu Raffa kembali?

Namun lidahnya serasa kelu untuk mengucapkan satu kalimat saja. Saat ini ia masih menangis, Entah apa yang membuat Hubungannya kandas.

Bunda tak tega melihat Putrinya terus menangis selepas kejadian kemarin. Kini Jyra tengah berada di dalam kamar, dengan posisi kedua kaki yang di tekuk menjadi tumpuan wajah cantiknya.

Tok..

Tok..

"Bunda boleh masuk?" Tanya bunda di ambang pintu.

Jyra mendongakkan kepalanya, melihat sumber suara. lalu ia pun menganggukkan kepala, mengisyaratkan bahwa bundanya boleh masuk.


Bunda menghampiri Jyra dan duduk di tepi ranjang sambil menarik kepala Jyra agar berada di pelukannya.

"Udah dong, Anak cantiknya bunda kok nangis si. Kamu itu cantik, masa karna bunglon itu putusin kamu, eh kamu malah jadi sad girl" ujar bunda yang berusaha menghibur Jyra. Sambil mengusap rambut hitam sang anak.

"Dengerin bunda ya, Laki laki itu ga cuman satu. Apa yang kamu banggain dari Raffa, di luaran sana banyak yang jauh lebih baik dari dia"

"Dia tulus" jawab Jyra yang masih berada di pelukan bunda.

"Eh kata siapa dia tulus, kalau dia tulus, dia gak bakal putusin kamu cuman karena pindah kota"Sarkas bunda

Ada benarnya juga, Tapi Kini Jyra tak bergeming, ia Hanya mendengarkan celotehan bundanya itu

"Besok kita ke rumah aki ya, Jyra harus dandan yang rapih, dan pakai baju yang sopan!" perintah bunda

Suami Pilihan AkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang